Penciptaan Manusia dari Satu Sel

Awal Perubahan: Tiga tahap embrio dalam rahim

baby

Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar- benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
(Q.S. Al Hajj, 22: 74)

Kita telah melihat berbagai keajaiban pada pertemuan antara sperma dengan sel telur dan juga proses sebelumnya. Sebentar lagi akan kita temukan keajaiban lain pada peru- bahan-perubahan yang terjadi pada embrio maupun tubuh calon ibu.

Sel telur yang dibuahi mengalami perubahan cepat setiap hari, bahkan setiap detik. Saat ini, telah diketahui bahwa perkembangan embrio yang terjadi dalam rahim terdiri dari 3 tahap. Namun informasi yang diperoleh melalui penelitian bertahun-tahun dan menggunakan teknologi canggih ini, ternyata telah diungkapkan oleh Al Qur'an sejak lebih dari 14 abad yang silam.

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan. (Q.S. Az Zumar, 39: 6)

Kalau kita perhatikan, ayat ini mengisyaratkan penciptaan manusia melalui tiga tahap yang berbeda. Ilmu biologi terkini menjelaskan bahwa perkembangan janin dalam perut ibu terjadi persis seperti yang diisyaratkan Al Qur'an, yakni melalui tiga tahap. Kajian ini terdapat di seluruh buku-buku embriologi yang dipelajari di fakultas kedokteran.

Misalnya buku Basic Human Embryology menyebutkan :

Kehidupan di dalam rahim terbentuk melalui tiga tahap: tahap praembrio (dua setengah minggu pertama), tahap embrio awal (sampai akhir minggu kedelapan), dan tahap fetal (sesudah minggu kedelapan sampai kelahiran).

Tahap-tahap ini sendiri terdiri dari proses dan kejadian yang beragam dalam perkembangan embrio. Di antara karakter terpenting setiap tahap adalah sebagai berikut :

1. Pre Embryonic (Praembrio): Sel telur yang telah dibuahi akan memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Setelah 3 minggu pertama menjadi kumpulan sel, ia akan menempatkan dirinya pada dinding rahim. Pembelahan terus berlangsung hingga ia menjadi struktur dengan tiga lapisan.

2. Embryonic (tahap embrio awal): Tahap ini berlangsung 5,5 minggu. Selama tahap ini ia disebut embrio. Pada tahap ini, lapisan-lapisan sel tersebut mulai membentuk tulang dan anggota tubuh yang terpenting.

3. Fetal: Pada fase ini ia disebut fetus, yang berlangsung dari pekan kedelapan hingga kelahiran. Karakter yang membedakan tahap ini dengan yang lain adalah mulai jelasnya wujud manusia dengan munculnya wajah, kedua tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh fetus ini yang pada awal tahap ini memiliki panjang 3 cm. Tahap kedua berlangsung selama 30 pekan, dan perkembangannya berlanjut hingga minggu kelahiran.

Masalah ini akan dibahas lebih mendalam pada halaman-halaman berikut.

baby is growing

1. Tahap pematangan telur.
2. Telur dilepaskan dari indung telur.
3. Tuna fallopii manangkap sel telur.
4.Sebuah sel sperma yang melubangi sel telur kemudian masuk untuk membuahinya.
5. Kromosom-kromosom bersatu dan sel mulai melakukan pembelahan.
6. Setelah pembelahan sel terbentuklah blastosit yang berongga dan mulai melakukan diferensiasi.

7. Kumpulan sel yang telah dibuahi masuk ke dalam rahim.s
8. Kumpulan sel yang masuk ke dalam rahim melepaskan lapisan pelindungnya dan melakukan persiapan untuk menempel pada dinding rahim.
9. Kumpulan sel yang tertanam dalam dinding rahim.
10. Setelah masa embrional berakhir bayi telah berbentuk seperti manusia.

a. Sel sperma
b. Rahim
c. Plasenta
d. Embrio minggu ke-4
e. Embrio minggu ke-6
f. Embrio minggu ke-8
g. Emrio minggu ke-12

1) Setiap bulan dikeluarkan sebuah sel telur dari indung telur.
2) Telur yang matang keluar setelah lapisan yang mengelilinginya pecah.
3) Sel telur yang ditangkap oleh tuba fallopii berkemungkinan dibuahi oleh sperma.
4) Hanya satu sperma yang mampu melubangi lapisan luar sel telur dan membuahinya.
5) Sel-sel yang bersatu mulai memperbanyak dengan pembelahan kemudian.
6) Pada tahap ini terbentuk kumpulan sel-sel yang dinamakan blastosit. Perubahan sel-sel dan jaringan tubuh merupakan tahap awal pembentukan organ-organ tubuh.
7) Telur yang telah dibuahi dengan bantuan tuba fallopi mampu mencapai rahim.
8) Persiapan untuk menepel pada dinding dengan sempurna maka embrio mendapatkan perlindungan dan nutrisi dengan mudah sehingga dapat berkembang.
9) Jika embrio menempel pada dinding dengan sempurna maka embrio mendapatkan perlindungan dan nutrisi dengan mudah sehingga depat berkembang.
10) Setelah beragam tahap embrional sebagaimana tampak dalam gambar di atas berakhir di penghujung minggu kedalapan, dihasilkanlah manusia mini berukuran 2.5- 3 cm. Semua tahapan ini menunjukkan bahwa manusia adalah hasil karya ciptaan-Nay.

Sel Pertama yang Mulai Memperbanyak Diri

Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma dan memiliki 46 kromosom adalah sel pertama yang merupakan cikal bakal manusia baru yang akan lahir 9 bulan kemudian.

Sel yang mengandung semua program dan informasi tentang manusia baru ini disebut zigot.

Pembelahan sel ini dimulai setelah 24 jam terhitung sejak peristiwa pembuahan. Dua sel yang lahir dari pembelahan ini adalah sama dan sejenis. Begitulah yang terjadi di hari pertama kehamilan seorang ibu. Kemudian sel ini membelah menjadi 4 sel, dan pembelahan ini terus berlangsung dan setiap tahap pembelahan jumlah sel yang dihasilkan dua kali lipat dari sebelumnya.

Zigot yang sedang mengalami perkembangan ini dinamakan embrio. Embrio ini melalui pembelahan sel di tuba fallopii, sambil terus bergerak menuju tempat menetapnya selama sembilan bulan kedepan, yakni rahim ibu (uterus).

ovule cell

Sel telur yang telah bersatu dengan sperma akan mulai membelah. Pembelahan pertamanya akan menghasilkan 2 buah sel. Kedua sel ini masing-masing akan membelah lagi dan seterusnya, sehingga dalam waktu singkat akan terbentuk gumpalan sel. Setelah melewati beberapa tahap, gumpalan tersebut membentuk bagian-bagian tubuh bayi. Masa yang dilewati bayi dalam perut ibu menjadikan bayi siap dalam segala hal untuk memulai kehidupannya di dunia.

ovule cell

Jantung, syaraf, tulang belakang, pembuluh darah, paru-paru, gigi, tulang, indera perasa; semua organ-organ manusia ini terbentuk dari embrio setelah melewati beberapa fase di dalam perut ibu. Sebagai contoh, pada akhir bulan ketiga jenis kelamin embrio telah dapat terlihat dengan jelas, bagian-bagian dari otak telah terbentuk. Pada akhir bulan ke delapan hampir seluruh bagian tubuh bayi sudah terbentuk.

Saat ini berlangsung, persiapan-persiapan telah dilakukan pada rahim dengan mengalirnya darah ke dalam rahim. Ini menjadikan rahim tempat penyimpanan yang sangat nyaman bagi embrio. Selain itu, terjadi pula peningkatan aktivitas produksi corpus luteum (badan kuning), serta pengiriman pesan-pesan kepada tubuh bahwa kehamilan telah dimulai.

Embrio yang sedang berkembang ini terus berenang menuju rahim sambil memberi sinyal biokimiawi yang seolah mengatakan: "Saya ada di sini". Pesan ini akan menyebabkan tubuh ibu mempersiapkan diri menjalankan tugas menyediakan nutrisi bagi janin berupa berbagai garam, zat besi, darah, dan vitamin-vitamin yang sangat dibutuhkannya. Pesan ini juga memerin- tahkan pengiriman hormon HCG ke ovarium ibu, sehingga hormon lain akan dihasilkan untuk menghenti- kan proses produksi sel telur.23

Kemampuan embrio yang hanya terdiri dari beberapa sel ini dalam mengenal posisinya dan mengirimkan pesan tentang dimulai- nya kehamilan merupakan sebuah keajaiban tersendiri. Dari mana ia mengetahui alamat yang dituju? Bagaimana anggota tubuh yang lain mengetahui bahwa pesan ini datang dari makhluk kecil yang belum pernah mereka jumpai dan tidak mengetahui informasi tentangnya? Bagaimana mereka merespon dengan tepat lalu mengadakan persiapan-persiapan bagi tamu baru mereka? Perlu dicatat bahwa hormon yang dikirimkan oleh zigot merupakan kumpulan molekul. Lalu bagaimana sel-sel yang dituju itu memahami tujuan kedatangan hormon tersebut?

Tidak aneh jika ada seseorang yang menerima pesan melalui surat dengan bahasa yang dipahami dapat membaca isi surat itu dan memahaminya, lalu mengambil tindak- an yang sesuai. Tetapi surat kita ini adalah hormon yang terdiri dari molekul-molekul, sang pengirim- nya adalah sekumpulan sel, dan yang menerima juga kumpulan sel yang lebih besar. Oleh karena itu, kemampuan sel-sel ini mem- baca pesan dan memahaminya layaknya manusia adalah sebuah keajaiban yang luar biasa.

Bagaimana pula zygote mendapatkan zat-zat yang dibu-tuhkan untuk pertumbuhannya?

Coba anda pikirkan: anda tidak akan dapat mengetahui zat-zat makanan yang berfungsi melindungi dan menjaga kekuatan tubuh anda kecuali dengan membaca buku-buku ilmu pengetahuan, anda tidak akan tahu kebutuhan tubuh anda terhadap potasium, fosfor, kalsium, bagaimana cara kerjanya dalam tubuh, dari makanan apa zat-zat itu diperoleh, kapan, dan berapa kadar kebutuhannya, kecuali setelah anda bertanya kepada para pakar di bidang ini? Anda tidak dapat memperoleh semua informasi tersebut kecuali dengan bantuan mereka padahal anda adalah orang-orang yang mampu berpikir, melihat, mendengar dan berbicara. Lalu bagaimana mungkin sel-sel yang tak berakal ini (zygote) bisa mengetahui kebutuhannya, dari siapa ia akan memperolehnya, dan bagaimana memberitahukan mereka dengan pesan yang tepat? Bagaimana ia dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kimia padahal usianya baru beberapa hari? Bagaimana ia memperhitungkan dengan tepat bahwa anggota tubuh yang lain akan memahami pesan yang ia kirimkan?

Mustahil kita mengatakan bahwa semua ilmu itu adalah milik sel-sel tersebut, lalu dengan- nya ia membuat program dan rencana yang matang. Pastilah ada kekuatan luar biasa yang mengilham- kan kepadanya dan kepada anggota tubuh lain apa yang harus mereka lakukan. Dialah Allah Tuhan langit dan bumi, Dia melakukannya untuk memperli- hatkan kepada kita kekuasaan-Nya yang tak terbatas.

