"Yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu, tidak ada tuhan (yang berhak diabdi) selain Dia, Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia. Dan Dia adalah pemelihara segala seuatu.'' |
Bayangkanlah sebuah pasukan besar yang terdiri dari jutaan personil menuju sebuah sasaran. Tidak peduli seberapa jauh jarak yang harus ditempuhnya, tantangan besar, dan bahaya mematikan yang akan dihadapinya dalam perjalanan menuju sasaran tersebut. Bayangkan bahwa panjang perjalanan ini lebih dari ratusan ribu kali panjang tubuh prajurit. Dalam perjalanan panjang ini pastilah pasukan itu membutuhkan bantuan logistik, petunjuk, dan persiapan tambahan lainnya.
Pasukan yang berjumlah 300 juta personel ini terdapat dalam tubuh laki-laki, dan personilnya adalah para sel sperma yang panjangnya mencapai seperseratus milimeter dan harus melalui perjalanan panjang menuju sasarannya, yaitu sel telur.
Seribu dari 300 juta sel sperma ini berhasil mencapai sel telur, tetapi hanya satu sel saja yang memenangkan pertarungan ini dan membuahi sel telur. Sebelum mengikuti perlombaan ini, sel sperma harus melalui tahap-tahap pematangan yang diawali dengan keluarnya sel ini menuju sebuah perjalanan panjang melalui alat reproduksi laki-laki. Ada banyak persiapan yang membantu proses pematangan sel sperma ini.
Untuk membuahi sel telur perlu dipersiapkan kurang lebih 200-300 juta sel sperma. Jumlah yang besar ini dibutuhkan karena sebagian besarnya akan mati dalam perjalanan, dan relatif sedikit yang berhasil menuju sel telur. Oleh karena itu jumlah yang besar ini menjaga sperma dari kegagalan membuahinya. Produksi sel sperma terjadi pada alat reproduksi laki-laki yang disebut testis. Sel sperma yang diproduksi di dua buah testis ini melalui berbagai proses perkembangan dan harus terhindarkan dari suhu yang tinggi. Dengan kata lain tempat produksinya harus cukup dingin, padahal suhu normal tubuh manusia mencapai 37 derajat Celcius. Jadi jika testis berada dalam tubuh manusia maka sel sperma tidak akan dapat diproduksi. Oleh karena itu, testis harus berada di bagian luar tubuh. Testis memiliki program khusus yang memungkinkan-nya dapat memproduksi sel sperma.
Testis terdiri dari tabung-tabung kecil. Tabung-tabung ini memiliki daya tampung yang memungkinkan produksi sperma dengan cepat serta memudahkan penyimpanannya. Kegiatan produksi sperma yang cepat dan proses penyimpanannya yang mudah sangatlah penting. Ini karena jumlah sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sebuah sel telur sangatlah besar: antara 200-300 juta sel sperma.
Dua buah testis yang merupakan pabrik kecil ini ternyata memiliki tabung mikroskopis yang jumlahnya mencapai sekitar seribu tabung dengan total panjang mencapai 500 meter. Tabung-tabung kecil ini disebut tubulus seminiferus (tabung sperma). Setiap tabung memiliki panjang kira-kira 50 cm, di dalamnya terdapat sel-sel induk (sper- matogonium) yang bertugas membuat sperma.3
t: Testis : Testis yang merupakan organ reproduksi pria. Tempat keberadaannya, emampuannya mempro- duksi sperma, serta sistem-sistem yang ada di dalamnya masing-masing merupakan hasil kecerdas- an yang luar biasa. Di samping kanan terlihat sistem saluran (tabung- tabung seminiferus) yang membentuk testis. Di saluran ini nantinya akan ditemukan sel utama yang membentuk sperma. Sedangkan pada gambar di atas terlihat jelas bagian dari lobulus testis. |
Spermatogonium ini terletak pada dinding tabung sperma. Ketika memperbanyak diri, sel-sel mengalami dua jenis pembelahan : mito- sis dan meiosis. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah kromosom ayah harus dikurangi dari 46 menjadi 23 (separuhnya) sebelum proses pembuahan dimulai. Untuk itu, meiosis adalah jenis pembelahan yang harus dipilih oleh sel-sel sperma.
