Agama Dikembalikan seperti Semula

Berita lain yang diungkapkan melalui kitab hadits berkenaan dengan Hari Akhir adalah bahwa agama sejati tidak lagi di-salahpahami. Di Masa Keemasan, salah paham dan seluruh bid'ah yang memasuki Islam setelah Rasulullah SAW akan dihancurkan, dan agama ini akan diperbarui. Tepat seperti di masa Rasulullah SAW, "Ketentuan-ketentuan agama akan dipenuhi.23

     Setelah wafatnya Rasulullah SAW dan para sahabat, sejarah mencatat bahwa berbagai bid’ah dan berbagai bentuk ibadah yang tidak pernah diajarkan telah memasuki agama Islam. Tidak terhitung hadits dan pendapat yang sebagian besar sampai kepada kita saat ini, dipalsukan dan disebut berasal dari Rasulullah SAW. Walaupun upaya terbaik Muslimin sejati telah dilakukan untuk menghapus pemalsuan itu, masih banyak perbuatan yang dilakukan atas nama Islam saat ini justru tidak didasarkan pada Al-Qur’an.

Karena Al-Qur’an adalah satu-satunya sumber yang dapat membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah, hanya petunjuknya saja yang dapat menampakkan dan menghapus bid’ah ini. Dengan cara ini, agama yang benar akan muncul kembali.

Hari ini, banyak umat Islam yang memahami bahwa agama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka adalah agama yang benar. Beberapa tokoh dan orang yang menentang Islam me-nyatakan bahwa ini bagian dari Islam. Namun sebenarnya dalam banyak hal, pemahaman ini berlawanan dengan ajaran Islam yang di jelaskan dalam Al-Qur'an. Pemahaman tradisi ini yang berupa kepercayaan dan ritual ini berlandaskan  pada mitos yang tidak jelas asalnya. Keyakinan penganutnya berdasar pada cerita-cerita tahayul dan bukan dari Al-Qur'an.   

Faktanya banyak orang yang dianggap saleh oleh masyarakat, dengan tidak sadar mereka memutarbalikkan ayat-ayat Al-Quran. Bukannya menggunakan Al-Quran sebagai pedoman, mereka justru mengikuti ritual dan tradisi tertentu. Akibatnya mereka semakin jauh dari usaha untuk memahami tujuan ilahiah dari ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka meninggalkn Al-Qur’an dan menjadi sibuk dalam hal-hal yang rumit. Dalam suatu lingkungan yang mengabaikan nilai-nilai Al-Qur’an, tak ada seorangpun yang dapat hidup dengan Islam dalam arti sebenarnya.  Al-Qur'an memberitahu kita, Rasulullah SAW akan mengatakan bahwa pada hari akhir orang-orang akan menghafal Al-Qur’an tapi mengabaikan ajarannya:

Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan." (QS. Al-Furqaan, 25:30)

Allah memperingatkan mereka yang menolak Al-Qur’an sebagai berikut: 

Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Qur'an). Barang siapa berpaling daripada Al Qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat. (QS. Taahaa, 20:99-101)

Alasan utama mengapa orang-orang menjauh dari agama adalah berbagai bentuk bid’ah yang memasuki Islam. Kebanyakan orang menyatakan ini adalah bagian dari agama, berbagai fakta yang ada menunjukkan bahwa tradisi ini merupakan ritual yang tidak masuk akal dan antar bagian yang saling bertentangan. Pada Hari Akhir, Allah akan mengembalikan kemurnian Islam seperti semula dan ajaran nilai moral Al-Qur’an akan berlaku. Ketika saat ini datang, Dia akan menyingkirkan semua penyelewengan dalam agama dan akan memurnikan Islam dari semua bid’ah, kepercayaan sesat dan segala bentuk tahayul:

Dia Al Mahdi akan mengamalkan agama sama halnya pada waktu dari Nabi Kita. Dia akan menghilangkan aliran agama dari rupa dari bumi. Tidak ada aliran agama mengecuali untuk benar asli agama tetap akan. 24