Sejumlah Sel Bergerak

cells_multiply

Sel-sel yang bertambah banyak membentuk gumpalan. Dari luar tampak seperti sepotong daging.

Sambil membelah diri secara sempurna setiap 30 jam, janin terus bergerak menuju tempat yang aman baginya. Jumlah selnya berubah: 2, 4, 8, 16, dst. Secara lambat ia dan sperma-sperma yang telah gagal bergerak menuju rahim.

Jika kita memperbesar ukuran tuba faloppi untuk mengetahui apa yang terjadinya di dalamnya, seakan-akan kita sedang melihat laut yang bergelombang. Janin atau embrio bergerak menuju rahim karena adanya gerakan bergelombang pada tuba faloppi. Gelombang ini juga yang telah menyampaikan sperma ke sel telur untuk dibuahi. Rambut- rambut getar yang berada di permukaan tuba faloppi juga bergerak ke arah yang sama membawa zygote menuju rahim seolah-olah ia membawa beban amat berharga.

Kita lihat di sini bahwa seluruh bagian tubuh ibu dan embrio melakukan pekerjaan untuk mewujudkan tujuan yang sama, seolah mendapat perintah dari tempat tertentu. Sebuah perintah yang unik di mana pada saat bersamaan semua pihak yang terlibat mengetahui- nya dan langsung melaksanakannya.

Ketika melakukan penelitian tentang pergerakan rambut-rambut getar pada permukaan bagian dalam tuba fallopii, untuk pertama kali, akan muncul perasaan seperti sedang memperhatikan kedalaman samudera. (gambar kecil) Rambut-rambut getar pada tuba fallopi (atas) melakukan gerakan bergelombang sehingga membantu telur untuk mencapai rahim.

Ketika sampai di rahim, janin telah memiliki kurang lebih seratus sel dan ia harus terus memperoleh makanan agar dapat terus membelah diri. Untuk kebutuhan mendasar ini, Allah telah menciptakan tuba fallopii dengan sistem yang sangat menakjubkan. Sebelum sampai di rahim sel-sel getar yang menutupi permukaan bagian dalam tuba fallopii yang awalnya berfungsi sebagai transportasi berubah menjadi pemberi makan. Sel-sel ini memproduksi cairan dan ion-ion yang berfungsi sebagai makanan bagi janin.24

Kita telah berbicara tentang tuba fallopii yang melakukan aktivitasnya untuk memberi makan janin, juga tentang anggota tubuh lain yang membantu perkembangannya. Semua bekerja dengan komunikasi dan koordinasi yang sangat sempurna. Kita patut bertanya bagaimana mungkin sekumpulan sel dapat melakukan semua ini? Akal sehat tidak mungkin mengatakan bahwa sel-sel itu mengalami perubahan dan perkembangan karena serangkaian peristiwa kebetulan, lalu karena keadaan tertentu yang tidak kita ketahui ada sel-sel lain yang memberinya makan. Dan ini terus berlangsung secara kebetulan pada setiap wanita. Kita patut meragukan akal sehat mereka yang berpendapat demikian. Karena akal sehat akan segera menemukan jawaban pasti bahwa semua keajaiban itu adalah kehendak dan rencana Allah yang membuktikan segala nikmat-Nya kepada makhluk-Nya.

Rahim Ibu : Tempat Terbaik Dan Teraman Bagi Janin

born womb, baby

Rahim adalah anggota tubuh yang berongga memiliki dinding dengan otot yang kuat dan berukuran tidak lebih dari 50 cm3. Tentu saja ukuran ini tidak cukup bagi seorang bayi yang terus tumbuh membesar meskipun berbagai persiapan lain telah dilakukan. Untuk itu rahim perlu memperbesar terus-menerus selama masa kehamilan hingga mencapai ukuran 1100 cm3. Dengan keunikannya ini rahim menjadi tempat paling baik dan aman bagi janin hingga menjadi manusia sempurna yang siap dilahirkan. Lebih dari itu keberadaannya di tengah tulang panggul menjadikan rahim sebagai tempat berlindung yang aman bagi zigot selama pertumbuhannya.25

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). (Q.S. Al Mu'minun, 23: 12-13).

1- Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook of Medical Physiology, 10th ed., Harcourt

1. Korion
2. Kantung telur
3. Cairan amnion yang terdapat pada rongga amnion
4. Membran rahim yang membentuk plasenta

5. Tali pusar
6. Lapisan korion
7. Amnion
8. Rongga rahim

Melekatnya Janin Dengan Rahim

Say: "Am I to desire any but God as my Lord, when He is the Lord of all things?" What each self earns is for itself alone. No burden-bearer can bear another's burden. In the end you will all return to your Lord, and He will resolve for you your disputes.
(Qur'an, 6: 164)

womb, zygote

Terlihat emrio dalam keadaan terpendam dalam rahim

Agar kehamilan dapat terus berlang- sung dengan sehat dan aman, janin perlu menempati tempat yang sesuai untuknya, dan tepat untuk dapat melahirkannya setelah sembilan bulan. Lebih dari itu tempat ini juga harus dekat dengan pembuluh- pembuluh darah ibu yang membawa makanan bagi janin.

Janin yang berada di tuba fallopii selama 3-4 hari tetap mengarahkan dirinya menuju rahim, seakan-akan ia tahu betul tujuan yang tepat, dan tidak pernah merubah tujuannya. Ia tahu kalau ia menempel di tempat lain ini berarti tamat riwayatnya. Ia terus mencari dan menuju tempat yang memiliki banyak pembuluh darah untuk menempel padanya. Bagaikan benih tanaman yang tumbuh di atas tanah dan akarnya yang semakin menghujam ke dalam tanah, kita menyaksikan janin yang terus berkembang dan terus melekat kuat pada rahim yang memberikan kepadanya suplai makanan.

Kemampuan janin memilih tempat yang sesuai merupakan keajaiban tersendiri dari penciptaan manusia. G. Flanagan dalam bukunya "Beginning Of Life" mengatakan : "Perbuatan kumpulan sel-sel memilih tempat yang tepat dan perencanaannya ke depan adalah hal yang amat menakjubkan."26

Apa yang disampaikan oleh Flanagan amat penting untuk kita pikirkan. Bayangkan jika kita meletakkan seorang bayi yang baru mulai berjalan di depan bangunan yang besarnya jutaan kali lebih besar dari dirinya, lalu kita biarkan ia menemukan sendiri sebuah ruangan dalam bangunan tersebut yang memenuhi segala kebutuhannya. Sanggupkah bayi tersebut melakukannya? Pasti tidak. Jika bayi yang belum dapat berpikir matang, dan tidak memiliki kemampuan mustahil melakukan hal tersebut, maka segumpal daging berukuran beberapa sentimeter yang berada di kegelapan mustahil pula dapat menemukan tempat yang paling baik baginya. Kita juga mesti ingat bahwa janin tersebut belum menjadi manusia. Ia hanya sekumpulan sel yang tidak memiliki telinga, mata, tangan, kaki dan otak. Tetapi ternyata kita lihat ia mampu memilih tempat yang terbaik baginya.

Keajaiban tidak berhenti hanya di sini. Pada setiap fase kita akan menemukan serangkaian keajaiban satu demi satu. Sampai di sini kami telah menjelaskan bagaimana zigot memperbanyak diri dan menempati posisi terbaiknya. Selanjutnya kita bertanya: Bagaimana kumpulan sel-sel ini kemudian mampu menempel dengan baik pada dinding rahim?

Cara yang yang digunakannya untuk menempel pada rahim sangat kompleks dan mengundang kita berpikir. Sel-sel yang berada di lapisan luar janin mengeluarkan enzim hyaluronidase yang berfungsi –seperti disebutkan sebelumnya- menghancurkan lapisan asam yang terdiri dari asam hyaluronidat yang terdapat pada dinding rahim. Dengan demikian sel-sel janin dapat menembus lapisan luar rahim, tertanam ke dalamnya, dan menempel dengan kokoh.

blastocyte

(A) Gambar bagian luar 5 setelah pembuahan

(B) Gambar bagian dalam 6 hari setelah pembuahan

(C) Gambar bagian dalam 6 hari setelah pembuahan

(D) Gambar asli embrio yang menempel pada dinding rahim

1. Rongga rahim
2. Mulut salauran pada mukosa
3. Blastosit
4. Mukosa rahim
5. Trofoblast
6. Bagian dalam masa sel
7.Pembuluh darah
8. Rongga amnion
9. Eksoderm
10. Endoderm
11. Blastosel

Kumpulan daging (blastosit) yang mencapai rahim dengan bantuan tuba fallopi akan menempel pada dinding rahim. Benda bulat yang disekelilingnya tidak terdapat tempat untuk berpegang atau kaitan-kaitan dan lain-lain.akan tetapi mampu menempel pada dinding rahim merupakan kejadian yang penuh dengan mukjizat. Yang membantu terciptanya proses ini adalah enzim-enzim yang dihasilkan sel-sel lapisan bagian luar(trofoblast).

Janin memerlukan oksigen dan zat-zat makanan secara terus menerus agar tetap hidup dan berkembang. Kita melihat bahwa janin yang berasal dari satu sel ini akan mendapatkan semua kebutuhannya dari rahim selama sembilan bulan.

Manusia yang belum pernah belajar kimia secara khusus tidak akan mampu mengetahui teknik menganalisa suatu zat tertentu, akan tetapi sel-sel yang tidak berakal ini mampu mengetahuinya dan memproduksi zat-zat yang ia butuhkan demi kelangsungan hidupnya.

Keajaiban ini berlangsung pada seluruh manusia yang hidup dimasa lalu, kini dan akan datang. Semua program dan perencanaan sempurna dalam tubuh manusia ini hanyalah isyarat akan adanya kekuatan dan kecerdasan tak terbatas.

Dialah Yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ali 'Imran, 3: 6).

Menempelnya Janin Pada Rahim dan Keajaiban Al Qur'an

Ketika kita mengkaji ayat-ayat Al Qur'an tentang posisi melekatnya janin dalam rahim kita akan mendapati salah satu mu'jizat Al Qur'an. Al Qur'an menyebut janin di awal mula perkembangannya dengan istilah "'alaq".

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari "'alaq". Bacalah, dan Tuhanmu lah yang Maha Pemurah. (Q.S. Al-'alaq, 96 :1-3)

Kata "Al-'alaq" dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang menempel di tempat tertentu. Dari kata ini, parasit yang menempel di kulit dan menyedot darah disebut 'alaq'. Janin benar-benar menempel pada dinding rahim persis seperti gambaran ayat Al Qur'an tersebut. Gambaran yang sangat sesuai sekitar 14 abad yang lalu ketika ilmu pengetahuan masa itu belum mampu menyingkapnya ini adalah bukti nyata keajaiban Al Qur'an, kitab yang diturunkan oleh Allah, Tuhan semesta alam.

embryo

Pada gambar pertama terlihat embrio yang berumur seminggu yang sedang mencari tempat menempel pada rahim. Setelah menemukan tempat yang cocok, embrio melarutkan jaringan yang terdapat pada dinding rahim, dan kemudian menempel pada dinding tersebut.(2-3) Setelah menempel pada dinding rahim dengan kuat, embrio mulai mengambil oksigen dan nutrisi yang diperlukan dari rahim tersebut.