Akibat pembelahan ini terbentuklah 4 sel yang kita sebut dengan spermatid yang berbentuk bulat dan memiliki 23 kromosom. Akan tetapi sel-sel ini tidak memiliki kemampuan membuahi. Ia memerlukan proses perubahan baru agar memiliki kemampuan membuahi.
Perlunya terjadi perubahan pada spermatid ini menarik untuk direnungkan. Untuk keperluan perubahan itu, sel-sel pembantu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan spermatid telah diletakkan di tempat yang tepat. Sel-sel pembantu ini dinamakan sel- sel sertoli. Ia menyelimuti spermatid dan setelah sepekan atau dua pekan sejak dimulainya meiosis, sel sartoli ini bertugas memberikan bentuk dan kemampuan baru bagi spermatid. Pada fase akhir pembelahan, sperma telah dibekali dengan struktur yang membuatnya menjadi sperma jantan sejati dengan ekor, inti kepala, dan akrosome (penutup kepala) yang penuh dengan enzim di bagian inti sperma (lihat lebih rinci pada bahasan: pertemuan sperma dengan sel telur).4
1. Sel sertoli | 4. Sel sperma yang telah berkembang |
Pembentukan sperma dilakukan di dalam tubulus seminiferus yang strukturnya terlihat jelas pada gambar di atas. Sebelah kanan adalah gambar tubulus seminiferus yang diambil dengan menggunakan mikroskop elektron, sedangkan di sebelah kiri terlihat sel utama sperma yang membelah dan yang mengalami perubahan, serta bagian-bagian lain lain yang membantu pembentukan sperma. |
Proses pemberian bentuk dan kemampuan baru ini terjadi pada sel-sel yang terdapat dalam tabung sperma. Pada sel ini terdapat tonjolan sitoplasma yang berukuran panjang dan relatif besar. Sel-sel sertoli bertugas menjaga sel-sel spermatid melalui tonjolan sitoplasma tersebut dan menutupinya di dalam sitoplasmanya. Begitulah proses pengawasan dan penyediaan makanan bagi sel-sel spermatid selama fase pertumbuhan dan perkembangannya.5
Ada kekuatan luar biasa yang tersembunyi di balik proses yang kami jelaskan secara singkat ini. Sel sperma yang turut berperan menjaga kelangsungan manusia, dilindungi oleh sel-sel sertoli yang terdiri dari protein dan asam amino. Bukankah merupakan sebuah keajaiban jika sel-sel sertoli yang tak punya akal, perasaan, mata, dan otak mengkhususkan dirinya untuk melaksanakan tugas tersebut? Semua ini adalah bukti bahwa ia diarahkan dan digerakkan. Sebagaimana keberadaan sel-sel sertoli ini di tempat yang tepat yaitu pada tabung sperma, maka karakter dan keunikannya pun (misalnya ukurannya yang lebih besar dari spermatid) adalah satu bukti nyata dari juta bukti lainnya akan kesempurnaan sistem yang ada dalam tubuh manusia. Allah telah menempatkan semua sel yang ada dalam tubuh manusia (kurang lebih 100 triliun sel) pada posisinya yang tepat, memberikan sifat dan keunikannya masing-masing. Dialah yang memungkinkan sel-sel tersebut melaksanakan tugas, dan memberikan mereka ilham tentang bagaimana ia menjalankan fungsinya.
Tidak ada satu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus. (Q.S. Hud, 11: 56).
Telah disebutkan bahwa sel-sel sertoli berperan dalam merubah spermatid menjadi sperma. Akan tetapi, zat apakah yang merangsang sel-sel ini untuk bergerak dan mensuplai makanan bagi spermatid, serta mengontrol perkembangannya?
Zat tersebut adalah sebuah hormon yang disebut Folikel Stimu- lating Homon (FSH). Hormon yang dihasilkan pituitary inilah yang "mengingatkan" sel-sel sertoli akan tugasnya. Jika hormon ini tidak diproduksi atau tidak sampai di tempat yang tepat, tentulah sel-sel sperma tidak akan terbentuk. Dampaknya adalah terjadinya kemandulan. Setelah menerima rangsangan tersebut, sel-sel sertoli akan menghasilkan hormon estrogen.
