Apakah ini berarti bakal mempengaruhi kalangan muslim saja? Tidak. Patrick Tort, seorang filsuf dan pakar tentang Darwin, mengakui bahwa tidak ada keraguan bahwa pesan ini bersama muatan agamanya akan mendapat perhatian dari sebagian kalangan muslim. Tapi, ia juga menegaskan bahwa Atlas Penciptaan adalah “buku propaganda yang ditujukan ke seluruh dunia.”
Karena menyingkap bukti jelas keberadaan Allah, Atlas Penciptaan memiliki peran penting bagi agama Yahudi dan Kristen sebagaimana bagi Islam. Buku ini dengan pasti meruntuhkan omong kosong pendukung Darwin, yang dianggap sebagai landasan berpijak ateisme, yang menyatakan bahwa setiap sesuatu terjadi sebagai akibat serangkaian kebetulan. Keimanan pada tiga agama wahyu besar – Islam, Kristen dan Yahudi – yang menyatakan bahwa Pencipta Mahatahu dan Mahakuasa, Allah, memunculkan alam semesta menjadi ada, dengan demikian semakin terkokohkan..
Dampak 9:
Ini berarti bahwa paham Penciptaan telah mempengaruhi seluruh keimanan agama dengan keberhasilan besar.
Dengan perkataan ini, kalangan materialis, yang terkejut oleh besarnya kekalahan mendadak mereka, telah sekali lagi terpaksa mengakui keunggulan Atlas Penciptaan dalam perang pemikiran yang tengah berlangsung.
Dampak 10:
Dalam keseluruhan 770 halamannya, Atlas Penciptaan berupaya secara sistematis memperlihatkan “penipuan evolusionis” dalam tulisan sekaligus gambar-gambarnya …
Dampak 11:
… [Buku] itu berupaya menunjukkan bahwa dunia kehidupan tidak pernah berevolusi dan telah diciptakan oleh Tuhan dalam bentuk yang dimilikinya sekarang.
Teori evolusi, yang ditanamkan secara paksa terhadap pemikiran masyarakat melalui bukti-bukti palsu dan pernyataan-penyataan yang tidak berdasarkan kenyataan, telah diperlihatkan sebagai sebuah penipuan, dan kenyataan bahwa Allah telah menciptakan kehidupan dan seluruh alam semesta telah disingkapkan dengan cara yang dapat dipahami oleh setiap orang berakal dan nurani sehat.
Dampak 12:
Sarang lebah, sayap kupu-kupu berbentuk mata … menurut kalangan anti-darwinis, kebetulan tidak dapat menciptakan “keajaiban-keajaiban” alam semacam itu …
Kaum evolutionis tidak mampu menjelaskan bagaimana lebah membuat petak-petak sarang berukuran sama berbentuk segienam seragam, dan jelas tidak masuk akal bagi mereka untuk merujuk keajaiban penciptaan agung ini sebagai “kebentulan-kebetulan buta”. Ini adalah kebohongan bersejarah yang dinyatakan atas nama ilmu pengetahuan. Adalah Tuhan kita, Allah Yang Mahakuasa, yang menciptakan makhluk hidup dan sistem sempurna serta keterampilan ulung yang mereka miliki. Dengan ijin Allah, abad ke-21 akan menjadi masa pencerahan ketika ilmu pengetahuan terbebas dari omong kosong semacam itu, ketika setiap orang terbebas dari kebohongan-kebohongan darwinis dan menyaksikan bukti-bukti tak terhitung keberadaan Allah.
Dampak 13:
Kala itu bulan Januari 2007. Dua ribu salinan berjilid tebal Atlas Penciptaan telah dikirim gratis ke sekolah-sekolah dan universitas-universitas Prancis. Pengiriman baru telah terjadi di Belanda, Jerman dan Polandia. Karya tersebut mewah, dihiasi gambar dengan sangat indah dan menyenangkan untuk dipelajari …
Dampak 14:
Itu karena membaca satu halaman sudah cukup untuk memahami bahwa tujuan keseluruhannya adalah membantah teori evolusi! Satu contoh, banyak lagi yang bisa dinukil, yang diambil dari beberapa halaman pertama berbunyi: “Fosil-fosil menyingkapkan bahwa bentuk-bentuk makhluk hidup di muka bumi tidak pernah mengalami perubahan sedikit pun dan tidak pernah berkembang menjadi makhluk lain. Dengan menelaah rekaman fosil, kita saksikan bahwa makhluk hidup sekarang sama persis sebagaimana mereka jutaan tahun lalu.”
