Jika anda bertanya kepada seorang evolusionis: “Bagaimana organ mengagumkan dari makhluk hidup muncul menjadi ada?”, maka ia akan menjawab dengan penjelasan ini: “Adalah benar bahwa sistem sangat kompleks dari makhluk hidup tidak dapat terbentuk dengan tiba-tiba secara kebetulan. Namun sistem ini terbentuk dan berkembang secara bertahap. Pertama, salah satu bagian dari sistem tersebut muncul secara kebetulan. Oleh karena bagian ini menguntungkan, maka organisme ini mendapatkan keuntungan dari seleksi alam. Kemudian bagian-bagian yang lain terbentuk secara bertahap, hingga pada akhirnya terbentuklah sistem yang jauh lebih kompleks.”
Agar sebuah jam tangan dapat berfungsi, seluruh roda penggerak mesinnya harus ada. Jika satu saja dari roda ini hilang, jam tersebut tidak akan berfungsi. Struktur “rumit yang tak tersederhanakan” ini menunjukkan jam tangan tersebut hasil karya sempurna dari perancang yang sangat ahli. |
Hal yang menggugurkan skenario ini sejak awal adalah sifat “kerumitan yang tak tersederhanakan” pada sistem makhluk hidup. Jika sebuah sistem tidak akan berfungsi tanpa keberadaan semua komponen pada tempatnya, dan jika ia tidak akan berfungsi manakala satu saja dari komponennya hilang, maka sistem tersebut tidak dapat disederha-nakan ke bentuk yang lebih sederhana. Sistem ini harus ada secara sempurna dan berfungsi baik, atau ia tidak berfungsi sama sekali.
Dengan mempertimbangkan lebih cermat, kita melihat bahwa sistem “rumit tak tersederhanakan” tidak mungkin terbentuk “tahap demi tahap” melalui beragam peristiwa kebetulan. Sebab “tahap peralihan” tidak akan berfungsi kecuali jika sistem tersebut berada dalam keadaan telah lengkap dan sempurna. Sebaliknya, suatu tahapan peralihan yang tak berfungsi akan tersingkirkan melalui seleksi alam dan menghilang sesuai kaidah teori evolusi.
Ketika Darwin mengemuka-kan teorinya, ia sangat meragukan masalah yang satu ini. Ia membayang-kan organ makhluk hidup dapat direduksi ke bentuk yang lebih sederhana, tapi pada saat yang sama ia juga mengkhawatir-kan adanya penemuan-penemuan terbaru yang akan meruntuhkan perkiraannya ini. Inilah sebabnya mengapa ia menulis baris-baris berikut ini dalam bukunya The Origin of Species:
Flagela BakteriStuktur rumit ini adalah sebuah motor listrik. Tetapi ini tidak terdapat di dalam peralatan rumah tangga atau kendaraan, melainkan dalam sebuah bakteri. Berkat motor penggerak ini, bakteri dapat menggerakkan organnya yang bernama “flagela” dan berenang dalam air selama jutaan tahun. Motor flagela bakteri, yang ditemukan pada tahun 1970, menggemparkan masyarakat ilmiah, sebab “kerumitan yang tak tersederhanakan” ini, yang terbentuk dari sekitar 250 komponen terpisah berukuran molekul, tidak pernah dapat dijelaskan dengan mekanisme kebetulan sebagaimana yang dikemukakan Darwin. 1. Filament, 2. pengait, 3. membran sel, 4. motor pemutar |
Jika dapat dibuktikan bahwa terdapat organ kompleks, yang tidak mungkin terbentuk melalui banyak perubahan bertahap dan sedikit demi sedikit, maka teori saya sudah pasti akan runtuh. 19
Rancangan Pada MataMata manusia dapat berfungsi baik dengan bekerjanya sekitar 40 bagian berbeda secara bersamaan. Jika salah satu bagian ini tidak ada, maka mata tidak akan berfungsi. Sebagai contoh, membran retina di bagian belakang mata tersusun atas 11 lapisan yang berbeda. (Kanan bawah) Salah satu dari lapisan ini adalah jaringan pembuluh darah vena, sebagaimana terlihat di bawah mikroskop. (lihat gambar samping). Lapisan ini, yang memiliki jaringan paling rumit dalam tubuh manusia, mendapatkan oksigen dari sel-sel retina yang menangkap dan kemudian menafsirkan cahaya yang masuk. Semua lapisan yang lain, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Evolusionis tidak mampu menjelaskan perkembangan organ yang kompleks seperti ini. |
Sekarang, teori Darwin telah terhempaskan persis seperti yang ia khawatirkan, sebab berbagai penemuan ilmiah membuktikan sebagian besar sistem pada makhluk hidup ternyata memiliki kerumitan yang tak dapat disederhanakan. Banyak struktur dan sistem, dari mata manusia hingga sel, dari proses penggumpalan darah hingga protein, yang tidak akan berguna jika satu saja dari keseluruhan bagian tersebut hilang. Tidak aneh jika tak satu pun evolusionis mampu menjelaskan melalui “tahapan” yang mana organisme ini terbentuk.
Biokimia Meruntuhkan EvolusiDalam bukunya “Darwin Black Box: The Biochemical Challenge to Evolution (Kotak Hitam Darwin: Sanggahan Biokimia terhadap Evolusi)” profesor biokimia Amerika, Michael Behe, mengemukakan banyak contoh tentang kerumitan yang tak mungkin disederhanakan. Sebagaimana penjelasan Behe, ketika organorgan dengan kerumitan tak tersederhanakan menggugurkan pernyataan Darwinisme, ini berarti organ-organ tersebut membuktikan bahwa kehidupan adalah hasil sebuah rancangan, dengan kata lain: diciptakan. |