Seperti yang telah yang saksikan sepanjang buku ini, Allah menggambarkan keindahan di surga, sebagaimana keindahan yang akan di wujudkan di dunia oleh umat Islam yang mematuhi ajaran Nilai moral Al-Qur’an. Rumah besar yang mewah dengan aliran air sungai di bawahnya, secara terus-menerus mata airnya mengalir, kamar yang indah, makanan, minum dan permata akan diberikan kepada mereka sebagai balasan atas keunggulan moral mereka. Surga adalah kehidupan indah dan abadi yang selalu di rindukan setiap orang Islam, mereka berusaha untuk mencapainya:
"Masuki Firdaus, kamu dan isterimu, menggembirakan pada kegembiraanmu." Piring besar dan cangkir dari emas akan diedarkan antara mereka, dan mereka akan punya di situ semua itu keinginan hati mereka dan dimana gembira penemuan mata mereka. Kamu tetap akan di dalamnya timelessly, untuk selamanya. Yang Firdaus kamu akan mewariskan untuk apa kamu lakukan. Di sana akan banyak berbuah di dalamnya untuk kamu makan. (QS. Az-Zukhruf, 43:70-73)
Masa Keemasan adalah masa ketika kehidupan yang serupa dengan kehidupan di surga, dirasakan di bumi. Masa ini adalah sebagai bentuk kecil dan isyarat tentang surga. Masa yang diberkahi Allah, dengan kelimpah-ruahan dan suasana damai yang di bawanya adalah ganjaran yang besar dalam kehidupan ini bagi mereka yang beriman kepada Allah.
Bagi semua umat Islam, sudah pasti, suatu penghormatan agung untuk diberi kabar gembira akan datangnya masa yang diberkahi ini. Tugas yang jatuh ke pundak segenap manusia adalah mencoba meraih suasana kejiwaan, kesadaran dan iman yang sesuai dengan masa yang menakjubkan ini, akan tampak bahwa mereka yang lekat-lekat menaati nilai-nilai akhlak Al-Qur'an, memasuki gerbang-gerbang Masa Keemasan.
Engjëjt thanë: "Larg nga të metat je Ti o Zot! |