Universitas Harvard, satu dari pusat penelitian ilmiah terkemuka dunia, telah membuktikan bahwa kreasionisme (paham penciptaan) menjadi semakin bertambah kuat di dunia dan bahwa pusat dunia gerakan ini adalah karya Science Research Foundation (BAV)*. Edisi terakhir buku The Creationists, from Scientific Creationism to Intelligent Design (Kreasionis, dari Kreasionisme Ilmiah ke Perancangan Cerdas) menyediakan ruang khusus yang memuat karya BAV dalam menjelaskan fakta penciptaan. Bahasan tersebut terangkum dalam sebuah liputan berjudul“Creation Museums and the Rise of Global Creationism” (Museum Penciptaan dan Bangkitnya Kreasionisme Dunia) sebagaimana berikut:
Sebuah pemandangan yang tidak biasa terlihat, banyak bermunculan baru-baru ini—museum penciptaan. Museum penciptaan pertama Amerika dijadwalkan akan dibuka musim semi ini di Petersburg, Kentucky. Fasilitas senilai 26,4 juta dolar AS menampilkan robot dinosaurus bersuara dan gedung bioskop tercanggih dengan efek khusus (SFX theater), seluruhnya dirancang untuk meyakinkan para pengunjung bahwa Tuhan menciptakan dunia persis sebagaimana dipaparkan di dalam Alkitab.
Dan itu tidak hanya di Amerika Serikat. Sebagaimana segala sesuatu di masa kini, kreasionisme (paham penciptaan) sedang mendunia, sebagaimana dibuktikan oleh adanya kampanye menggelar museum-museum penciptaan dalam ukuran kecil di seantero Turki (satu yang khas, terletak di sebuah warung kebab di Istanbul, menyambut para pengunjung dengan foto Charles Darwin berbingkai darah yang menetes). Matt Mossman melaporkan dalam majalah SEED edisi bulan ini:
“Dalam kampanyenya yang terakhir, BAV [Bilim Arastirma Vakfi, atau "Science Research Foundation"] telah menggelar lebih dari 80 "museum" di rumah-rumah makan, pusat-pusat perbelanjaan, dan balai-balai kota di seluruh Turki, masing-masing musem dilengkapi dengan fosil, poster dan para sukarelawan yang bersemangat. Para pengikut Adnan Oktar [Harun Yahya] menggunakan siasat yang diambil dari organisasi-organisasi di Amerika Serikat seperti Institute for Creation Research di California, dengan memberitahu para pejalan kaki bahwa evolusi tidak mampu menjelaskan kerumitan makhluk hidup dan bahwa evolusi bertentangan dengan firman Tuhan.”
BAV menjalankan pekerjaan yang lumayan canggih, sebagaimana dibuktikan oleh situs internetnya, yang, menurut Mossman, menawarkan presentasi-presentasi Power Point yang dapat di-download dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan para siswa untuk menantang para guru mereka yang cinta evolusi. Dan keterkaitannya dengan para pendukung paham penciptaan asal Amerika Serikat bukanlah sekedar kebetulan –juru bicara BAV pergi ke Amerika Serikat tahun lalu untuk memberikan kesaksian dalam dengar pendapat tentang perancangan cerdas (intelligent design) yang diselenggarakan oleh Kansas Board of Education (Dewan Pendidikan Negara Bagian Kansas). Di luar Amerika Serikat dan Turki, gerakan kreasionis di Inggris dan Australia (yang terlihat kuat secara khusus) mengesankan adanya kecenderungan dunia yang semakin meningkat.
Untuk beberapa lama, paparan rujukan tentang kebangkitan kreasionisme dunia adalah The Creationists: From Scientific Creationism to Intelligent Design (Kreasionis: Dari Kreasionisme Ilmiah hingga Perancangan Cerdas) karya Ronald Numbers. Di bulan November, HUP (Harvard University Press) akan menerbitkan edisi terperinci dari terbitan awal ini, yang melacak perkembangan pemikiran para penganut paham penciptaan selama berabad-abad. Dua bab baru memaparkan rentetan sejarah gerakan perancangan cerdas dan serangan baru kreasionisme dunia, yang dapat kita saksikan dalam contoh-contoh
di atas.