Beragam Tugas dan Pekerjaan Yang Dilakukan Sel-Sel.

fertilised egg

''Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala- berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan."
(Q.S. Al A'raaf, 7: 191-192)

Sel telur pada hari ke 8 setelah pembuahan

Di hari ke delapan perkembangan janin, sel-sel mulai memiliki penampakan yang berbeda di mana terlihat padanya dua lapisan: dalam dan luar. Sel-sel lapisan dalam yang dinamakan embrioblas adalah sel-sel yang akan terus bersama janin selama hidupnya, sedangkan sel-sel lapisan luar yang disebut trofoblas adalah sel-sel yang membantu janin selama sembilan bulan dalam rahim dan akan berpisah tatkala bayi lahir kecuali daerah di mana terdapat tali pusar yang menghubungkan janin dengan plasenta. Di sini embrioblas akan mengambil bentuk seperti cakram yang disebut "embryonic disc".

stern cell

Pada tubuh manusia terdapat hampir 200 jenis sel yang berasal dari sel yang sama.

(1) Setelah membelah sel awal ini, kemudian akan mulai berubah menjadi sel yang berbeda. Perubahan dari sel awal ini menyebabkan berkembangnya jaringan pada tubuh kita. Sel- sel lemak yang menghasilkan energi

(2), sel yang mampu mengobati luka

(3),dan sel- sel pembuluh

(4) adalah beberapa contoh dari jaringan-jaringan tersebut.

Perkembangan selanjutnya akan berlangsung pada sekeliling cakram ini dengan mengambil bentuk simetris. Proses ini merupakan awal dari pengaturan sistem tubuh. Di kedua ujung dari garis lurus pada sel-sel yang berbentuk cakram ini mulailah terbentuk sel-sel ektoderm, endoderm, dan sel-sel antara keduanya (mesoderm).

Masing-masing dari ketiga sel ini di kemudian hari akan membentuk bagian-bagian yang berbeda bagi tubuh bayi.27

Sel-sel luar (ektoderm) akan membentuk syaraf, dan jaringan/ kelenjar bagian dalam. Dari jaringan-jaringan ini akan terbentuk otak, sumsum tulang belakang, panca indra, dan lensa mata. Sel-sel ini juga membentuk kulit luar, kelenjar keringat, gigi, rambut, dan kuku. Sel-sel endoderm akan membentuk saluran pencernaan dan pernafasan (hati, paru-paru, pankreas, dll) juga kelenjar tiroid dan timus. Sedangkan mesoderm akan membentuk darah, jaringan lemak, dan jaringan ikat. Dari jaringan-jaringan ini akan terbentuk antara lain: otot, pembuluh darah, tulang rangka, sistem peredaran darah, dan jaringan dalam yang menutup bagian dalam tubuh. Jadi semua jaringan yang ada dalam tubuh berasal dari ketiga jenis sel ini.

Koordinasi sempurna antara ketiga sel tersebut dalam membentuk lebih dari 200 jenis jaringan tubuh yang tentu saja memerlukan urutan kerja dan waktu tertentu. Ini sungguh patut kita renungkan.

embryo embryo

(A) Keadaan setelah 14 hari sejak pembuahan

1. Rongga rahim
2. Mukosa rahim
3. Amnion
4. Rongga amnion
5. Eksoderm


6. Mesoderm
7. Endoderm
8. Susunan bagian dalam sel
9. Kantung telur
10. Tali pusat yang akan berkembang
11. Korion
12. Tonjolan korion
13. Mukoza rahim

(B) Keedaan setelah 25 hari sejak pembuahan

1. Embrio
2. Kepala
3. Jantung
4. Ekor


5. Rongga amnion
6. Korion
7. Tali pusar yang akan berkembang
8. Tonjolan korion
9. Kantung telur

Bersamaan dengan proses pembuahan, perubahan-perubahan mulai terjadi pada rahim. Rahim berubah menjadi tempat yang aman dan nyaman yang akan ditempati bayi selama 9 bulan. Perubahan yang utama adalah peluasan rahim sehingga membuat embrio selalu dalam keadaan terlindungi. Tuba fallopii memulai proses-proses yang diperlukan agar sel-sel mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Pembentukan tali pusat pun terjadi. Yang mempersiapkan semua ini adalah sel-sel yang ada dalam rahim. Hanya ada satu penjelasan mengapa sebuah sel dapat mengerti kebutuhan sel lain: sel-sel tersebut bergerak mengikuti ilham dari Allah yang maha kuasa.

Siapakah yang Merancang Program bagi sel-sel yang membentuk tubuh?

Kalau kita meneliti sel-sel pada fase ini kita akan menyaksikan begitu padatnya gerakan dan transportasi yang terjadi. Sel-sel ini mulai memperbanyak dengan membelah diri guna membentuk berbagai bagian tubuh yang berbeda. Sulit untuk dapat memahami rahasia gerakan ini, akan tetapi dari hari ke hari tampak jelas bahwa gerakan-gerakan perpindahan ini amat penting bagi terwujudnya program pembentukan tubuh manusia. Sel-sel bergerak secara kolektif seperti para buruh yang membagi tugas kerja di pabrik. Sel-sel yang membentuk sebuah bagian tubuh tertentu bergerak menyatu satu sama lain dan melipatgandakan jumlahnya. Proses ini berakhir sampai bagian tubuh tersebut benar-benar siap menjalankan tugasnya. Pada akhirnya sejumlah sel telah menjadi tulang, yang lain menjadi kulit, dan yang lainnya menjadi otot.28

Sel-sel tulang berkumpul di tempat otot berada, dan sel-sel lain berkumpul di bagian dalam untuk membentuk anggota tubuh bagian dalam. Di antaranya ada yang membentuk otak, kedua mata, dan saluran pembuluh darah. Di sisi lain kita temukan sejumlah sel berpindah ke arah dan tempat tertentu, atau membunuh dirinya sendiri untuk membentuk anggota tubuh lain. Singkatnya, rencana dan strategi sempurna benar-benar dijalankan, dan semua sel itu telah mendapat ilham tertentu yang membuatnya bekerja sesuai rencana.

cell copying

A. Ectoderm

1. Epidermis
2. Brain
3. Glands
4. Keratinous Cell
5. Neuron
6. Spinal Cord
7. Neuron
8. Milk-Secreting Glands
9. Light-Sensing Cells
10. Adrenal Medulla
11. Pigment Cell

B. Mesoderm

12. Cartilage Connective Tissue
13. Gonads
14. Cartilage Tissue Cell
15. Striated Muscle Tissue
16. Adrenal Gland (Cortex)
17. Tubular Cell
18. Heart
19. Lymphatic Tissue
20. Smooth Muscle Tissue
21. Endothelial Cell
22. Red Blood Cell

C. Endoderm

23. Pharynx
24. Thyroid Gland
25. Parathyroid Gland
26. Digestion
27. Lung
28. Thracheal Cell
29. Pancreas
30. Epithelial Cell
31. Endocrine Gland Cell
32. Liver

In the first stages of birth, the cells make exact copies of themselves. If this multiplication were not controlled, a human being would not be formed; rather, a large piece of flesh composed of identical cells would be the result. But such is not the case. Identical stem cells later begin to differentiate. As a result of this differentiation, bones, smooth muscles, epithelium, the liver, the lungs, in short, all the body's cells and tissues are formed. Surely it is the knowledge and incomparable power of God which brings these wondrous transformations in the cells to pass, and ensures the presence of those special elements that make a person a person.

Informasi yang terekam dalam molekul DNA sebuah sel sama seperti informasi yang ada di DNA semua sel. Tetapi masing-masing kumpulan sel menggunakan informasi ini sesuai rencana yang dikhususkan untuknya. Oleh karena itu, terbentuklah setiap anggota tubuh dengan bentuk tertentu yang berbeda dengan yang lain sehingga ia dapat menjalankan fungsinya nanti. Tidak ada sama sekali kesalahan dalam proses ini, sehingga dengan terbentuknya jantung, mata, otak, lengan, betis, dll, manusia mulai terbentuk tahap demi tahap.29

Tapi siapa yang telah memberi perintah kepada sel-sel yang berasal dari sebuah sel hasil pembuahan ini? Bagaimana sel-sel yang tak berakal dan berperasaan dapat memahami tugas rumit ini dan melaksanakannya?

Para ahli menyatakan bahwa rancangan program bagi sel-sel terletak pada DNA, tetapi siapa yang telah meletakkan sekian banyak informasi dalam bank informasi yang terdapat dalam inti sel ini dengan metode sempurna?

cells

1. sel pankreas
2. sel jantung
3. sel darah
4. sel paru-paru
5. sel telur

6. sel tulang
7. sel ginjal
8. sel otot
9. sel otak
10. sel hati

Gambar di atas menampilkan beragam jenis sel yang ada dalam tubuh. Sel-sel yang pada awalnya serupa ini, setelah melewati proses pembelahan membentuk kira-kira 200 jenis sel yang berbeda pada tubuh kita. Walaupun mempunyai DNA yang sama, setiap sel mempergunakannya sesuai dengan kebutuhannya saja dan tidak pernah terjadi kakacauan. Sel tulang tidak pernah mencoba untuk membentuk mata atau organ-organ lainnya. Semuanya mengerti harus berada di mana dan berbuat apa. Yang mengatur semua ini dan mengilhami pergerakan sel tubuh kita adalah Allah Yang Maha Besar.

Lebih dari itu, faktor apa yang membuat sel-sel mampu membaca informasi genetik ini tanpa kesalahan? Bagaimana masing-masing sel mampu memilih informasi khusus bagi dirinya dan kemudian menindaklanjutinya?

Misalnya, bagaimana sel-sel pembentuk mata mengetahui di mana ia harus berhenti ketika membentuk jaringan mata, pada saat membentuk bagian mana ia harus memperbanyak diri dan kapan ia harus berhenti? Bagaimana ia mengenal semua itu? Sel-sel pembentuk hati, ginjal, atau pankreas, bagaimana mereka mengetahui karakteris- tik bagian tubuh yang akan dibentuk yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya? Bagaimana mereka berubah sesuai karakter anggota tubuh yang akan dibentuk?

Lebih dari itu, sel-sel ini harus memperhitungkan semua kebutuhan yang terkait dengan anggota tubuh lainnya. Misalnya, tatkala membentuk sel-sel otak, mereka harus memperhitungkan bagaimana menyediakan kebutuhan otak, sistem syaraf, dan proses sirkulasi oksigen? Bagaimana otak harus berhubungan dengan seluruh tubuh melalui jaringan syaraf secara cermat dan rinci? Bagaimana mereka tahu bahwa otak terdiri dari beberapa bagian: bagian untuk melihat, mendengar, dan merasa? Dengan kata lain mereka harus mengenal karakteristik otak dan fungsinya. Begitu juga sel-sel lain dituntut untuk bekerja tanpa menimbulkan masalah pada otak. Untuk itu mereka semua membuat sebuah perangkat yang melindungi otak dari kerusakan sam- pai bayi dilahirkan. Lalu bagaimana sel- sel tersebut dapat bekerja dengan memperhitungkan keselamatan masa depan bayi?

