Pendahuluan

Nilai-nilai moral masyarakat di mana kita tinggal sudah menyesatkan. Prinsip-prinsip moral ini yang merupakan hasil dari hasrat mementing-kan diri sendiri serta keserakahan masyarakat, kemudian berubah menjadi keegoisan, kesom-bongan, kesinisan, kekerasan, dan kebrutalan dalam masyarakat. Masyarakat percaya bahwa untuk meningkatkan standar hidup, mereka harus mencurangi dan mengalahkan yang lainnya.

Hal ini bukanlah nilai-nilai moral yang Allah tetapkan bagi kehidupan manusia bersama dengan apa yang telah Dia ciptakan. Al-Qur'an menyuruh manusia menjadi bermartabat, rendah hati, dapat dipercaya, baik budi, beriman, dewasa, dan mau mendengarkan. Al-Qur'an bahkan menggambar-kan jalan yang seharusnya kita tempuh, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya, Allah tidak me-nyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Luqman :18)

Karenanya, tugas bagi orang yang beriman adalah menjalankan prinsip-prinsip mulia ini yang Allah telah tetapkan.

Akan tetapi, sekarang ini, orang-orang ber-iman tinggal bersama dalam masyarakat yang penuh dengan kekejian, di mana etika-etika moral dalam Al-Qur'an telah ditinggalkan. Untuk alasan itu, kita harus lebih berhati-hati melawan pe-ngaruh buruk budaya yang menyesatkan ini. Me-reka harus terus-menerus mengawasi diri mereka sendiri bersama masyarakat ini agar tidak terpengaruh oleh budaya merusak dan mereka dapat mengamalkan nilai-nilai moral Al-Qur'an.

Hasil karya ini disiapkan untuk membantu orang-orang beriman agar tidak melupakan ajaran dasar Al-Qur'an yang seharusnya selalu kita jalankan.

Pada bahasan-bahasan berikutnya, nilai-nilai moral dan ibadah-ibadah yang tampaknya terlupakan oleh orang-orang beriman akan dibahas dalam penjabaran yang berhubungan dengan ayat-ayat Al-Qur'an.