Dampak 15:
... Katalog [Di bagian belakang Atlas Penciptaan dan yang merujuk pada karya-karya Harun Yahya] menampilkan daftar banyak buku yang terang-terangan ditujukan untuk menentang pemikiran Darwin dan memperlihatkan bahwa Tuhan adalah Pencipta satu-satunya makhluk hidup.
Dampak 16:
Setelah merasakan bahayanya, menteri pendidikan meminta lembaga-lembaga agar tidak membiarkan karya ini digunakan para siswa.
Pelarangan Atlas Penciptaan hanya karena buku itu membuktikan keberadaan Allah adalah peristiwa bersejarah yang mengukuhkan kebenaran Atlas tersebut dan dampak dahsyatnya. Pelarangan buku adalah siasat warisan abad pertengahan, pelanggaran terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat dan berkeyakinan. Dengan sikap ini, Prancis telah menunjukkan dirinya tidak demokratis, sebagaimana yang diakunya, dan gagal mempertahankan kedudukan yang semestinya terhadap kebebasan berpendapat dan berkeyakinan. Pola pikir ini, yang tidak bisa memberi ruang kebebasan dalam mempertanyakan atau menyanggah teori evolusi, dengan sendirinya merupakan bukti dogmatisme.
Dampak 17:
Armand De Ricqles, yang menjabat ketua bidang “Biologi Sejarah dan Evolusionisme” di College De France, telah mengeluarkan seruan kepada rekan-rekannya dengan menekankan perlunya menunjukkan celah-celah Atlas Penciptaan.
Meskipun para darwinis yang kebingungan kini telah setahun menyeru agar ada balasan terhadap Atlas Penciptaan, tak seorang pun mempunyai jawaban yang dapat diberikan. Ini disebabkan pesan di dalam Atlas Penciptaan merupakan kebenaran mutlak; sebuah kebenaran yang dibuktikan oleh ilmu pengetahuan: “Fosil-fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup di muka bumi diciptakan dalam bentuknya yang ada sekarang, tanpa mengalami perubahan apa pun.”
Dampak 18:
... Reaksi ini adalah pertanda kekhawatiran baru di Prancis, yang sedang menghadapi serangan luas pertama dari karya tokoh Penciptaan di wilayahnya.
Ketakutan terhadap sebuah pemikiran semacam itu, terhadap sebuah buku, Atlas Penciptaan, hanya karena buku itu membuktikan keberadaan dan keesaan Allah, tidak diragukan lagi merupakan petunjuk penting kebenaran buku tersebut.
Dampak 19:
Siswa bersikap anti-evolusionis secara terbuka
Hal itu disebabkan meningkatnya jumlah siswa di sekolah-sekolah Prancis, terutama Muslim tapi juga Protestan, Katolik atau Saksi Jehovah, menolak mempelajari teori evolusi.
Setelah Atlas Penciptaan dibaca kalangan luas di Prancis, banyak kawula muda yang mendapatkan kesempatan menyaksikan kebenaran dan mulai menentang pemaksaan pengajaran teori evolusi. Anak-anak muda ini, dengan keberanian melawan penipuan ilmiah terbesar dalam sejarah, telah mulai menjelaskan kepada guru mereka bahwa mereka tidak bisa lagi dibohongi dengan dongeng palsu dan omong kosong.
Dampak 20:
Adeline Lecot, profesor ilmu hayati dan ilmu bumi di sebuah perguruan tinggi di Paris, memaparkan pandangannya tentang masalah ini: “... Penolakan jauh lebih tajam dibanding sebelumnya. Saya mendapati 5 orang penentang evolusi di kelas saya. Sebagian adalah mahasiswa unggul. Mereka menguatkan jawaban-jawaban mereka dengan jauh lebih berani, merujuk pada pembuktian-pembuktian yang dikemukakan Harun Yahya, yang mereka temukan di internet.”
Dengan nama pena Harun Yahya, Adnan Oktar telah menulis sekitar 270 buku. Di antaranya, 7.000 halaman dan 6.000 gambar membahas keruntuhan teori evolusi. Selain itu, terdapat lebih dari 300 situs internet dalam sekitar 32 bahasa yang didasarkan atas karya Harun Yahya. Satu juta film dokumenter, 185.000 buku dan 50.000 naskah audio diunduh dari situs-situs ini per bulannya, ditambah kunjungan sekitar 5 juta orang. Karenanya, pelarangan buku Atlas Penciptaan bukanlah penghalang keruntuhan tak terelakkan teori evolusi. Orang-orang muda dapat mempelajari fakta-fakta yang sebenarnya dengan menekan tombol dan mengunduh karya-karya ini, tanpa biaya.