Semua pertanyaan-pertanyaan di atas memaksa kita mengakui bahwa kelahiran manusia adalah sebuah keajaiban luar biasa. Oleh karena itu kita menyaksikan bahwa teori evolusi Darwin menghadapi kesulitan besar di sini. Para evolusionis sama sekali tidak mampu menjelaskan kerja sama kolektif mengagumkan ketika sel-sel bekerja membentuk anggota tubuh. Betapa tidak, kemampuan sel-sel ini tidak mungkin dijelaskan lewat teori kebetulan sama sekali. Oleh karenanya kita melihat para evolusionos lebih memilih diam dan tidak mengusik fenomena ini.

Tokoh evolusi Jerman Hiomar Von Ditfurth berkomentar tentang keajaiban perkembangan janin:

"Bagaimana mungkin sejumlah besar sel yang berbeda berasal dari pembelahan sebuah sel? Kemunculan tiba-tiba secara kebetulan koordinasi dan kerjasama kolektif yang rapi antara sel-sel itu adalah teka teki yang membingungkan para ahli."30

G. Flanagan dalam "Beginning Of Life" mengatakan:

"Bagaimana keberhasilan dapat diraih dalam struktur yang begitu rumit ini? Faktor apa yang telah menentukan ke mana sel-sel itu bergerak, berubah menjadi apa, dan bagaimana ia bekerja? Mengapa ia dapat bekerja secara harmonis dengan sel-sel lain?"31

Jawaban yang diberikan oleh Flanagan ternyata jauh dari penjelasan yang diinginkan tentang keajaiban ini. Ia mencoba menjawabnya berikut ini:

"Pertanyaan-pertanyaan ini mengantarkan kita pada bagian terkecil dunia yang tersembunyi di antara sel-sel yang bekerja membentuk gen- gen dan membuat program genetik. Dengan kemajuan biologi beberapa proses ini dapat dijelaskan untuk pertama kali. Telah terbuka secara tiba-tiba buku tentang kehidupan manusia tetapi hanya beberapa halaman yang mengundang tanda tanya, sementara kita tetap masih amat jauh dari kisah selengkapnya. Jelas bahwa sel-sel bekerja harmonis satu dengan lainnya, beradaptasi dan memahami perintah genetik melalui komunikasi canggih. Informasi ini tersembunyi dalam gen dalam bentuk kode-kode genetik. Program dan kode genetik ini muncul di hari pertama penyatuan sel telur ibu dan sel sperma ayah. Kemudian program dan kode ini disalin dan dipindahkan ke setiap sel baru yang terbentuk, sehingga setiap sel membawa kode genetik yang sama. Seandainya program genetik ini berlangsung terus menerus, niscaya setiap sel akan membelah menjadi sel-sel yang sama persis sifat-sifatnya. Tetapi yang terjadi tidak demikian. Perumpamaannya dapat dilukiskan sebagai berikut: Jika ada sekelompok pekerja yang terlibat dalam pembangunan bangunan yang rumit dan amat besar, amat penting bagi mereka kerjasama kompak di dalamnya. Setiap pekerja harus tahu rencana globalnya, memberi informasi kepada yang lain, menerima informasi dari yang lain, dan harus mampu menjawabnya agar pelaksanaan detil-detil rencana dapat terwujud secara kolektif."32

Tampak jelas dari kutipan di atas bahwa penulis mengatakan sel- sel mulai berbeda satu dengan yang lainnya, masing-masing melakukan tugas yang berbeda, dan informasi serta program genetiklah yang memungkinkan gerakan harmonis dalam sistem ini. Benar, di dalam setiap sel telah tersimpan program sempurna tanpa cacat sedikit pun. Tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita menjawab pertanyaan "Siapa yang telah merancang program sempurna ini dan memasukkannya ke dalam sel?" Program ini bukan sekedar program hitungan angka atau sembarang program. Tetapi ini adalah program yang dijalankan oleh sel-sel yang pada akhirnya membentuk manusia yang terdiri dari miliaran sel dengan sistem yang amat rumit di dalamnya. Manusia dengan sistem rumit yang membuatnya dapat melihat dan mendengar, berperasaan, berpikir, mengambil keputusan, merasa bahagia, sedih, dan merasakan keindahan... Bukankah semua ini adalah keajaiban yang luar biasa?

Sel Bentuk Tubuh ...

Tahap-tahap pembentukan manusia merupakan serangkaian keajaiban. Sel-sel bergabung secara beraturan membentuk tubuh, tangan, mata, telinga, pembuluh darah, kaki, otak, sel syaraf. Pada DNA setiap sel terdapat miliaran informasi mengenai segala sesuatu tentang tubuh manusia. Akan tetapi sel-sel pada embrio hanya menggunakan informasi yang diperlukan untuk membentuk organ yang akan dibentuk. berdasarkan informasi ini sel-sel membentuk organ-organ dan jaringan. Kemampuan sel untuk dapat menggunakan informasi yang ada dalam DNA merupakan sesuatu yang harus dipikirkan. Siapa yang menyimpan informasi ini ke dalam DNA yang terdapat dalam inti sel? Siapa yang memprogram sel-sel, sehingga hanya bergerak apabila sudah membaca informasi ini? Hanya ada satu jawaban untuk pertanyaan- pertanyaan ini. Manusia ada karena diciptakan oleh Allah. Oleh karenanya Allah jualah yang mengatur pergerakan sel-sel.

baby growing

Seorang evolusionis lain Richard Dawkins mengakui ketidak- berdayaannya di depan kerja kolektif harmonis sel-sel yang membawa kode genetik ini dengan mengatakan:

"Pada perkembangan janin kita menyaksikan adanya interaksi amat banyak dan rumit antar gen, sehingga lebih baik kita tidak membicarakan atau menyentuh masalah ini sama sekali."33

Dawkins amat menyadari bahwa semua itu tidak mungkin dapat dijelaskan dengan teori kebetulan ala Darwinisme, hingga ia terpaksa menyampaikan pengakuan tersebut. Namun ia pura-pura tidak tahu bahwa kemustahilan teori kebetulan tidak hanya pada perkembangan janin, tetapi juga pada pembentukan sebuah anggota tubuh, bahkan terbentuknya sebuah sel sekalipun.

Sebuah sel berubah dalam waktu sembilan bulan menjadi manusia yang melihat, mendengar, merasa, bernafas dan berpikir. Semuanya terjadi dalam sebuah program dan rencana yang menakjubkan dan terjadi terus menerus selama jutaan tahun dengan kesempurnaan yang sama. Para evolusionis menganggap bahwa proses ini terjadi karena perintah dari atom-atom yang tak memiliki kesadaran, yang membentuk sel-sel manusia secara kebetulan. Suatu hari secara tiba- tiba datang perintah dari sel-sel ini untuk berkumpul dan membentuk anggota-anggota tubuh yang belum pernah ia kenal sebelumnya. Anggapan dan khayalan tak logis ini telah merasuki mereka sampai pada tingkat bahwa mereka menganggap mungkin kalau sel-sel tak berakal itu dapat membagi tugas dan masing-masing mengetahui arah mana yang harus ia tuju untuk membentuk anggota tubuh tertentu tanpa ada campur tangan dari pihak luar sama sekali, kecuali proses kebetulan. mereka meyakini semua sel itu mengetahui bagaimana melakukan tugas sebaik mungkin dan mengambil keputusan sendiri dalam membentuk manusia tanpa kesalahan apa pun. Meskipun tidak mengakui hal ini secara terang-terangan, tetapi teori dan khayalan mereka sebenarnya bermuara pada kesimpulan ini.

Hal ini membuktikan bagaimana para evolusionis mengalami kebuntuan dalam masalah ini. Semua yang telah kami jelaskan dan apa yang akan kami uraikan membuktikan kebalikan dari apa yang didengungkan oleh teori Darwin yakni kemustahilan terjadinya fase apa pun dari kejadian manusia secara kebetulan. Semua kejadian menakjubkan ini semata berasal dari perintah "kun" (jadilah) yang berasal dari Allah, Pemilik Kekuasaan tak terbatas.

Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari 'alaq (segumpal darah), kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian kamu dibiarkan hidup supaya kamu sampai ke masa dewasa, kemudian sampai masa tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang telah ditentukan dan supaya kamu memahaminya. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya : "Jadilah" maka jadilah ia. (Al-Mu'min (40): 67-68)

Kesadaran Pada Sel

defense cells defense cells

Patut kita ingat bahwa kemampuan sekumpulan sel mengirimkan kode-kode keberadaan – seperti ungkapan Flanagan – dan kemampuan sel-sel lain memahaminya (bahwa kode ini bukan dari musuh tapi dari kawan) adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kita tidak boleh lupa bahwa kita bukan sedang membicarakan kumpulan manusia yang berakal tapi kita sedang berbicara tentang kumpulan sel, tentang kumpulan kecil yang terdiri dari atom-atom, molekul, dan pro- tein yang tak memiliki tangan, mata, telinga, dan otak. Fakta ini memberitahukan kepada kita bahwa menempelnya janin dengan mudah pada rahim ibu dan keberadaannya yang terus menerus di sana takkan mungkin terjadi kecuali dengan kehendak Allah, yang Maha Pencipta. Dialah yang menciptakan janin, sang ibu, dan sistem antibodi dalam tubuh manusia.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Luqman, 31 :34)

1. Sel telur
2. Sel pertahanan

Sel pertahanan ibu mendekat untuk menghancurkan embrio. (atas) Akan tetapi adanya struktur sempurna dalam tubuh mencegah sel tersebut untuk tidak merusak telur.

Tubuh akan memberikan reaksi penolakkan bila ada benda asing memasukinya. Oleh karena itu, dinding rahim yang tidak menolak sel-sel asing yang mulai menempel padanya menjadi pertanyaan tersendiri sejak lama. Secara genetik ia adalah sel-sel yang berbeda dengan sel-sel ibu. G. Flanagan mencoba menjawab teka-teki ini dengan mengatakan :

"Dapat kita katakan bahwa kumpulan sel-sel akan mengirim isyarat yang dapat kita sebut sebagai "kode keberadaan". Kode ini terdapat pada semua manusia. Ketika isyarat ini dikirimkan, sang ibu akan mengungkapkan siapa dirinya dengan isyarat yang sama. Oleh sebab itu, sel-sel ibu tidak menolak sel-sel baru ini, karena dari sisi biologis ia bukanlah musuh baginya, bahkan ia adalah kawan."34

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Q.S. Ath Thalaaq: 12)

Sistem Perlindungan Yang Disiapkan Khusus Bagi Janin

Sel-sel yang terus berkembang mendapat makanan dalam rahim ibu dan mendapatkan perlindungan yang aman merupakan keajaiban mengagumkan. Janin yang berkembang pesat dalam perut ibu seharusnya menghadapi bahaya besar dari sistem antibodi (kekebalan) sang ibu. Sistem ini seharusnya menyerang dan membunuh semua benda asing yang masuk ke dalamnya, termasuk janin yang memiliki informasi genetik yang berbeda jika saja tidak ada sistem pengaman yang disiapkan khusus bagi janin. Sebelum janin menempel pada rahim ibu, sel-sel trofoblas yang berada dekat dengan rahim telah membuat sejenis penyaring khusus antara saluran darah ibu dan janin. Dengan demikian sel-sel antibodi ibu tidak dapat melewati penyaring ini, sehingga janin selamat dari bahaya. Bahkan sel-sel antibodi ini justru mengirimkan zat-zat makanan dan oksigen kepada janin.