Ada sel lain yang memiliki peran yang tak kalah penting dalam perkembangan sperma, yakni sel-sel leidig yang terdapat pada tabung sperma. Tugas hormon ini adalah menghasilkan hormon LH yang turut membantu pertumbuhan sel-sel sperma. Hormon ini kemudian menghasilkan hormon testosteron yang merupakan hormon terpenting dalam pertumbuhan alat-alat reproduksi dan berbagai jaringan lain di dalamnya, serta merangsang munculnya sifat-sifat kejantanan dan mematangkan sperma.
Sel-sel sertoli juga mempunyai fungsi lain, di antaranya memproduksi protein. Protein ini bertugas mengangkut hormon es- trogen dan testosteron ke dalam cairan yang terdapat dalam tabung sperma.6 Sel leidig mempersiapkan fruktosa yang dibutuhkan oleh sel-sel sperma sebagai energi.
1. Transverse Plane Through Seminiferous Tubules | 7. Sperm Cell Or Spermatozoon | 1. Epididymis | 5. Seminiferous Tubule |
Tahap-tahap perkembangan sperma pada tubulus seminiferus adalah seperti yang terlihat di atas. Sel sperma induk (spermatogonium) menempati tabung-tabung seminiferus. Sel-sel tersebut membelah dan berubah menjadi sel yang dinamakan spermatid. Tahap akhir dari proses ini adalah pembentukan ekor dan bagian kepala sperma. Akhir dari proses yang rumit ini dihasilkan sel reproduksi laki-laki yang mengandung gen-gen dari laki-laki tersebut. Pada pembentukan sperma, di dalam testis terjadi proses yang melibatkan berbagai sistem yang saling berhubungan. Dalam gambar di samping terlihat struktur bagian dalam testis. Di dalam tubuh manusia terdapat hubungan yang sempurna dan rangkaian yang rumit di antara organ-organ dan sel tubuh. Proses-proses dalam tubuh terjadi karena adanya hubungan ini. Untuk memahami kesempurnaan proses pembentukan sperma dalam tubuh cukup dengan hanya melihat satu bagian dari keseluruhan sistem pembentukan sperma ini. |
Kita melihat bahwa sistem hormonal yang bekerja pada sistem reproduksi itu ternyata bekerja dalam sebuah sistem yang sangat rapi seperti pada anggota tubuh lain. Setiap hormon mengetahui pesan apa yang diterimanya dan melakukan apa yang harus dilakukan berdasarkan kebutuhan yang ada. Misalnya pituitari yang ada di otak mengetahui dengan baik saat yang tepat yaitu masa puber untuk mengirim perintah ke berbagai sel yang ada di testis dan memberitahu- kan apa yang harus dilakukan oleh setiap jaringan dan anggota tubuh. Di sisi lain hipotalamus berfungsi merangsang pituitari untuk melakukan tugasnya.
Fase pertama pembentukan dan perkembangan manusia terkait dengan informasi yang dibawa oleh hormon-hormon ini. Informasi tersebut harus difahami secara tepat pada saat yang tepat . Akan tetapi bagaimana sel-sel dan molekul-molekul ini dapat memahami rumus dan data pada pesan-pesan ini untuk kemudian menindaklan- jutinya? Bagaimana mereka mengetahui struktur kimia masing- masing, dari mana mereka mengetahui tentang bagaimana cara mempengaruhi satu sama lain? Terjadinya kerjasama antara sel sertoli dan sel leidig dalam pembentukan sel sperma sesuai perintah dari pituitary mustahil dijelaskan dengan teori kebetulan. Mustahil bahwa hormon-hormon itu memperoleh keunikan dan sifat-sifat tertentu mereka sebagai hasil dari "kebetulan yang terjadi berulang-ulang".