Dampak 21:
Menurut Annie Mamecier, pejabat penilik umum Kementrian Pendidikan dan pejabat tinggi di Departemen Ilmu Hayati dan Ilmu Bumi, “Beberapa hal kadang kala terjadi di mana siswa tingkat atas menulis jawaban atas pertanyaan ujian tentang teori evolusi sebagaimana yang telah diajarkan di sekolah, tapi juga menulis bahwa mereka tidak sependapat dengan teori evolusi.”
Dampak 22:
Ini adalah keadaan yang mengganggu
Jumlah orang yang meyakini darwinisme saat ini menurun cepat dan dengan demikian apa yang ditakuti kalangan tertentu, yakni runtuhnya darwinisme dan materialisme, sedang terjadi tanpa dapat dihentikan.
Dampak 23:
Singkatnya, kecenderungan intelektual ini menyatakan bahwa dunia makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan dalam bentuknya sekarang dan tidak pernah berevolusi.
Dampak 24:
Kita berpikir mustahil karya seperti itu muncul di Prancis. Tidak perlu ada ketakutan terhadap perubahan pemikiran mendasar seperti itu; Bukankah warisan abad Pencerahan dan tradisi sekuler lama adalah tembok bendungan yang merupakan pertahanan terkuat kita? Sayangnya, tidak!
Sejumlah kalangan dengan pola pikir materialis dan darwinis adalah yang paling cemas atas dibeberkannya penipuan dan muslihat yang dijadikan tempat bersembunyi teori evolusi. Hal itu karena pembongkaran oleh Atlas Penciptaan, yang terpaparkan jelas dan dapat diterima oleh semua kalangan, mengenai kebohongan yang dikemukakan atas nama ilmu pengetahuan telah melucuti topeng ilmiah yang dikenakan darwinisme. Ilmu pengetahuan itu sendiri telah menggagalkan jebakan mereka yang menginginkan kita kembali kepada ideologi-ideologi gelap dua abad yang lampau melalui penipuan “Abad Pencerahan.” Setiap kemajuan ilmiah selama 150 tahun terakhir telah membantah pernyataan-pernyataan yang dikemukakan dalam lingkungan keterbelakangan ilmu pengetahuan masa Darwin. Banyak ilmuwan sekarang mengakui hal ini dan mereka berpaling kepada mengimani Allah setelah menyaksikan bukti-bukti penciptaan.
Corinne Fortin, profesor ilmu hayati dan pengarang tesis tentang pengajaran teori evolusi, berujar: “Di kelas, para siswa membuat presentasi tentang bahasan evolusi menurut hasil buah pikir, lingkungan budaya-masyarakat dan keyakinan agama mereka sendiri, dan jarang menurut isi bahasan yang diajarkan kepada mereka.”
Memaksa orang meyakini omong kosong evolusi dan kebetulan, mencoba memaksakan ini sebagai dogma tak terbantahkan, tidaklah sesuai dengan demokrasi. Adalah ketinggalan jaman dan tidak cocok dengan hak-hak asasi manusia untuk mencoba mengatakan kepada orang apa yang harus mereka yakini, mereka ajarkan dan mereka dukung. Jika seseorang tidak percaya pada penipuan, yakni evolusi, maka menghentikan mereka untuk berbicara atau menulis sanggahannya dan mengisi kurikulum dengan omong kosong tidak akan berguna. Karenanya, tidak ada tindakan yang dapat menghalangi akal sehat ataupun membentuk keyakinan orang.
Dampak 26:
Jumlah semakin meningkat dari situs internet pendukung Penciptaan menambah banyak pandangan yang menyebar luas ini serta inspirasi perseorangan. Menurut profesor biologi Natural History Museum Guillaume Lecointre, “Anda hanya perlu menulis “evolusi” di mesin pencari internet agar dihadapkan dengan sejumlah besar situs pendukung Penciptaan.”
Dampak 27:
"Dengan komunikasi luar biasa satu dengan yang lain, para pendukung penciptaan jauh berada di depan para ilmuwan dalam hal kekuatan penggetar (deterrent force)."
Dampak 28:
Hari ini ada keadaan darurat.