Kemampuan Arsitektur Sel-Sel Trofoblas

trophoblast

A. Bagian luar blastosit (Hari ke 5)
B. Bagian dalam blastosit (Hari ke 5)

1. Zona pellusida
2. Struktur dalam sel
3. Trofoblast

Sel-sel trofoblas memisahkan sel yang membentuk embrio dengan sel lainnya, dan merupakan sekumpulan sel yang membantu pertumbuhan embrio dalam perut ibu. Keseimbangan antara embrio dan ibu yang disebabkan oleh sel ini menjadikan embrio melakukan perkembangannya dalam keadaan aman. Sebagai contoh sel ini mencegah pembuluh darah ibu menekan embrio atau mencegah masuknya sistem pertahanan tubuh ibu yang dapat merusak embrio. Yang menyebabkan sel ini mengerti akan kebutuhan bayi adalah Allah.

Telah kami sebutkan bahwa meskipun sel-sel trofoblas berkem- bang dan memperbanyak diri, ia tetap terpisah dari sel-sel janin. Ia bertugas menyiapkan segala bantuan yang dibutuhkan janin. Pada hari ketujuh kehamilan, sel-sel ini mulai tumbuh di sekeliling trofoblas.

Pertumbuhan ini untuk membantunya masuk ke dalam dinding rahim. Ketika mulai memasuki dinding rahim, sel-sel ini bersama pembuluh darah kapiler akan menembus bagian luar kapiler darah ibu sehingga janin benar-benar terhubung dengan darah ibu antara hari ketujuh dan kedelapan kehamilan.

Beberapa sel trofoblas, selain merusak dinding kapiler darah yang terdapat dalam rahim ibu, juga mengeluarkan enzim yang berfungsi menurunkan tekanan darah ibu atas janin. Seolah-olah ia mengetahui sebelumnya bahaya yang mengancam janin hingga ia melakukan pencegahan untuk menyelamatkannya dari kematian. Jika ini tidak ia lakukan tentunya tekanan darah yang tinggi akan menimpa janin melalui peredaran darah ibu. Akibat yang ditimbulkan adalah terhentinya perputaran darah pada janin.

blastocyst

1. Rongga rahim
2. Trofoblastt
3. Rongga blastosit

4. Kelenjar mukosa rahim
5. Pembuluh kapiler mukosa rahim
6. Mukosa rahim

Dalam gambar di samping terlihat embrio (blastosit) yang tertanam pada dinding rahim. Embrio menempel pada bagian yang banyak pembuluh darahnya. Hal ini sebagaimana bibit yang ditanam dalam tanah yang tunasnya akan tumbuh dan akar- akarnya yang juga akan mulai menguat. Hal yang sama terjadi pada embrio di samping yang juga tumbuh dan bergerak ke dalam rahim guna membuat saluran nutrisi yang baru. (Keith L.Moore, The Developing Human- Clinically Oriented Embryolgy, W.B Saunders Company, 1983, Canada, s.36) Yang melakukan semua ini adalah sel khusus yang disebut trofoblas.

Dengan bertambahnya bilangan minggu, sebagian sel-sel trofoblas ini membuat bendungan penyaring di depan pembuluh darah ibu. Penyaring yang disebut plasenta ini merupakan bangunan khusus untuk menahan masuknya antibodi ibu dalam janin tetapi tetap mampu dilewati oleh zat-zat makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah ibu. Bagaimana ini bisa terjadi?

Jawaban atas pertanyaan ini memperlihatkan rancangan sistem sempurna dalam sel-sel trofoblas. Lubang kecil yang ada di antara sel-sel plasenta memliliki ukuran ideal bagi zat-zat makanan dan oksigen plasma darah ibu yang melewatinya hingga memasuki janin. Akan tetapi sel-sel antibodi tidak dapat melewatinya karena memiliki ukuran yang lebih besar.35

Ketika kita memperhatikan jembatan yang menghubungkan sang ibu dengan janin yang dibuat oleh sel-sel trofoblas ini, kita menyaksikan kemampuan arsitektur dan teknik yang sempurna di dalamnya. Ia dapat menjadi bendungan bagi zat-zat berbahaya bagi janin namun pada saat yang sama mampu menjadi sarana masuknya aliran makanan yang dibutuhkan janin.

Apa yang kami sebutkan di atas hanyalah sebagian kecil keistime- waan sel trofoblas. Hal itu ini cukup untuk menjelaskan kesempurnaan program pada sel tersebut. Dan sekali lagi kemampuannya memben- tuk plasenta dengan rancang bangun dan perhitungan yang luar biasa tidak mungkin terjadi sebagai akibat proses kebetulan. Barangsiapa yang menganggapnya kebetulan, tidak mungkin dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:

Dari mana sel-sel trofoblas mengetahui zat-zat yang dibutuhkan janin dari sekian banyak zat yang dibawa oleh darah?

Bagaimana ia mempelajari bahwa sel antibodi ibu dapat membunuh janin?

Bagaimana ia mengetahui ukuran sel antibodi ini?

Bagaimana ia memahami perlunya penyaring yang menghalangi zat antibodi tapi memungkinkan zat-zat makanan melewatinya?

Bagaimana ia mengetahui cara membuat penyaring dengan kriteria seperti itu?

Untuk memelihara kelestarian umat manusia, ketiadaan cacat apa pun dalam sistem ini mutlak diperlukan. Setiap orang yang memiliki sedikit berpikir dan bersikap objektif pasti mengakui bahwa proses kebetulan mustahil menghasilkan sistem sempurna seperti ini, apalagi hal ini terjadi pada setiap manusia. Pastilah Allah yang telah menciptakan sel trofoblas, Dialah yang memberikan kepadanya kemampuan luar biasa, dan ini hanyalah salah satu tanda kekuasaan- Nya yang luar biasa.

Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. Katakanlah : "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah, perlihatkan kepadaku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat dengan Allah dalam penciptaan langit? Bawalah kepadaku kitab sebelum Al Qur'an ini atau peninggalan dari pengetahuan orang-orang terdahulu, jika kamu adalah orang- orang yang benar." (Q.S. Al-Ahqaf, 46: 3-4)

Plasenta : Jembatan Hidup Antara Dua Makhluk

placenta

Plasenta merupakan jembatan hidup antara ibu dan bayi.

Kita mengetahui adanya peralatan canggih dan mutakhir yang digunakan untuk membantu pasien agar tetap hidup. Peralatan ini bernilai jutaan dolar dan terdapat di rumah-rumah sakit termodern. Bila kita bandingkan dengan plasenta yang beratnya hanya sekian kilogram, maka peralatan-peralatan itu betul-betul "primitif dan ketinggalan zaman." karenanya tepat sekali jika plasenta dijuluki sebagai "pahlawan sejati kelahiran".36

Setelah fase tertentu janin mulai mengambil oksigen, dan zat-zat yang ia butuhkan dari darah ibu. Bentuk dan susunan plasenta sangat menjamin berlangsungnya tugas di atas, ibarat jembatan yang menghubungkan ibu dan janinnya.

placenta

Tali pusar yang menghubungkan bayi dengan tubuh ibunya memiliki 3 pembuluh darah yang terpisah. Salah satunya membawa oksigen dan nutrisi. Dengan demikian meski berada dalam lingkungan yang basah, embrio tidak mati walaupun jantung terendam dalam cairan, tidak punya sistem pencernaan dan tidak makan, dan tidak akan mati karena kelaparan. Dua pembuluh lainnya berfungsi membuang limbah-limbah yang dikeluarkan oleh embrio. Seperti yang terlihat dalam gambar diatas, embrio diciptakan dengan proses yang sempurna.

Plasenta dipenuhi pembuluh darah yang lembut, dan bertugas membawa zat makanan ke janin. Pertama, plasenta membawa oksigen dan zat makanan seperti zat besi dan kalsium ke tali pusar untuk kemudian diteruskan ke kapiler darah pada janin. Tidak hanya itu, plasenta juga bertugas memilih makanan yang diperlukan bagi pembentukan jaringan baru pada janin.37 Untuk memenuhi kebutuhan janin akan lemak, karbohidrat, dan pembentukan DNA, janin harus memperoleh berbagai asam amino. Darah dari ibu digunakan plasenta sesuai keperluan (dipakai atau disimpan) melalui aliran khusus. Ion-ion penting yang disimpan dalam jumlah besar untuk kebutuhan janin adalah zat besi dan kalsium. Besi diperlukan untuk memperbesar ukuran sel darah, sedangkan kalsium sangat penting bagi pembentukan tulang. Kedua ion ini disuplai secara terus- menerus dalam jumlah yang mencukupi. Jika terjadi kekurangan, plasenta akan mengisapnya dari darah ibu apa pun resikonya asalkan kehidupan janin terjaga dari bahaya.38

Jangan pernah lupa bahwa plasenta yang kita sebut mampu "mengambil, membawa, memilih". hanyalah sekumpulan sel. Kemampuan sel tertentu mengenal atom-atom tertentu, dan mengambilnya dalam kadar yang tepat merupakan keajaiban besar. Semua informasi yang telah, sedang, dan akan diketengahkan harus selalu kita pandang dari sudut ini, bahwa kemampuan dan kecerdasan tidaklah dimiliki oleh materi tak berakal itu. Tapi ini adalah milik Allah yang telah mengilhamkan tentang apa yang harus mereka lakukan, dan semua ini adalah bukti nyata penciptaan.

Tugas Plasenta yang Lain

Tali pusat merupakan tali yang panjang. Tali ini menghubungkan janin dengan plasenta. Ia mempunyai tiga pembuluh darah, satu pembuluh darah vena dan dua pembuluh darah arteri. Pembuluh darah vena bertugas membawa makanan dan oksigen yang berada dalam darah dari plasenta menuju janin, sedangkan kedua pembuluh darah arteri bertugas membawa karbondioksida dan sisa makanan lain dari darah janin menuju plasenta. Tali pusar tidak mudah terlilit karena strukturnya yang elastis dan kokoh. Hal ini amat penting agar proses transportasi di atas tidak terganggu, dan agar gerak dan bayi tidak membuatnya melilit.

Jika kita perhatikan, plasenta memainkan peran yang demikian banyak, kadang berfungsi seperti paru-paru, lambung, hati, atau ginjal. Lebih dari itu, peran yang ia mainkan tidaklah tetap atau statis, tetapi sesuai kebutuhan dan tuntutan janin yang berubah. Misalnya: zat makanan yang dibutuhkan janin pada usia sebulan dan dua bulan berbeda dengan makanan di usia delapan atau sembilan bulan. Plasenta mampu menyajikannya sesuai kebutuhan dan memilih mana yang paling mudah dicerna oleh janin.