Kesalahan sekecil apa pun dalam sistem ini akan menimbulkan pengaruh negatif yang berdampak pada seluruh proses dan aktivitas yang ada. Selain itu, kurangnya satu bagian saja dari sistem ini dapat mengakibatkan kerusakan secara total. Misalnya: jika sel-sel sertoli tidak memahami perintah dari pituitari melalui hormon FSH dan tidak merangsang dihasilkannya hormon estrogen, maka mustahil akan terbentuk sel sperma. Atau jika saja sel-sel leidig tidak melaksanakan fungsinya menyediakan fruktosa secara cukup, maka sperma yang telah matang sekalipun tidak akan memperoleh makanan dan akan mati tatkala berada dalam rahim calon ibu, atau ia tidak dapat membuahi sel telur karena gagal mencapainya.
Hal ini memperlihatkan sebuah bukti nyata kekuasaan Allah yang telah membangun hubungan antar anggota tubuh dan antar sel, serta memberikan ilham kepada pituitari dan hipotalamus. Dia berfirman:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi... (Q.S. As Sajdah, 32: 5)
1. Tulang panggul | 5. Saluran vesika seminalis |
Cairan yang dihasilkan kelenjar prostat (atas) berperan sangat penting dalam pembentukan sperma. Dengan adanya cairan ini,campuran asam yang terdapat dalam organ reproduksi wanita tidak mampu menghancurkan sperma. Cairan yang diproduksi dalam tubuh laki-laki, mempunyai keistimewaan menghilangkan sifat merusak dari cairan yang terdapat di tubuh lain. Ini merupakan salah satu bukti ciptaan Allah yang tanpa tanding. |
Sel-sel sperma yang telah matang memiliki kemampuan bergerak dan matang di saluran. Saluran ini berbentuk lengkung dan memiliki panjang sekitar 6 cm serta berhubungan dengan bagian luar testis. Sebelum memulai perjalanannya, sebagian sel-sel sperma disimpan sementara dalam saluran ini. Bagian epididimis sendiri berhubungan dengan saluran pemancar sperma yang disebut vas deferens di mana sperma disimpan dalam waktu yang lama tanpa merusak kemampu- an membuahinya. Pada saat sperma dipancarkan ke dalam tubuh calon ibu, mulailah ia melakukan perjalanan panjangnya untuk ber- temu sel telur dan membuahinya.7
Akan tetapi sperma juga membutuhkan kelenjer lain sebagai pemasok makanan untuk memulai proses pembuahan, dan juga sebagi penyedia semua kebutuhan dalam perjalanan panjangnya. Kelenjar pertama ini adalah kelenjar prostat, dan yang kedua adalah kelenjar-kelenjar produktif lain di dalam kantung-kantung sperma yang ada di kedua ujung prostat. Kelenjar-kelenjar ini memulai tugasnya tatkala sperma telah selesai memproduksi cairan khusus yang akan menemani sperma sepanjang perjalanannya.
Cairan ini terdiri dari ion-ion sitrat, kalsium, fosfat, dan enzim fibrinolisin untuk pengentalan. Perlu diketahui bahwa alat-alat reproduksi perempuan terdiri dari campuran asam pekat yang berfungsi mengcegah pertumbuhan bakteri. Akan tetapi, senyawa asam ini dapat menghambat gerak sperma bahkan mematikannya. Oleh karena itu, cairan yang diproduksi oleh kelenjar prostat ini berfungsi menetralisirnya dan membantu sperma agar dapat berenang dengan mudah menuju sel telur.
Kelenjar prostat bekerja seolah-olah ia mengetahui lingkungan asam yang akan ditemui sperma dalam tubuh perempuan, dan bahwa sperma tidak akan dapat hidup di dalamnya. Lebih dari itu, prostat mampu mengatasi kesulitan ini dengan memproduksi cairan yang dapat melindungi sperma padahal ia tidak pernah mengenali lingkungan tersebut. Manusia yang berakal dan berperasaan, memiliki pendengaran dan penglihatan, yang mampu merencanakan dan mengatasi masalah sekalipun tidak akan mampu memperkirakan bahaya besar yang akan menghadang di suatu tempat dengan situasi dan kondisi yang tidak ia kenal. Akan tetapi ini berhasil diatasi oleh kelenjar prostat yang terdiri dari sel-sel. Sangat mustahil prostat mampu melakukan semua ini tanpa petunjuk dari Allah yang mengetahui segala sesuatu dalam tubuh laki-laki atau perempuan, baik yang besar maupun yang sangat kecil, karena Dialah yang telah menciptakan keduanya.
