Mengapa Evolusi Masih Saja Dipertahankan?

Sejak pertama kali dirumuskan, teori evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis. Saat ini, mereka yang berusaha keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup adalah para pendukung filsafat ini.

Mengapa teori evolusi masih saja dipertahankan kendatipun bukti-bukti nyata yang ada malah menolaknya? Ahli biologi evolusionis Amerika, Michael Walker, membuat pengakuan berikut sebagai jawaban atas pertanyaan ini:

Seseorang akan terpaksa menyimpulkan bahwa banyak ilmuwan dan ahli teknologi menjadi penganut teori Darwin hanya karena teori tersebut dianggap meniadakan Sang Pencipta.65

Satu-satunya tujuan para pendukung teori ini adalah untuk menyokong filsafat materialis yang mengingkari Allah. Materialisme adalah keyakinan buta yang hanya mengakui keberadaan materi saja dan mengingkari hal-hal di luar materi. Karena para materialis mendapatkan pembenaran ilmiah dari teori evolusi, mereka mempertahankan Darwinisme sejak awal kemunculannya.

Hubungannya Dengan Materialisme

Filsafat materialisme lahir di tengah-tengah kebudayaan paganisme Yunani Kuno. Darwinisme meletakkan apa yang disebut sebagai landasan ilmiah bagi filsafat ini, yang dihidupkan kembali di abad ke-18.

 

Pendiri materialisme dialektik (komunisme), Karl Marx, menulis tentang buku Darwin, The Origin of Species, yang meletakkan landasan bagi teori evolusi, sebagai “buku yang berisi dasar berpijak pada sejarah alam bagi pandangan kami.”66

Sejak saat itu, semua materialis, dengan kaum Marxis di barisan terdepan, secara buta mempertahankan Darwinisme.

Darwinisme Dan Rasisme

Ideologi lain yang ditumbuhkembangkan oleh Darwinisme adalah rasisme. Dalam bukunya, The Origin of Species, Darwin berpendapat bahwa ras kulit putih Eropa lebih maju dalam evolusi, sedangkan rasras lain masih setingkat dengan kera. Gagasan ini memberikan semacam pembenaran ilmiah bagi para pemikir rasis. Lukisan rasis sebagaimana terlihat di samping, yang memperlihatkan orang berkulit hitam dan kera berada pada satu pohon yang sama, adalah contoh dari pengaruh Darwinisme di Inggris pada abad ke-19.

Warisan rasis Darwinisme memberikan dasar pembenaran ilmiah bagi beragam ideologi seperti Nazisme pada abad ke-20. Pandangan-pandangan rasis pemimpin Nazi, Adolf Hitler, didapatkan dari teori evolusi Darwin. Dalam buku karya Hitler berjudul Mein Kampf (Perjuangan Saya), terdapat sejumlah pandangan yang terilhami oleh gagasan Darwin tentang perjuangan untuk mempertahankan hidup.

Kendatipun demikian, kebohongan evolusi yang telah mengelabuhi dunia selama 140 tahun terakhir tidak akan berumur panjang. Seorang filsuf Inggris, Malcolm Muggeridge, menyatakan keruntuhan tak terhindarkan dari teori ini:

Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki

Pandangan rasis Charles Darwin ditujukan kepada banyak ras manusia, termasuk bangsa Turki. Sebagaimana dikutip dalam sebuah buku berjudul The Life and Letters of Charles Darwin yang berisi kumpulan surat-surat Darwin, ia menjuluki bangsa Turki sebagai “ras kelas rendah” dan kemudian memperkirakan bahwa “ras-ras kelas rendah tak lama lagi akan termusnahkan di masa mendatang.” Dalam surat yang ditulis Darwin kepada W. Graham pada tanggal 3 Juli 1881, ia berkata: “Saya dapat menunjukkan bahwa perjuangan dalam seleksi alam telah dan masih berpengaruh baik bagi kemajuan peradaban dari yang tampaknya cenderung untuk anda akui. Ingatlah bahaya yang dialami bangsabangsa Eropa, beberapa abad lalu ketika dikalahkan bangsa Turki, dan betapa bodohnya jika sekarang masih ada pemikiran seperti ini! Ras-ras Kaukasia yang lebih beradab telah mengalahkan bangsa Turki hingga tak berdaya dalam perjuangan untuk mempertahankan hidup. Di dunia masa mendatang yang tak lama lagi, betapa tak terhingganya jumlah ras-ras kelas rendah yang akan termusnahkan oleh ras-ras kelas tinggi beradab di seluruh dunia.”68

Saya sendiri yakin bahwa teori evolusi, khususnya hingga batas penerapannya, akan menjadi salah satu lelucon terbesar dalam buku-buku sejarah di masa mendatang. Anak cucu kita akan merasa keheranan bagaimana sebuah hipotesis yang sedemikian sangat rapuh dan meragukan dapat diterima dan begitu sangat mudah dipercaya.67

Friedrich Engels

Friedrich Engels, sahabat dekat Karl Marx, menganggap teori evolusi sebagai pendukung utama paham materialisme. Engels memuji Darwin dan Karl Marx sebagai dua tokoh yang sama pentingnya: “Sebagaimana Darwin menemukan hukum evolusi pada alam kehidupan, Marx pun menemukan hukum evolusi pada

Karl Marx

Orang pertama yang memahami sumbangsih besar Darwin terhadap paham materialisme adalah Karl Marx, sang pendiri komunisme. Karl Marx menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan karya terbesarnya, Das Kapital, kepada Darwin. Dalam edisi bahasa Jerman dari buku tersebut, yang ia kirim kepada Darwin, ia menulis: “Dari seorang pengagum setia Charles Darwin”.

 

Catatan kaki

65) Michael Walker, Quadrant, Oktober 1982, S.44

66) David Jorafsky, Soviet Marxism, Natural Science, hal. 12

67) Malcolm Muggeridge, The End of Christendom, Grand Rapids: Eerdmans, 1980, hal. 59

68) Francis Darwin, The Life and Letters of Charles Darwin, Band 1. New York, D. Appleton and Company, 1888. hal. 285-86

69) Gertrude Himmelfarb, Darwin and the Darwinian Revolution, Chatto & Windus, London, 1959. hal. 348

BAGIKAN
logo
logo
logo
logo
logo
Unduhan
  • Teori Evolusi: Sebuah Gagasan Kuno
  • Asal-Usul Kehidupan
  • Rancangan Pada Protein
  • Rancangan Pada Sel
  • Informasi Genetis
  • Rancangan Di Alam
  • Percobaan Miller
  • Kesalahpahaman Tentang Seleksi Alam
  • Mutasi
  • Kerumitan Yang Tak Tersederhanakan
  • Kebuntuan Bentuk Peralihan
  • Zaman Kambrium
  • Ikan dan Amfibi
  • Kekeliruan Tentang Coelacanth
  • Reptil
  • Burung dan Reptil
  • Kekeliruan Tentang Archaeopteryx
  • Bulu Burung
  • Asal-Usul Mamalia
  • Fosil Makhluk Hidup
  • Dongeng Evolusi Manusia
  • Australopithecus
  • Homo Erectus
  • Neanderthal, Ras Manusia Yang Hilang
  • Keruntuhan Pohon Kekerabatan
  • Kebuntuan Bipedalisme
  • Wajah Palsu
  • Skandal Manusia Piltdown
  • Mengapa Evolusi Masih Saja Dipertahankan?
  • Kebenaran yang Nyata: Penciptaan