Plasenta juga memiliki tugas memproduksi hormon-hormon penting bagi janin seperti estrogen dan progesteron. Hormon progesteron berfungsi mengistirahatkan rahim ibu agar janin merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhannya. Plasenta juga mengaktifkan sel-sel dan kelenjar susu ibu agar siap menyusui pada saatnya nanti. Yang tidak kalah pentingnya, hormon progesteron membantu meningkatkan kemampuan metabolisme dalam tubuh ibu agar tetap sehat dan nyaman. Produksi hormon ini secara sempurna dan dalam jumlah yang tepat amatlah penting agar kondisi rahim tetap nyaman bagi janin sekaligus membuatnya sehat hingga saat kelahiran.

placenta

1. Maternal Endometrial Arteriole
2. Maternal Endometrial Venule
3. Amnion
4. Foetal Blood Vessels
5. Intervillous Space Containg Maternal Blood
6. Chorionic Villi

7. Endometrium (Maternal Protion of Placenta)
8. Chorionic Villi
9. Chorion (Foetal Portion of Placenta)
10. Umbilical Vein
11. Umbilical Arteries
12. Mucous Connective Tissue
13. Amnion
14. Umbili
15. Chorion

Yang memperhitungkan kebutuhan embrio yang selalu berubah dan memberinya nutrisi adalah plasenta. Sel-sel yang terdapat pada lapisan luar plasenta membentuk sebuah filter di antara embrio dan pembuluh darah ibu. Sebagai contoh ketika nutrisi masuk sel pertahanan ibu terhalangi oleh filter tersebut sehingga tidak ikut masuk ke dalam. Yang membentuk plasenta adalah sel. Namun bagaimana sel-sel ini mengerti akan kebutuhan embrio? Bagaimana ia mengerti dari sel apa saja embrio harus dilindungi? Siapakah yang memberi kecerdasan pada segumpal daging yang dinamakan plasenta dan sel-sel pembentuk plasenta? Yang mempersiapkan segala sesuatu dengan menciptakan satu sistem yang sesuai bagi kelangsungan hidup embrio adalah Allah Yang Maha Cerdas.

Disamping semua tugas itu, pada tiga bulan terakhir kehamilan, plasenta memberikan tambahan imunitas (kekebalan) bagi janin dari berbagai gangguan.

womb, baby

He is the Living One—there is no god but Him. So pray to Him, and worship Him sincerely. Praise be to God, the Lord of all the worlds.
(Qur'an, 40: 65)

Apa yang kami jelaskan hanyalah sebagian dari fungsi plasenta, dan setiap fungsi itu mengandung rincian tugas yang kompleks sampai pada tingkat yang sulit dipahami akal manusia. Semua sistem ini bekerja melalui sekian banyak reaksi kimia yang kompleks. Setiap kali penelitian dan kajian dilakukan, akan ditemukan tugas baru plasenta yang belum diketahui sebelumnya. Namun semua fungsi yang dijalankan plasenta ini selalu berada dalam keseimbangan dan keharmonisan sempurna, sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi janin.

Sekali lagi kemampuan plasenta melaksanakan semua tugas itu tanpa memiliki kesadaran atau pun perasaan adalah sebuah keajaiban tak tertandingi. Jika manusia diminta untuk melaksanakannya, apalagi ia belum pernah mempelajari ilmu kimia atau kedokteran, tentu ia takkan mampu mengerjakannya. Bahkan seorang ahli pun mustahil mampu melakukannya tanpa kesalahan, tanpa henti, siang dan malam.

Kemampuan plasenta melakukannya tanpa kesalahan sedikit pun pada bermiliar-miliar manusia adalah bukti nyata keagungan Sang Pencipta dan keindahan ciptaan-Nya, dan penjelasan selainnya hanyalah upaya keluar dari logika akal sehat.

Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya yang patut disembah? Dan manusia berkata: "Betulkah kalau aku telah mati, aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?" Dan tidakkah manusia memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang dia tidak ada sama sekali? (Q.S. Maryam, 19: 65-66).

Dari Sel Menuju Segumpal Daging

womb_embryo

Sel-sel akan terus membelah diri dan berkelompok-kelompok guna membentuk sel-sel penglihatan yang amat peka terhadap cahaya, selsel syaraf yang sangat sensitif terhadap rasa sakit, lezat, panas, atau dingin, sel-sel pendengaran yang amat peka terhadap suara, dan sel-sel saluran pencernaan yang mampu mencerna makanan, serta alat-alat lain yang sangat banyak.

Pada akhir minggu ketiga kehamilan, sel-sel yang berjumlah banyak ini telah berubah menjadi sepotong daging yang disebut ‘mudghah’ oleh Al Qur’an. Al Qur’an menyatakan bahwa ‘mudghah’ ini merupakan bentuk perubahan dari ‘alaqah (segumpal darah yang menempel).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (‘alaqah), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta Yang Paling Baik. (Al-Mu’minun (23):14).

Berakhirnya fase awal pembentukan janin dengan proses Sebagaimana di atas termasuk penemuan mutakhir. Akan tetapi Allah swt yang telah menurunkan AlQur’an, Kitab yang bebas dari kekeliruan, telah memberi tahu kita informasi ini empat belas abad yang lalu.

Pada gambar di samping terlihat embrio berumur tiga minggu yang menempel pada dinding rahim. Gumpalan sel yang mirip sepotong daging ini akan terus membelah. Seiring perjalanan waktu, terbentuklah mata untuk melihat dunia ini, hidung yang dapat mencium bau, kaki yang membuat kita dapat berjalan dan berlari, dan tangan. Organ-organ bagian dalam juga terbentuk dari sel ini. Pembelahan ini tidak terjadi dengan sendirinya. Yang menciptakan perubahan yang terjadi dalam tubuh manusia adalah Allah, Tuhan Semesta Alam.

Pembentukan Tubuh yang Terus Berlangsung

womb, baby growing

1. Hari ke- 55
2. Hari ke- 40
3. Hari ke- 33

4. Hari ke- 26-27
5. Hari ke- 25
6. Hari ke- 23

Tahap-tahap perkembangan manusia dalam ukuran sebenarnya. Allah-lah yang menjadikan gumpalan sel yang hanya berukuran beberapa sentimeter ini mampu membentuk seorang manusia.

Pada hari-hari pertamanya janin mengambil makanan dari darah ibu. Selanjutnya kebutuhan akan pembentukan sistem peredaran darah khusus untuk dirinya sendiri mulai tampak guna mendukung suplai makanan dan oksigen ke sel-sel tubuhnya. Mulailah sekelompok sel dengan perintah tiba-tiba dan kerjasama mengagumkan memben- tuk alat ini. Jelas bahwa mereka mendapat perintah dari Allah.

Pada hari ketigabelas kehamilan, sekelompok sel berkumpul di bagian dada janin dan membentuk jantung. Pada awalnya, sel-sel ini membentuk huruf U. Dengan demikian, dasar bagi jantung telah terbentuk dengan sangat sempurna. Kemudian ribuan sel-sel lain membentuk jaringan pembuluh darah yang menutupi seluruh tubuh janin seolah-olah mereka memperoleh informasi telah dimulainya pembentukan jantung. Demikianlah setiap sel menempati posisinya secara tepat sehingga pada hari ke dua puluh satu, saluran peredaran darah telah terbentuk dan sistem peredaran darah siap bekerja. Pada hari berikutnya, jantung mulai berdetak untuk pertama kalinya, dan berdenyut 60 kali per menit.39 Gerakan jantung pertama kalinya seperti gelombang memanjang, dan ketika telah sempurna gerakan ini terjadi pada dua serambi kiri dan kanan secara teratur.

Meskipun jantung telah berdetak, namun belum ada darah yang mengalir. Tapi di sana telah ada sejumlah sel yang siap membentuk terbentuk, sehingga darah dapat membawa kotoran-kotoran dari sel menuju ginjal untuk dibersihkan.

Sekarang, marilah kita berhenti sejenak dan berpikir: mungkinkah sistem yang sempurna ini muncul tiba-tiba secara kebetulan? Darah khusus bagi janin, saluran darah yang membawa darah ke jantung dan dari jantung ke tempat lain, ikatan yang menghubungkan antara saluran darah dengan plasenta, mungkinkah semua ini terjadi secara kebetulan, atau menciptakan dirinya sendiri?

Keajaiban Pembentukan sistem pembuluh darah

vascular system

Sel-sel yang diam dan tidak berhubungan satu sama lain ini adalah sel pembuluh darah.

(1-2) Kemudian dalam seketika satu sama lain mulai berhubungan.

(3-4) Dan sel-sel tersebut membentuk pembuluh darah.

(5-6) Pada akhirnya sel-sel ini menciptakan sebuah sistem saluran peredaran darah yang sempurna, yang di dalamnya tidak terdapat keretakanatau kebocoran.

Bagian dalam pembuluh darah sangatlah halus bagaikan dibuat oleh Penciptaan Manusia dari Satu Sel 113 tangan manusia. Panjang pembuluh tersebut lebih dari 40.000 km. Panjang ini sama dengan panjang keliling bumi. Rancangan yang sangat luar biasa ini adalah ciptaan Allah, Tuhan Semesta Alam.

vascular system

Sistem peredaran darah yang sangat vital bagi manusia harus terbentuk pada saatnya dan tanpa evolusi. Sebab, satu saja ketidak- lengkapan pada jantung, atau darah, atau pembuluh darah akan berakibat pada terhentinya perkembangan janin. Seandainya jantung berdetak tidak pada waktunya, darah tidak akan terdistribusi ke seluruh tubuh dengan normal, dan dalam jumlah yang sesuai. Inilah satu lagi bukti penciptaan bagi siapa pun yang berakal. Allah, Dialah Pencipta semua sistem sempurna ini, Pencipta manusia dengan sebaik- baik bentuk.

Pembentukan jantung

vascular system

A. Hari ke- 23
B. Hari ke- 25
C. Hari ke- 26 dan ke- 27
D. Hari ke- 33
E. Hari ke- 40

1. Arah arus darah
2. Pembuluh darah bersatu
3. Jantung yang masih mempunyai satu ruang
4. Ruang-ruang mulai berkembang
5. Serambi dan bilik jantung
6. Serampi yang berkembang
7. Pembelahan yang memisahkan antara bilik dengan serampi
8. Bilik yang berkembang

Pembentukan jatung merupakan keajaiban penciptaan. Sebagian sel-sel yang telah membelah dengan seketika mulai meregang dan mengerut. Setelah itu, ratusan ribu sel berkumpul dan membentuk jantung. Jantung ini akan memompa darah sepanjang hidup. Pada hari ke-23 setelah pembuahan, sel-sel darah embrio akan mulai bersatu. Pada hari ke-25 terbentuklah jantung yang mempunyai satu bilik. Pada hari ke-26 dan 27 bilik tersebut akan mulai melebar. Pada hari ke-33 serambi dan bilik jantung sudah terbentuk, dan pada hari ke-40 jantung sudah berkembang dengan sempurna. Gambar di samping adalah jantung yang masih berbentuk titik merah pada embrio.

vascular system
vascular system

Sistem Syaraf

Proses pertumbuhan terus berlangsung hingga tiba saat dibutuhkannya sistem pusat syaraf. Pembentukannya dimulai dengan terbentuknya embryonic disc di bagian atas yang ditandai dengan adanya dua garis dan tonjolan yang menjadi cikal bakal otak dan sumsum tulang belakang. Bagian atas akan membentuk rongga, kemudian ujung-ujung rongga ini akan berhubungan satu sama lain membentuk semacam tabung sempit. Lalu bagian depan tabung ini menebal dan meluas untuk membentuk otak. Pada saat yang sama bagian belakangnya membentuk sumsum tulang belakang.

