Burung-burung jay mengumpulkan buah/biji ek, dan menguburkannya di tanah untuk dimanfaatkan di kemudian hari. Terkadang mereka mengubur sampai seribu buah ek dalam sehari. Masalahnya, benda apa pun di dalam hutan terlihat sama bentuknya. Karena itu, sulit bagi manusia untuk memastikan sebuah tempat dalam hutan. Lantas, bagaimana burung jay dapat menemukan tempat mereka menyembunyikan buah ek? Mereka bertindak dengan cerdas dan menandai tempat-tempat ini dengan cabang-cabang pohon atau potongan-potongan batu. Namun, sangat sulit untuk menemukan sesuatu yang terkubur di dalam hutan. Sekalipun begitu, percobaan mengungkap bahwa burung-burung ini dapat menemukan kembali buah ek mereka tujuh hingga sembilan bulan kemudian. Sebuah keajaiban penciptaan: burung-burung ini memiliki ingatan yang begitu kuat sehingga dapat menandai tempat-tempat mereka menyembunyikan makanannya, dan mengingat tempat itu kembali.
Keputusan seekor jay, yang kita ketahui tidak memiliki akal, saat menyembunyikan buah-buah ek dan menguburkannya di dalam tanah, atau menandai tempat-tempat rahasia ini untuk menemukannya kembali di masa depan, jelas tidak dapat diterangkan sebagai sesuatu yang terjadi secara kebetulan.
Mengubur ribuan buah ek dan menandai tempat-tempatnya dengan batu dan ranting secara teratur jelas merupakan suatu kemampuan yang tidak bisa diperoleh sendiri oleh seekor burung. Lazimnya seekor burung akan memakan buah ek begitu menemukannya. Hanya makhluk yang berakal saja yang menyimpannya guna dimanfaatkan kembali di masa depan, menandai tempat persembunyian buah-buah itu, dan di kemudian hari mengenali kembali tanda itu.
Seekor burung tidak dapat melakukan semua ini sendiri. Karena itu, kita paham bahwa ada suatu Zat Yang memiliki kebijaksanaan yang tak ada habisnya, memiliki kekuasaan atas berbagai hal, dan membuat burung-burung jay melakukan seluruh hal yang mereka lakukan. Kebijaksanaan yang unggul ini adalah milik Allah, Yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dalam keteraturan dan mengatur semuanya. Burung-burung ini menyimpan makanannya hanya karena Allah menghendakinya demikian. Mereka dapat menemukannya kembali juga hanya karena Allah menghendakinya. Sebagaimana dalam setiap ciptaan Allah, pada burung ini kita juga menyaksikan tanda-tanda kesempurnaan ciptaan-Nya.