ADNAN OKTAR : Orang-orang menganggap bahwa mereka akan damai dan bahagia di hari kiamat. Mereka akan menyelesaikan pendidikannya, berbisnis, pergi ke Amerika, dan sebagainya. Ingat, tidak ada dunia seperti itu. Kita berada di periode paling buruk dari sistem dajjal. Kita tidak diciptakan untuk hal ini. Saya juga pernah mengatakannya. Nabi kita juga menggambarkannya di dalam hadis. Nabi menjelaskannya dan peristiwa-peristiwa ini akan meluas lebih jauh. Saya menjelaskannya secara eksplisit dan situasi yang bertolak belakang tidak dipertanyakan di sini. Rasa cinta dan takut kepada Allah adalah suatu kewajiban untuk dapat menjadi bahagia. Jika tidak, maka tidak mungkin orang akan merasa damai. Jika seseorang mengatakan, “Bagaimanapun saya akan merasa damai”, kita lihat saja bagaimana dia dapat melakukannya. Itu sesuatu yang tidak mungkin. Menduga dari cara berpikir seorang materialistis, Darwinis, bahwa tidak adanya rasa cinta dan takut kepada Allah, tidak mungkin seseorang dapat merasakan kasih sayang kepada sesama. Mengapa orang ingin mencintai seseorang yang dia anggap sebagai kera, seekor hewan. Maksud saya, dia melihat dirinya sebagai hewan yang telah berevolusi. Dia akan mencintai dirinya dan percaya bahwa hewan ini akan hilang setelah beberapa waktu, selamanya. Dapatkah seorang manusia mencintai hewan yang dia percaya akan hilang untuk selamanya? Apakah ini mungkin? Otak manusia memberontak terhadap ide ini, otak manusia tidak mungkin mengatasi beban ini. Setiap orang yang mengatakan, “Saya memang cinta” tidak mengatakan yang sebenarnya, karena itu tidak mungkin.
Ini bisa saja merupakan sudut pandang rata-rata. Sudut pandang yang akurat adalah menghadapi dunia dengan rasional dan tulus, dengan sudut pandang yang didasarkan pada rasa takut kepada Allah. Ketika kita melihatnya secara rasional, dengan tulus, kita melihat dunia sebagai metafisika. Karena kita melihat gambar di dalam otak kita. Syaraf mata membawa gambar ke otak, dimana terletak lapisan visual di dalam otak, terdapat kesadaran, ruang yang sangat kecil, seukuran kacang polong. Kita melihat gambar-gambar di dalam ruang itu. Allah menciptakan semua gambar-gambar itu. Jika seseorang menganggap hal ini tidak penting, berarti ada sesuatu yang benar-benar berbeda. Ini tidak penting, itu tidak penting. Jadi apa yang penting? Dia mengatakan, “Hamburger penting”, “Keselamatan saya penting.” Allah menyumbat tenggorokan Anda, Allah tidak akan membiarkan Anda hidup. Ketahui bahwa saat ini tidak ada seorangpun yang damai hidup di dunia. Baik Amerika, Eropa ataupun dunia. Di manapun tidak akan damai. Dan tentu saja solusinya tidak terletak pada kefanatikan. Fanatik, wujud pemikiran mengerikan lainnya. Setan telah menjebak orang dari dua sisi. Setan memimpin manusia menuju jalan buntu dengan kefanatikan, dari satu sisi, dan ateisme di sisi lain. Pengertian tulus seorang Muslim, yaitu, rasa kasih sayang, belas kasih, cinta, kearifan, konsistensi, perilaku seimbang, berpikir rasional, mengorbankan diri, menganggap setiap kejadian dengan maksud baik, melihat semua peristiwa yang terjadi dari sudut pandang baik.