Mohon informasikan segala koreksi dan perbaikan yang Anda temui.
MAKA MENGAPA TIDAK ADA DARI UMAT-UMAT SEBELUM KAMU orang-orang yang mempunyai keutamaan YANG MELARANG DARIPADA (MENGERJAKAN) KERUSAKAN DI MUKA BUMI, kecuali sebagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (QS. Hud:116)
Al-Qur'an menekankan secara mendasar tentang sifat egois manusia yang sangat alamiah, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah...” (QS. al-Ma’arij:20)
Ketika orang-orang menghadapi situasi yang sulit dalam hal yang berhubungan dengan hasrat duniawi, mereka akan sangat berusaha untuk membebaskan diri dari hal-hal tersebut. Namun disebabkan oleh adanya sifat egois hasrat duniawi yang ada pada diri manusia, mereka tidak menunjukkan adanya rasa simpati terhadap orang-orang lain yang mengalami situasi sulit yang sama dengan diri mereka. Masalah-masalah orang lain itu tidak memberikan pengaruh maupun ketidaknyamanan kepada mereka secara pribadi.. Mereka tidak pernah mencoba untuk berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan orang lain dengan energi dan tekad yang sama seperti yang mereka tunjukkan kepada diri mereka sendiri.
Tidak ada perilaku seperti itu yang terdapat dalam diri seorang muslim sejati. Seorang mukmin sejati akan menganggap kesulitan atau masalah muslim lain merupakan kesusahannya pula, bahkan jika orang itu berada di ujung dunia. Dia akan menggunakan semua materi dan cara lain yang Allah telah berikan kepadanya; akal, kecerdasan, hati nurani, kemampuan, pengetahuan dan bakat, sampai dengan cara yang paling memungkinkan agar dapat menemukan solusi untuk menyelesaikan segala kesulitan itu. Seorang muslim tidak akan pernah berkata, "Ada banyak orang yang lebih pandai dan efektif dari saya yang dapat menemukan solusi untuk masalah ini, jadi biarlah mereka saja yang mengurusnya." Hampir setiap hari banyak sekali berita di surat kabar dan di televisi yang menjadikan umat islam sebagai pelaku utama penindasan-penindasan yang mengerikan. Dunia jelas dalam keadaan kacau. Muslim secara jelas terkena kebijakan agresi di seluruh dunia. Hak-hak umat muslim yang disiksa, ditindas, diculik dari rumah mereka tanpa alasan, atau dikurung di penjara-penjara, benar-benar telah dicabut tanpa keadilan atau perlindungan yang memang takkan pernah ada untuk mereka.
Sangat jelas bahwa hanya seorang muslim yang kuat, tekun, tulus dan memiliki hati nurani yang baik lah yang akan membela hak-hak dari orang-orang yang tertindas tersebut.
Tidak dapat diterima jika seorang mukmin berperilaku tidak peduli, apatis, dan acuh dalam menghadapi keadaan seperti yang telah dikatakan di atas. Dihadapkan dengan gambaran yang telah diberikan pada paragraf sebelumnya, semua umat islam dan manusia yang berakal harus memacu diri mereka untuk membuktikan jiwa sosial yang mereka miliki dalam bentuk sebuah tindakan. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam Al-Qur’an mengharuskan orang-orang beriman untuk mendorong semua umat muslim yang berakal dan memiliki hati nurani yang baik untuk mengerahkan semua kekuatan yang mereka miliki demi menolong umat islam yang tertindas. Hasilnya nanti akan menjadi kekuatan yang agung, dan bahkan juga dapat menjadi sebuah batu loncatan bagi umat islam. Dengan izin Allah, langkah ini dapat menghasilkan energi yang akan dapat mempengaruhi seluruh dunia.
FAKTA BAHWA NILAI-NILAI MORAL ISLAM BELUM MENGATUR DUNIA HARUS MENGGERAKKAN JIWA SEMUA UMAT MUSLIM
Dalam Al Quran Allah menggambarkan orang-orang, "... yang zalim hanya mementingkan KENIKMATAN YANG MEWAH YANG ADA PADA MEREKA, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (QS. Hud:116)
Mustahil bagi orang-orang bijak, yang memiliki hati nurani baik dan takut kepada Allah, untuk meninggalkan tanggung jawab mereka dan mengabaikan penderitaan umat islam di seluruh dunia. Jika ada beberapa dari mereka sampai hati mengabaikan dan mengambil keuntungan duniawi dari penderitaan para saudara-saudara mereka yang tertindas itu, Allah akan mencengkram orang-orang yang melarikan diri dari tanggung jawab seperti itu dan meninggalkan mereka untuk hamba lainnya yang ingin selalu di jalanNya. Dan orang-orang seperti mereka tahu benar apa yang sedang menanti mereka di akhirat.
Untuk alasan itu, umat islam seharusnya tidak mengambil tindakan masing-masing dalam situasi seperti ini, tetapi juga harus menyerukan kepada umat islam lainnya untuk bergabung bersama-sama, menyebarkan moral kebajikan ke seluruh dunia dan berusaha untuk mengakhiri penindasan-penindasan yang telah terjadi. Allah mengatakan kepada kita dalam Al Qur'an bahwa nilai-nilai moral yang benar menuntut kita untuk "...memacu semangat kaum mukmin..." (QS. An-Nisaa’:84)