Peristiwa yang kami ringkas dalam beberapa kalimat ini adalah peristiwa luar biasa, begitu pula fase pembentukan sistem syaraf selanjutnya. Dimulai dari pekan kelima dari terbentuknya sumsum tulang belakang, sel-sel syaraf yang dinamakan neuron mulai terbentuk dalam jumlah 5.000 sel per detik. Di tempat inilah otak akan terbentuk.41

Sebagian besar sel-sel otak terbentuk di lima bulan pertama kehamilan. Setiap sel menempati posisinya masing-masing sebelum kelahiran. Sel-sel syaraf dalam jumlah besar ini mulai menuju ke tempat yang jauh di dalam tubuh untuk membentuk jaringan sistem syaraf pusat. Setiap sel yang bergerak ini harus mengetahui tempatnya masing-masing. Untuk itu ia membutuhkan petunjuk dari sel-sel tertentu yang menyerupai kawat. Sel-sel ini terbentang sepanjang sumsum tulang belakang sampai di otak. Kemudian sel-sel ini berkembang. Sel-sel yang berpindah itu terus mengikuti kawat ini hingga ia sampai di akhir posisi kawat tersebut dan ia berhenti. Sel- sel ini kemudian membuat hubungan dengan sel-sel syaraf lain.

Tapi dari mana sel-sel syaraf ini tahu bahwa ia akan melakukan perjalanan seperti di atas? Bagaimana ia tahu kalau harus mengikuti petunjuk agar sampai di posisinya? Bagaimana ia mampu bekerja sama dengan yang lainnya? Bagaimana itu semua terjadi padahal ia hanyalah sel kecil yang tak berakal dan tak mampu melihat atau mendengar, apalagi mengambil keputusan sendiri dengan tepat? Begitu pula dengan otak yang belum mampu memberi perintah kepadanya, karena ia sendiri belum sempurna terbentuk.

Semua proses itu sekali lagi mustahil terjadi secara kebetulan, karena kesalahan apa pun di dalamnya akan menimbulkan kerusakan sistem secara keseluruhan. Tidak seperti anggapan para evolusionis, terbentuknya satu sel syaraf saja secara kebetulan adalah mustahil, apalagi sistem syaraf secara keseluruhan.

brain cell brain cell

Pembentukan otak dalam tubuh ibu terjadi dalam lingkungan yang basah. Pembentukan ini dilakukan oleh sel yang tidak mempunyai akal. Di akhir proses yang sungguh ajaib ini, seorang bayi akan memiliki 10 miliar sel otak. Setiap sel bergerak setelah mengetahui, harus bersambungan dengan sel yang mana. Setelah berhasil menemukan tempatnya, ia bersambungan dengan sel yang tepat. Akhirnya seratus triliun sel yang ada dalam otak telah berhubungan dengan sempurna. Yang menyebabkan sel membangun otak yang merupakan komputer tercanggih di dunia adalah Allah SWT.

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun Tubuhmu.
(QS. Al Infithaar, 6-8)

Sel-sel syaraf yang baru terbentuk pada janin berbeda dengan sel-sel syaraf pada manusia dewasa. Sel ini mampu melakukan perjalanan dan tugasnya tanpa membutuhkan oksigen, namun tatkala sampai di tempatnya dan menetap di sana ia berubah menjadi sel yang bekerja dengan oksigen. Perubahan ini tentunya terjadi pada seluruh sel syaraf. Hal ini sekali lagi adalah keajaiban yang luar biasa.42

Saat ini kita mengetahui bahwa sel-sel otak jika sebentar saja tanpa oksigen, ia akan menghadapi masalah besar. Jika lebih lama lagi tanpa oksigen, sel otak pasti akan lumpuh dan kemudian mati. Sedangkan sel-sel syaraf yang baru saja terbentuk pada janin memiliki karakteristik yang berbeda seperti yang telah kami jelaskan. Akan tetapi jika tidak terjadi perubahan karakter padanya, janin tidak akan menjadi manusia normal. Dari mana sel ini tahu kondisi masa depannya yang berbeda dari sebelumnya sehingga ia melakukan perubahan?

Sebuah fakta nampak di hadapan kita: Allah, Dialah yang telah menciptakan sel-sel ini dan memberinya karakteristik yang berbeda sesuai kebutuhannya. Oleh sebab itu, hendaklah setiap manusia memuji-Nya karena Dia telah menciptakannya dalam sebaik-baik bentuk. Dialah Pencipta segala sesuatu, tidak ada kekuasaan apa pun di langit mau pun di bumi dan di antara keduanya selain kekuasaan Allah.

Seorang yang beriman berkata tatkala bercakap-cakap dengan kawannya:

"Apakah kamu kafir kepada Tuhan yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? Tapi aku percaya bahwa Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak menyekutukan Tuhanku dengan seorang pun." (Q.S. Al-Kahfi, 18: 37-388)

Pentingnya Perencanaan Antar Sel

Ketika melihat dengan teliti perkembangan janin, akan kita temukan keseimbangan dan koordinasi amat sempurna padanya. Pada akhir bulan pertama kita dapat melihat awal munculnya kedua mata, kedua telinga, hidung, rahang, dan tulang pipi.

Pertumbuhan tubuh yang sesuai dan seimbang sehingga mencapai kondisi yang normal sangatlah penting bagi proses perkembangan. Perkembangan bentuk anggota tubuh harus terjadi pada semua anggota tubuh secara seimbang dan harmonis. Semua- nya memiliki struktur yang sangat kompleks, misalnya: ada 40 bagian berbeda yang membentuk mata kita. Agar mata dapat berfungsi semestinya, 40 bagiannya harus tumbuh bersamaan dan seimbang, perlu adanya ikatan kuat di antara semua bagiannya, dan semuanya harus berada pada posisinya yang tepat. Begitu pula dalam pembentukan lengan, di mana tulang dan otot harus tumbuh pada saat yang tepat.

Setiap sel bergerak dengan koordinasi sempurna, saling mengirim dan menerima pesan, saling memahami satu sama lain dalam menterje- mahkan kode genetik pada DNA.

Allah yang menciptakan tubuh kita dari segumpal daging

embryo to a baby

1. Embrio yang mulai membentuk dahi
2. Pembentukan hi dung
3. Pembentukan tulang dagu
4. Pembentukan dagu bawah

5. Hari ke- 28
6. Hari ke- 34
7. Hari ke- 40
8. Hari ke- 45
9. Hari ke- 50
10. Hari ke- 60

Embrio yang pada mulanya berbentuk segumpal daging seiring dengan perjalanan waktu akan berkembang. Mata, telinga, jantung dan organ lainnya terbentuk, lalu muncullah seorang manusia baru. Dalam gambar di atas telihat tahap-tahap pembentukan wajah manusia. Seluruh manusia yang ada di dunia ini telah melewati tahap ini. Manusia yang masih berbentuk sekumpulan sel melakukan perkembangannya dalam perut ibu dalam suasana yang aman dan terlindungi. Mata yang simetris, otot, hidung, mulut, serta kulit semuanya terbentuk di dalam tubuh ibu. Perubahan yang sungguh ajaib seperti yang terlihat pada gambar di atas merupakan bukti kehebatan Allah. Memikirkan dan mensyukurinya adalah kewajiban manusia selama hidupnya di dunia ini.

embryo to a babyembryo to a baby
embryo to a baby

Namun bagaimana setiap sel tahu tempat yang harus ia tuju? Anggota tubuh mana yang harus ia bentuk? Bagaimana ia mampu bekerja sama dengan sel lainnya dalam sebuah sistem? Siapa yang telah mengajar- kannya cara menggunakan informasi genetik?

Tidak ada anggota tubuh yang kurang atau lebih dalam diri kita. Jika ada pastilah ia mati, atau penyebab penyakit. Sesuatu yang lebih pada tubuh hanya akan menjadi beban yang tak berguna. Bagaimana proses penentuan jumlah yang tepat di dalam tubuh? Mengapa sejumlah sel tidak membentuk anggota tubuh tertentu tatkala sel-sel lain sedang membentuknya?

Para pendukung teori evolusi membebankan tanggungjawab semua itu pada molekul DNA untuk dapat keluar dari pertanyaan- pertanyaan tersebut. Tetapi mereka tidak dapat menjawab sebuah pertanyaan penting: "Siapa yang telah meletakkan semua informasi genetik itu dalam DNA? Allah swt, Dialah satu-satunya Zat yang telah membuat sistem menakjubkan ini dalam setiap sel dan mengilhamkan kepadanya apa yang mesti ia lakukan, karena Dia Maha Berkuasa atas sesuatu.

Keajaiban Penciptaan Mata

eye Tatkala janin berusia empat minggu tampak dua rongga di kedua sisi kepalanya. Kedua mata akan terbentuk di tempat ini. Mata sendiri mulai terbentuk pada minggu keenam saat sel-sel mulai bekerja membentuk bagian-bagian yang berbeda seperti kornea, pupil, dan lensa mata di tempatnya masing-masing tanpa kekeliruan sedikit pun. Kemudian setelah semuanya terbentuk, sel-sel pun berganti tugas menghubungankan semua bagian sehingga pembentukan kedua mata menjadi sempurna.

Di sini kita bertanya: Dari mana sel-sel itu mengetahui bahwa ia harus membuat lapisan dan bagian yang berbeda? Bagaimana ia menetapkan awal dan akhir setiap lapisan? Tidak ada jawaban lain kecuali bahwa ia bekerja mengikuti ilham dari Allah. Para evolusionis tidak mampu menjawab hal ini dengan tuntas.

Hoimar Von Ditfurth dalam bukunya "Dinozarlarn Sessiz Gecesi 2" menjelaskan perkembangan janin dan manusia secara rinci, namun ia mengakui bahwa teori evolusi tidak mampu menjawab pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa" dalam masalah tersebut:

"Setiap langkah apa pun dalam membangun sesuatu pasti akan mengalami kegagalan jika bangunan itu belum diketahui dari mana dan kapan harus memulai, atau karena tidak ada perencanaan kerja di dalamnya. Kita mengetahui bahwa setiap bangunan dimulai dari pondasi, kemudian dindingnya, dan akhirnya atap. Namun Anda belum dapat menyelesaikan bangunan dengan baik tanpa memasang instalasi listrik dengan tepat. Jadi disamping urutan apa yang harus dilakukan, diperlukan pula urutan waktu tertentu. Hal seperti ini berlaku pada apa yang dibuat oleh alam, di antaranya sel. Namun kita hampir tidak mengetahui sedikit pun tentang bagaimana cara sel mendahulukan atau mengakhirkan suatu pekerjaan. Sampai saat ini belum ada seorang ahli biologi yang mengetahui dari mana sel-sel menerima perintah kapan ia harus melaksanakan suatu tugas, dan kapan harus berhenti. Pertanyaan siapa yang memberi perintah dan siapa yang melarang... atau sejenisnya masih diliputi kegelapan hingga saat ini."43

1. Developing Brain
2. Ectoderm
3. Optic Sac
4. Optic Stem
5. Eye Socket
6. Developing Lens

7. Developing Retina
8. Developing Eyelash
9. Lens
10. Developing Cornea
11. Developing Optic Nerves

embryo, eye

Garis besar pembentukan mata pada embrio terlihat seperti pada gambar di atas. Dari bagian depan otak terbentuk sebuah saluran keluar

embryo, eye

Benda yang terlihat seperti titik hitam di atas beberapa waktu kemudian akan menjadi berwarna pada bagian dalamnya, dapat melihat benda tiga dimensi, dan mempunyai bentuk yang indah yang dinamakan mata ini terjadi atas perintah Allah SWT.