Kelenjar prostat bukanlah satu-satunya yang memproduksi cairan. Kantung-kantung sperma yang ada di samping prostat juga memproduksi cairan penting bagi sperma selama perjalanannya menuju sel telur. Cairan ini terdiri dari sejumlah besar fruktosa dan zat-zat makanan lain, juga sejumlah besar prostaglandin dan fibrinogen.
Fruktosa dan zat-zat makanan berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi sperma sejak mulai masuk ke tubuh calon ibu sampai fase pembuahan, sedangkan prostaglandin yang ada dalam cairan ini membantu sperma dalam hal lain, yaitu bereaksi bersama kelenjar endometrium yang terdapat pada rahim. Zat-zat tersebut menjamin kondisi yang baik bagi pergerakan sperma. Disamping itu prostag- landin juga menjamin kontraksi rahim dan tuba fallopii dalam arah yang berlawanan agar memudahkan gerak sperma.
Sungguh menakjubkan, cairan yang dirangsang oleh kelenjar prostat ini mampu mengetahui tubuh laki-laki dan perempuan sekaligus secara sangat rinci. Ia tahu bahwa berkontraksinya tuba fallopii dalam rahim akan memudahkan pergerakan sperma, untuk itu ia menambahkan prostaglandin ke dalam tubuh perempuan. Andaikan kita meminta seorang ahli kimia untuk melakukan semua ini, apa yang akan ia lakukan?
Pertama, ia akan meneliti struktur sperma, bagaimana pembuah- an terjadi dan apa kondisi yang dibutuhkan pada proses pembuahan. Kemudian ia akan meneliti tubuh wanita, berbagai hormonnya, sel telur, tuba fallopii yang mengantar sel telur sampai rahim. Lalu ia akan meneliti rahim dan sistem syaraf di dalamnya agar dapat diketahui bagaimana proses kontraksinya berlangsung. Kemudian ia akan berusaha menggunakan penelitian yang telah dilakukannya bertahun-tahun untuk mendapatkan zat yang tepat, lalu melakukan uji coba dan riset kepustakaan agar memperoleh komposisi yang tepat dari zat tersebut. Ternyata manusia yang memiliki akal dan kecerdasan membutuhkan pengkajian rumit dan mendalam serta memakan waktu bertahun-tahun agar berhasil melakukannya.
Proses ini telah dilakukan oleh anggota tubuh manusia yang tak memiliki akal dan perasaan. Tak mungkin kita mengatakan bahwa mereka lebih cerdas dari para pakar kimia sehingga mampu melakukannya sendirian.
Cairan dan sel yang diproduksi dalam sistem reproduksi laki-laki dan sistem reproduksi perempuan adalah ciptaan Allah. Sangatlah mustahil kalau sistem yang terintegrasi satu sama lain ini terjadi akibat serangkaian peristiwa "kebetulan". Akal dan sikap objektif kita akan membuat kita tunduk kepada kekuatan dan kekuasaan tak terbatas yang telah menciptakan sistem ini pada bermiliar-miliar manusia sejak dulu, kini, dan di masa mendatang.
"Hai manusia bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah memperkembang- biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah. kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An Nisa, 4: 1)
At the side we see sperm moving in seminal fluid. Seminal fluid is a mixture of fluids secreted by various glands. Contrary to popular opinion, of all the components of this complex fluid, only the sperm has the ability to fertilise. This scientific fact—only recently discovered—was revealed in the Qur'an 1,400 years ago. |
Ketika sel-sel sperma memulai perjalanannya ia akan disertai oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar prostat, dan cairan dari vesika seminalis sehingga terbentuklah air mani yang sempurna. Cairan- cairan ini, seperti yang telah kami sebutkan di atas, memiliki tugas menyediakan lingkungan yang sesuai bagi pergerakan sperma seraya menyediakan kebutuhan makanan dan energi sperma selama perjalanannya yang panjang. Di sisi lain, cairan ini menetralkan lingkungan asam yang terdapat pada jalan masuk rahim calon ibu.