Dampak 29:
Kita secara mendesak perlu menutupi celah-celah dalam bahasan ini sebelum diisi oleh penjelasan [mereka] … yang sedang mendapatkan pendukung semakin besar di sisi sebelah sini dari samudera Atlantik. Sebab, masalah ini bisa mencapai tingkatan politis.
Dampak 30:
... Ini mungkin pula yang terjadi di Prancis, dan ideologi-ideologi agamis atau kerakyatan lainnya membelokkan wacana ilmu pengetahuan untuk keuntungan mereka. Kita sedang berhadapan dengan sebuah tantangan besar.
Dampak 31:
Anti-darwinis melakukan serangan di Eropa
Dampak 32:
Prancis/Januari 2007: 2.000 buah salinan Atlas Penciptaan– karya seorang pendukung Penciptaan yang didasarkan pada Al Quran dan sanggahan kritis terhadap teori evolusi– dikirim ke sekolah-sekolah dan universitas-universitas Prancis.
Dampak 33:
Prancis/Oktober 2007: Merasakan bahaya akan semakin berkembangnya gagasan pendukung Penciptaan, sejumlah anggota Dewan Eropa, di bawah arahan mantan wakil Prancis Guy Langagne, mengusulkan sebuah resolusi yang melarang campur tangan pendukung Penciptaan dalam masalah pendidikan...
Masyarakat eropa telah mulai paham bahwa evolusi terdiri atas dongeng takhayul yang dimunculkan di masa keterbelakangan abad ke-19 dan bahwa Penciptaan telah dikukuhkan dengan bukti paling jelas. Pencerahan intelektual yang berawal di Eropa ini telah memicu kekhawatiran bahaya di kalangan materialis, ateis dan darwinis. Salah satu penampakan terakhir dari kegelisahan itu adalah laporan yang dikeluarkan oleh Panitia Kerja untuk masalah Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, Sidang Parlemen Dewan Eropa.
Dampak 34:
Belanda:
Januari 2007: Salinan Atlas Penciptaan berbahasa Belanda dikirim ke sejumlah sekolah-sekolah dan universitas… Menteri Pendidikan Maria Van Der Hoeven mengaku “tidak mempercayai kebetulan” dalam evolusi makhluk hidup...
Dampak 35:
Polandia:
Wakil Menteri Pendidikan Miroslaw Orzechowski... menggambarkan teorinya Charles Darwin sebagai sebuah “kebohongan”.
Dampak 36:
Jerman:
Museum milik pendukung Penciptaan Lebendige-Vorwelt (Rhur) di Hagen-Holenlimburg mulai memamerkan kumpulan fosil berjumlah besar untuk menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup tetap tidak berubah sepanjang masa dan karenanya tidak pernah berevolusi.
Dampak 37:
Rusia:
... Semakin banyak jumlah siswa yang menolak pengajaran evolusi dan menolak bahwa teorinya Charles Darwin menikmati kedudukan monopoli di pendidikan.
Dampak 38:
Serbia:
Menteri Pendidikan Ljiljana Colic mengusulkan agar teori evolusi dihilangkan dari pelajaran sekolah dasar atau bahwa, sebagai gantinya yang sesuai, pendidikan penciptaan sepatutnya juga diberikan...
Dampak 39:
Italia:
Menteri Pendidikan Letizia Moratti menandatangani surat keputusan yang dimaksudkan untuk menghapus teori evolusi dari kuriklum sekolah menengah...
Dampak 40:
Yunani:
Evolusi tidak dimasukkan dalam kurikulum sekolah.
Dampak 41:
Turki:
75% siswa sekolah tinggi tidak percaya pada teori evolusi (menurut jajak pendapat yang dilakukan akademi ilmu pengetahuan). Paparan pendukung penciptaan muncul di buku-buku pelajaran sekolah... Atlas Penciptaan, yang tiba di Prancis di bulan Januari 2007, dikirim dari Turki.
Kesimpulan:
Prancis, tempat lahirnya paham materialisme, sebelumnya tidak memperlihatkan reaksi terhadap kegiatan apa pun dari pendukung pencipaan: Namun kini Prancis selalu mengarahkan perhatian pada Atlas Penciptaan. Ini dipicu oleh kenyataan bahwa Prancis telah menderita pukulan berat dalam perang pemikiran. Karya-karya Harun Yahya yang dilukiskan oleh pemberitaan Prancis sebagai gerakan pendukung penciptaan “paling ampuh”, dan kebingungan yang terlihat di kalangan materialis-darwinis, adalah pertanda penting kekalahan ideologi mereka.