Tak pelak lagi, tiada yang lebih penting daripada penciptaan manusia dan mengenali sang Pencipta. Yang telah kita lakukan sepanjang buku ini adalah berupaya memahami suatu masalah yang merupakan persoalan terpenting bagi setiap orang.
Kami rasa pembaca perlu diingatkan dalam hal ini bahwa orang tidak membutuhkan informasi yang melimpah untuk mengerti bahwa alam semesta dan segala isi di dalamnya, termasuk orang itu sendiri, telah diciptakan. Lingkup kalbu dan akal anak kecil sama luasnya dengan orang dewasa untuk mengerti bahwa ia diciptakan. Sabda Nabi Ibrahim dalam al-Qur'an adalah contoh yang sangat baik tentang maksud kita.
Nabi Ibrahim pernah hidup di suatu masyarakat yang mengingkari Allah dan menyembah berhala. Meski ia belum pernah menerima ajaran apa pun tentang keberadaan Allah, ia mengerti dengan akal dan kalbunya bahwa ia telah diciptakan—lebih-lebih, bahwa ia telah diciptakan oleh ALlah, Yang menciptakan langit dan bumi. Dalam al-Qur'an hal itu dikaitkan seperti ini:
Seperti yang kita lihat dalam contoh Nabi Ibrahim, setiap orang yang mempunyai akal dan nurani dan, yang lebih penting, yang "tidak menolak dengan lalim dan sombong" mampu memahami bahwa alam semesta diciptakan dan, lagipula, bahwa alam semesta diciptakan dengan suatu rencana dan tatanan yang hebat.
Tidak diragukan lagi keadaan orang yang menolak keberadaan Allah, walau semua tanda perwujudan-Nya ditampilkan agar dilihat oleh semua orang, sangat mengherankan bagi orang yang mempunyai akal dan nurani. Dalam Al-Qur'an, dinyatakan keadaan orang-orang yang tidak beriman kepada kekuatan penciptaan dari Allah:
Hal-hal yang terkait di buku ini lebih penting daripada segala hal lain dalam kehidupan anda. Mungkin sejauh ini anda lalai untuk merenungkan pentingnya masalah ini atau mungkin anda bahkan belum pernah memikirkan masalah ini sebelumnya. Namun, yang pasti bahwa mengenal Allah, Yang menciptakan anda, lebih penting dan mendesak daripada segala hal lain yang bisa anda kerjakan.
Pikirkanlah hal-hal yang telah Allah anugerahkan kepada anda: anda hidup di suatu dunia yang sangat terencana sampai detail-detail yang terluruh dan diciptakan khusus bagi anda. Anda tidak mengambil bagian dalam proses ini. Bukalah mata anda lebar-lebar suatu hari dan akan anda dapati diri anda sendiri di tengah-tengah berkah yang tak terhitung. Anda bisa melihat, bisa mendengar, bisa merasakan ....
Dan demikianlah karena Ia menginginkan penciptaan demikian. Dalam suatu ayat difirmankan:
Seperti yang dinyatakan dalam ayat itu, tidak lain kecuali Allah yang memberi anda segala yang anda miliki dan yang menciptakan alam semesta tempat anda hidup. Karena itu, datang dan serahkanlah seluruh jiwa anda sendiri kepada Allah dan bersyukurlah kepada-Nya atas segala berkah yang telah Allah limpahkan kepada anda dan, dengan demikian, pahala yang kekal. Jika anda melakukan yang sebaliknya, anda menunjukkan ketidakbersyukuran dan membuka diri anda sendiri atas hukuman yang, insyaAllah, akan berlangsung selamanya.
Yakinlah: Ia betul-betul ada dan Ia sangat dekat dengan anda ....
Ia melihat dan mengetahui segala sesuatu yang anda lakukan, dan mendengar setiap kata yang anda tuturkan ....
Dan yakinlah bahwa setiap orang, termasuk anda, akan segera mempertanggungjawabkannya kepada-Nya ....