Istilah air mani diberikan kepada cairan campuran yang dipancarkan dari tubuh laki-laki ke tubuh perempuan dengan tujuan memudahkan pembuahan sel telur. Komposisinya terdiri dari 10 % cairan yang berasal dari saluran sperma, 60 % dari vesika seminalis, dan 30 % dari kelenjar prostat. Meskipun mengandung cairan lain, namun persentasenya amat kecil.8 Ternyata air mani adalah cairan yang sangat kompleks yang terdiri dari zat-zat yang beragam di antaranya: fruktosa, fosforilkolin, ergotionin, asam askorbat, flavin, prostaglandin, asam sitrat, kolesterol, fosfolipid, fibrinolisin, kisdir, asam fosfat, hyaluronidase, dan sel sperma sendiri. Hal ini menunjuk- kan kepada kita keajaiban Al Qur'an yang lain.9
Al Qur'an telah menarik perhatian kita tatkala ayat-ayatnya berbicara tentang penciptaan manusia. Setelah mengkajinya, para ilmuan menemukan sejumlah keajaiban yang terkandung di dalamnya. Misalnya kata am-syaaj (yang bercampur) dalam Al Qur'an ternyata benar-benar tepat dalam mengungkapkan air mani yang terdiri dari campuran beberapa zat, padahal ayat ini turun sekitar 1400 tahun yang lalu:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat. (Q.S. Al Insaan, 76:2)
Di antara unsur pembentuk cairan mani ini, hanya sel sperma yang memiliki kemampuan membuahi, bukan seperti dugaan banyak orang bahwa air mani secara keseluruhanlah yang membuahi sel telur.
Seorang laki-laki mampu memancarkan 200-300 juta sel sperma, tetapi yang dapat mancapai sel telur hanyalah 1000 sel. Dari jumlah ini hanya satu sel yang beruntung membuahinya. Artinya, manusia berasal dari satu bagian kecil dari air mani. Informasi yang kebanyakan manusia tidak mengetahuinya ini ternyata telah disebutkan Al Qur'an 14 abad yang lalu:
Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukanlah ia dahulu (berasal dari) sel sperma dari air mani yang dipancarkan? (Q.S. Al Qiyaamah, 75: 36-37)
Ayat yang lain mengisyaratkan bahwa mani itu adalah campuran berbagai unsur, sedangkan manusia berasal dari sari pati (inti) campuran ini :
Yang telah membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik- baiknya, dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sulaalah (sari pati) air yang hina. (As Sajadah, 32: 7-8).
Jika kita mendalami makna kata sulaalah dalam bahasa Arab, akan kita temukan bahwa kata ini berarti inti sesuatu, atau bagian paling baik darinya. Ini menjelaskan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah, sang Pencipta yang Maha mengetahui seluk-beluk penciptaan manusia.
A. Kepala Seluruh bagian sperma mempunyai fungsi yang berbeda. Sperma tidak akan dapat bergerak tanpa ekor. Bila mitokondria yang ada pada bagian tengah sel tidak ada, maka energi tidak dapat dihasilkan sehingga sperma akan selalu diam. Dan apabila tidak ada daerah akrosom yang terdapat pada bagian kepala, enzim-enzim menjadi tidak lengkap sehingga sperma tidak mampu menembus dan membuahi sel telur. Demikianlah, sangat tidak mungkin sperma terbentuk secara kebetulan melalui beberapa tahap seiring dengan perjalanan waktu. Allah yang menciptakan sel yang sempurna ini. |
Hingga di sini struktur sperma yang didukung oleh cairan mani telah sempurna: kepala, leher, ekor, kemudian akrosome. Setiap bagian memiliki tugasnya masing-masing.
Ukuran kepala sperma yang merupakan inti sperma tidak lebih dari 5 mikron. Semua informasi (data) yang berkaitan dengan tubuh manusia dan bagaimana proses terbentuknya manusia sempurna terdapat dalam bagian kecil ini. Informasi yang berupa 23 kromosom ini akan membawa data tersebut menuju sel telur.
Akrosome (selaput luar pada kepala sperma) digunakan pada saat terakhir dan terpenting dalam perjalanan sperma. Ia mengandung enzim–enzim yang dapat menembus selaput luar sel telur sehingga sperma dapat membuahinya.10 (Lihat pada bahasan tentang pertemuan sperma dan sel telur).