Saat ini, umat Islam mengalami perselisihan yang kadang menyentuh pada beberapa masalah yang mendasar. Sebaliknya, Allah memerintahkan orang Islam untuk tidak berselisih dalam hal agama mereka:

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (QS. Al-Mu'minuun, 23:52-53)

(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Qur'an itu terbagi-bagi. (QS. Al-Hijr, 15:91)

Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu:

Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura, 42:13)

Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh. (QS. Al-Baqarah, 2:176)

Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan bahwa Agama Islam adalah agama yang memudahkan hidup, perintah ini jelas dan mudah di fahami. Al-Qur'an meletakkan dasar mana yang benar dan mana yang salah, demikian juga sikap dan amalan apa yang membawa seseorang kepada Surga atau Neraka. Fakta yang menunjukkan bahwa Al Quran mengandung pengetahuan dasar yang di butuhkan oleh umat manusia sepanjang masa ditekankan dalam beberapa ayat:

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS. An-Nahl, 16:89)

Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al-Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. Taahaa, 20:113)

Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al- Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (QS. Az-Zumar, 39:27)

Allah memperingatkan yang orang yang menyatakan aturan mereka sendiri atas nama agama sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-Ma'idah, 5:87)

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (QS. An-Nahl, 16:116)

Mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezekikan kepada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. Al-An'am, 6:140)

Pada ayat yang lain, Allah menjadikan Agama Islam yang murni adalah untuk memudahkan kehidupan:

Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (QS. Al-Hajj, 22:78)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah, 2:286)

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. An-Nisa', 4:28)

Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Ma'idah, 5:6)

Ayat-ayat di bawah ini memberikan sebuah alasan bahwa Nabi Muhammad SAW di utus untuk meringankan beban berat masyarakat dan membebaskan mereka dari belenggu:

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, me-nolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang di-turunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A'raaf, 7:157)

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al-Imran, 3:164)

Benar, agama sungguh-sungguh menghendaki kemudahan. Rasulullah SAW sering kali menyatakan bahwa tidak boleh mempersulit dalam hal agama:

Permudahlah urusan orang lain, dan jangan mempersulit mereka. Berikan rasa nyaman (dengan berita gembira), dan janganbuat (mereka)menjauh. 25

Allah tidak mengupah saya untuk tugas ini. Suatu hal yg menyenangkan di sisi Allah adalah untuk memilih cara yang mudah di jalan Allah yang Maha Esa. 26

Hindari pernyataan yang berlebihan saat mengamalkan agamamu. Umat yang mendahului kamu binasa karena sebab ini. 27   

The Golden Age will be a time when people will truly live by Allah’s religion. Sincere Muslims will restore the religion to its original state.

 

trees
 

We have only sent down the Book to you so that you can make clear to them the things about which they differ and as a guidance and a mercy to people who believe. (Surat an-Nahl: 64)

 

Catatan Kaki

23. Ismail Mutlu, Kiyamet Alametleri (The Signs of the Last Day), Mutlu Publications, Istanbul, 1999, p. 163.

24. Muhammad ibn ‘Abd al-Rasul Barzanji , Al-Isha‘ah li-ashrat al-sa‘ah, pp. 186-187.

25. Bukhari, vol. 8, no. 146.

26. Ahmad Diya’al-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadith, vol. 2, no. 498.

27. Ibid., vol. 1, no. 176.

 

BAGIKAN
logo
logo
logo
logo
logo
Unduhan
  • Pengantar
  • Isyarat Bahwa Ajaran Nilai Al-Qur'an Akan Berlaku
  • Masa Keemasan
  • Keberlimpahan Yang Menakjubkan
  • Perkembangan Pesat di Bidang Teknologi
  • Kemajuan di Bidang Sains
  • Karya Seni pada Masa Keemasan
  • Cita Rasa Seni Dan Suasana Di Surga
  • Keindahan Hidup Karena Menerapkan Ajaran Nilai Moral Al-Qur'an
  • Keadilan Pada Masa Keemasan
  • Kehidupan Sosial dan Bermasyarakat
  • Agama Dikembalikan seperti Semula
  • Kesimpulan