Ekor sperma juga sangat penting karena ia membantu sperma berenang dengan mudah dalam cairan mani. Gerakan ekor inilah yang menentukan arah gerak sperma hingga sampai dengan selamat menuju sel telur. Tetapi dari mana sperma mengambil energi untuk gerakan ekornya yang tak pernah berhenti ini? Bagian tengah sperma ternyata menjadi penyimpan energi selama perjalanan ini. Mitokondria yang terdapat di bagian tengah sperma memberikan suplai energi kepada ekor. Energi dalam jumlah besar juga terdapat pada bagian bawah leher sperma.11
Kita lihat di sini program yang sangat rapi pada semua bagian dalam struktur sel sperma. Jika tidak ada ekor, ia takkan dapat bergerak; tanpa mitokondria, ia takakan dapat memperoleh energi untuk bergerak, dan meskipun kepalanya sempurna namun bila tanpa akrosome, takkan ada gunanya sperma mencapai sel telur, karena tidak ada enzim yang membantunya menembus lapisan luar sel telur.
Oleh karena itu, mustahil jika sperma mengalami proses kesempurnaannya secara evolusi (bertahap dalam waktu yang lama) seperti anggapan teori evolusi Darwin. Adalah sebuah keharusan bahwa semua kesempurnaan sperma ini telah ada sejak manusia pertama muncul di dunia. Sebab, kekurangan padanya akan menyebabkan kemustahilannya melakukan pembuahan. Jika di masa lalu terdapat sel sperma yang belum sempurna, seperti anggapan para pendukung evolusi, maka jenis manusia akan lenyap dari dunia ini sebelum mampu berkembang biak. Semua ini adalah bukti bahwa sel sperma telah ada dan sempurna sejak awalnya, dan ia telah diciptakan oleh Zat Yang Maha Sempurna.
Perlindungan Terhadap Kepala Sperma | |
Pada gambar animasi di atas terlihat kepala sperma yang ditutupi oleh pelindung. Pada bagian kepala sperma terdapat inti sperma dan enzim-enzim penghancur. Bagian atas sperma ditutupi pelindung yang berfungsi menjaga muatan yang sangat berharga ini agar tidak rusak selama perjalanan yang dilakukannya.(1-2) Setelah proses penutupan ini, kepala sperma dimasukkan ke dalam selubung pembungkus, kemudian dikemas rapat.(3-4-5-6) Sperma melakukan perjalanannya dalam keadaan aman. Selubung yang diciptakan dengan sempurna ini melindungi dengan aman inti sel yang berukuran hanya sebesar 5 mikron dan mengandung seluruh informasi mengenai seluk-beluk tubuh manusia. Selubung ini juga melindungi enzim-enzim yang mampu melubangi sel telur pada proses pembuahan. Ini merupakan salah satu tahap dari pembentukan sperma. Selain itu motor sperma serta bagian ekor dipasangkan secara terpisah. Begitulah berlangsungnya proses yang sempurna ini. Semua hal ini perlu direnungkan kembali. Bagaimana sel-sel tersebut belajar untuk menyusun sperma? Bagaimana sel-sel menyusun sel sperma yang mempunyai struktur sesuai dengan keadaan dalam tubuh wanita walaupun ia tidak mempunyai 40 Keajaiban Penciptaan Manusia pengetahuan tentangnya? Ada satu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini: semua ini terjadi karena sperma diciptakan oleh Allah Yang Maha Pencipta. |
Tatkala sperma di dalam air mani dipancarkan dari tubuh calon ayah, sebenarnya ia tidak dapat membuahi sel telur jika berbagai sistem di dalam tubuh calon ibu tidak disiapkan untuk menyambut- nya. Cairan-cairan yang yang dihasilkan oleh alat kelamin calon ibu sangat membantu memperbesar terjadinya peluang pembuahan. Beberapa perubahan yang dialami sperma tatkala memasuki tubuh calon ibu dapat diringkas sebagai berikut :
1. Cairan-cairan yang diproduksi dalam rahim dan tuba fallopii memiliki kandungan kimia tertentu yang dapat mempercepat kemampuan gerak sperma dibanding ketika masih berada dalam tubuh laki-laki.
2. Terdapat cukup banyak kolesterol di dalam dua testis tempat sperma berada yang berasal dari kantung sperma. Kolesterol ini kemudian menempati posisinya pada lapisan akrosome (tutup kepala). Kolesterol ini berguna untuk memperkuat lapisan tersebut dan mencegah enzim di dalamnya agar tidak keluar sebelum waktunya, yakni saat ia membantu sperma menembus dinding sel telur. Cairan-cairan yang ada dalam rahim perempuan berfungsi menipiskan lapisan kolesterol di lapisan akrosome sehingga pada saat yang tepat enzim-enzim penembus dinding sel telur dapat keluar sehingga sperma mampu membuahinya.
3. Pada saat sperma memasuki rahim, ion-ion kalsium yang masuk ke dalam sperma akan mempercepat gerakan sperma. Dengan kata lain, ekornya yang berbentuk cemeti bergerak sangat cepat dibanding sebelumnya sehingga sperma pun dapat mencapai sel telur pada waktunya.12
Dapat kita lihat di sini adanya kesesuaian dan keharmonisan antara sel sperma dan tubuh perempuan. Rahim tahu bahwa beberapa kekurangan yang ada pada sperma sehingga ia pun membantu menyempurnakannya, bahwa sperma memerlukan energi dan gerakan cepat untuk bisa mencapai sel telur, bahwa sperma memiliki susunan kimia tertentu untuk dapat menembus dinding sel telur, bahwa ada lapisan kolesterol yang menutupi akrosome dan menghambat kecepatan geraknya. Rahim segera mengantisipasi semua masalah tersebut dengan tepat.
Yang kami sebutkan ini hanyalah sebagian kecil dari ribuan peristiwa kimiawi yang sangat kompleks yang melibatkan protein- protein, enzim-enzim, dan cairan-cairan lain dalam jumlah yang sangat banyak sejak masuknya sperma ke dalam tubuh calon ibu hingga pembuahan sel telur. Informasi singkat ini bukan bertujuan memberikan tambahan pengetahuan ilmiah saja. Ada yang lebih penting dari hal tersebut, yaitu bukti bahwa perkembangan manusia dan kemunculannya di dunia merupakan proses yang sangat rumit dan tak mungkin terjadi secara kebetulan seperti yang diyakini oleh para pendukung teori Darwin.
Mungkinkah sel sperma mengalami suatu kebetulan saat ia menerima bantuan dari tubuh perempuan untuk bisa membuahi? Ataukah sel-sel reproduksi perempuan yang mengambil keputusan untuk memproduksi zat-zat kimia yang dibutuhkan oleh sperma?
Teori kebetulan sekali lagi hanyalah khayalan yang tak mungkin pernah terjadi. Fenomena ini menunjukkan bahwa di sana ada sebuah kekuatan dan ilmu yang tak terbatas, Ilmu Allah, Zat Yang Maha Pencipta yang telah menciptakan keajaiban-keajaiban pada semua bagian tubuh manusia yang tidak dapat dilihat dengan mata. Semua keajaiban ini berada di luar kehendak dan ilmu manusia. Semua fenomena ini mengingatkan manusia bahwa Dialah Pengatur mutlak segala sesuatu.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah, dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu, maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. (Q.S. An Najm, 53; 32)
3. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th. Ed., p. 1003
4. Guyton&Hall, Human Physiology and Mechanisms of Disease, 6th. Ed., 1997, p. 649
5. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th Ed., p. 1004
6. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th Ed., p. 1005
7. Vander, Sherman, Luciano, Insan Fizyolojisi, Bilimsel ve Teknik Yayinlari Çeviri Vakfi, 1994, p.654
8. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th Ed., p. 1006
9. Prof. Dr. Ahmet Noyan, Ya_amda ve Hekimlikte Fizyoloji, Ankara, Mar 1998, 10th. Ed., p. 1113
10. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th Ed., p. 1005
11. Guyton&Hall, Human Physiology and Mechanisms of Disease, 6th. Ed., 1997, p. 12; Gerard J. Tortora, Introduction to the Human Body The Essentials of Anatomy and Physiology, Biological Science Textbooks, 1997, p. 527
12. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th ed., p. 1007