Dalam proses terbentuknya mata janin yang merupakan kamera tercanggih di dunia, kita menyaksikan sel-sel yang tak berakal dan berperasaan seolah-olah memiliki keduanya. Sel-sel ini bergerak mengikuti petunjuk dari Zat Yang Maha Mengetahui dan Maha Membentuk.

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Membentuk rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al- Hasyr, 59: 24)

embryo, baby, face

1- Hoimar von Ditfurth, Im Anfang War Der Wasserstoff (In the Beginning was Hydrogen), pp. 129-130

Terbungkusnya Tulang Oleh Otot

Hingga baru-baru ini diyakini bahwa tulang dan otot terbentuk dan berkembang bersamaan. Namun penelitian terakhir menunjukkan kenyataan yang berbeda. Ternyata jaringan tulang rawan pada janin berubah menjadi tulang, lalu sel-sel yang melingkupi tulang bergabung dan membentuk otot.

Hal ini telah disebutkan Al Qur'an 14 abad yang lalu dalam firman Allah:

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ('alaqah), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka maha suci Allah Pencipta Yang Paling Baik. (Al-Mu'minun, 23:14)

Dalam buku "Developing Human" dijelaskan tentang apa yang telah diungkap Al Qur'an di atas :

"Pada minggu keenam, proses perubahan jaringan tulang rawan menjadi tulang terjadi pada tulang selangka. Pada akhir minggu ketujuh perubahan menjadi tulang terjadi pada tulang- tulang panjang. Pada saat berlangsungnya hal ini, sel-sel lain di antara jaringan yang mengelilingi tulang mulai membentuk jaringan otot yang membelah diri menjadi dua kelompok: depan dan belakang."44

Singkatnya apa yang diungkapkan Al Qur'an amat sesuai dengan penemuan di bidang embriologi.

embryo, muscleembryo, muscleembryo, muscle

Pada minggu keenam dapat terlihat tangan dan kaki embrio. Rangkaian keajaiban perkembang- an embrio berlanjut tanpa henti, dan sel-sel pun kemudian membentuk tangan. Akan tetapi beberapa saat kemudian sel-sel tersebut mengambil satu keputusan yang tidak masuk akal. Ribuan sel satu demi satu mulai melakukan bunuh diri. Sel-sel tersebut mati di sepanjang jalur yang jelas. Kemudian sel-sel lain memakan sel mati tersebut sehingga terdapat celah kosong pada jalur tersebut. Celah-celah kosong ini merupakan bagian kosong yang memisahkan jari jemari tangan. Dengan demikian jari jemari pu terbentuk. Bunuh diri yang dilakukan oleh sel demi terbentuknya manusia sempurna merupakan satu bukti bahwa manusia diciptakan Allah. Bersamaan dengan itu sel memulai pembentukan kaki. Meski pun tidak mengerti bahwa embrio memerlukan kelengkapan 124 Keajaiban Penciptaan Manusia bagi embrio. Pergerakan dan pembentukan kaki oleh sel-sel ini terjadi karena ilham untuk dapat berjalan di dunia luar, sel-sel mampu membentuk kaki yang sangat sempurna Allah kepada sel-sel tersebut.

Persiapan Untuk Hidup di Dunia Luar

Disamping proses perkembangan janin yang bertahap, ada juga aktivitas teramat penting. Aktivitas ini sebagai persiapan hidupnya di tempat dan dalam keadaan yang sangat berbeda dengan kondisi nyaman dalam rahim.

Untuk itu janin harus mulai bergerak dan menggunakan anggota tubuhnya yang baru saja terbentuk sebagai latihan. Cairan amnion berada di dalam selaput yang membungkus janin dan memisahkannya dari ibu. Hal ini memungkinkan janin bergerak dan berputar. Cairan ini secara bersama disiapkan oleh ginjal janin, paru-parunya, am- nion (lapisan selaput dalam yang langsung mengelilingi janin), dan rahim ibu.45

Cairan amnion : Cairan Kehidupan Bagi Janin

amnion

Gambar di samping adalah embrio
yang berada dalam lapisan amnion.
Di dalamnya terdapat cairan yang
melindungi embrio dari guncangan
dan benturan. Selain berfungsi
mempersiapkan segala sesuatu guna
melatih usus agar dapat menyerap,
membantu bekerjanya ginjal, serta
mengatur suhu yang cocok untuk
embrio. Cairan amnion juga berperan
terhadap kesehatan ibu. Adanya cairan
ini mencegah bayi agar tidak
menekan langsung pada rahim.

Cairan ini disiapkan khusus untuk bayi agar ia dapat berlatih menggunakan anggota tubuhnya sebagai persiapan hidup di dunia luar. Dengan cairan ini, ia dapat minum, mengecap rasa asin, pahit, manis, dan asam. Cairan ini membuat kelenjar ludahnya aktif. Begitu pula tatkala ia meminumnya, ususnya terlatih untuk menyerap makanan, ginjalnya terlatih menyerap cairan dari darah, lalu cairan yang diserap ini akan kembali menjadi cairan amnion, dan seterusnya. Tetapi hal ini tidak membuat cairan ini menjadi kotor, karena kedua ginjal janin mampu menjadikannya steril, ditambah lagi bantuan dari cairan-cairan lain yang turut membersihkannya.

Selain itu, cairan-cairan yang diperlukan bagi lambung mulai diproduksi agar alat pencernaan janin betul-betul siap.46 Sel-sel yang ada pada usus juga berlatih membedakan mana garam dan mana gula, dan tak lama kemudian sisa-sisa makanan ini akan dikirim ke darah ibu, dan ini berarti usus dan ginjal benar-benar telah berfungsi dengan baik. Usus janin mengisap cairan amnion ini setiap 3 jam sekali (8 kali per hari) yang kemudian dialirkan melalui peredaran darah bayi, dan keluar memasuki peredaran darah ibu. Rahim ibu, paru-paru janin, dan ginjalnya memproduksi cairan ini dalam jumlah yang sama dengan cairan yang diserap, lalu mengirimkannya ke telaga cairan amnion. Demikianlah proses penyediaan kebutuhan volume cairan penting ini, sehingga bayi dapat melatih dirinya tanpa gangguan apa pun.

amnion

1. Yolk sac of embryo
2. Extraembryonic membrane
3. Amnion
4. Amniotic cavity
5. Body stalk (umbilical cord)
6. Chorionic villi

Yang paling berperan dalam proses persiapan bayi sebelum memulai kehidupannya di dunia luar adalah cairan amnion.

Cairan ini akan bertambah volumenya secara seimbang sesuai perkembangan janin. Pada minggu kesepuluh berat cairan ini mencapai 30 miligram, pada bulan kelima menjadi 350 mg, pada bulan ketujuh menjadi satu liter, sedangkan saat kelahiran jumlahnya berkurang menjadi separuhnya.47

Cairan ini disamping menjadikan janin nyaman bergerak dan berenang, juga melindunginya dari guncangan dan tekanan dari luar. Setiap tekanan dari luar akan diterus- kan oleh cairan ini ke segala arah sehingga tidak membaha- yakan bayi. Oleh karena itu, jika sang ibu berjalan cepat atau mengendarai kendaraan, janin tidak terganggu oleh guncang- annya. Perlindungan yang diberikan kepada janin ini sungguh sempurna.

amnion

Tanpa cairan amnion seorang bayi tidak mungkin dapat berkembang dalam perut ibu. Sesungguhnya pembentukan cairan ini telah ada sejak terciptanya manusia pertama sampai sekarang secara sempurna. Dan ini membuktikan kekeliruan pernyataan para evolusionis bahwa perkembangan makhluk hidup terjadi karena perubahan bertahap seiring dengan perjalanan waktu.

Cairan amnion ini juga penting bagi kesehatan ibu karena akan mengurangi tekanan pada rahim ibu akibat janin yang berenang di dalamnya. Jika cairan ini tidak ada, maka janin yang berkembang dari hari ke hari akan menekan rahim dengan kuat, dan dinding rahim akan bereaksi negatif menolaknya.

Cairan kehidupan ini juga membuat suhu di dalam rahim menjadi tetap, karena cairan akan membagi panas ke segala arah secara merata. Cairan yang berdaur ulang ini memiliki suhu tertentu sesuai kebutuhan janin.

Jika terjadi kesalahan pada pembuatan cairan ini, atau proses sterilisasinya, atau pada volumenya, pertumbuhan janin pasti terganggu. Misalnya jika volume cairan berkurang, atau tidak ada sama sekali, ini akan mengakibatkan cacat pada janin seperti anggota tubuh yang memendek, kulit terlalu tebal, atau wajah yang rusak akibat tekanan kuat. Selain itu, masalah terbesar akan dialami paru-paru yang akan mengakibatkan kematian bayi saat dilahirkan.48

Semua ini membuktikan bahwa cairan amnion diproduksi terus menerus tanpa kesalahan sejak manusia pertama hingga kini, karena mustahil janin dapat tumbuh berkembang tanpa cairan ini. Hal ini membantah anggapan para evolusionis bahwa manusia mengalami evolusi dalam masa yang sangat panjang. Jika dalam masa evolusi tertentu, cairan ini belum ada, maka mustahil terjadi kelahiran yang berarti manusia akan punah. Anggapan bahwa cairan ini belum ada kecuali setelah jangka waktu yang lama dan ketika ada kebutuhan terhadapnya sungguh bertentangan dengan kenyataan yang ada. Cairan ini pun mustahil terbentuk melalui proses kebetulan.

BULU-BULU HALUS YANG MELINDUNGI BAYI
embryo

Bayi yang berkembang dalam perut ibu dilindungi oleh cairan amnion. Akan tetapi berada dalam cairan ini terlalu lama akan membahayakan bayi. Tetapi ini tidak akan terjadi, karena bayi mempunyai sistem perlindungan sempurna sehingga yang mencegah terjadinya kerusakan akibat keberadaannya dalam cairan tersebut. Pada bulan kelima seluruh tubuh bayi ditutupi oleh rambut-rambut halus. Rambut-rambut tersebut akan tetap menutupi permukaan tubuh bayi selama 3-4 bulan. Dan menjelang proses kelahiran pun seluruh tubuh bayi masih tertutup rambut ini. Dengan adanya rambut-rambut ini cairan amnion tidak akan merusak kulit bayi. Sangat jelas bahwa itu suatu persiapan khusus untuk melindungi bayi. Agar bayi yang sedang berkembang dalam perut ibu tidak kekurangan suatu apa pun. Sistem yang di rancang tanpa cacat ini merupakan satu bukti kekuasaan Allah dalam menciptakan segala sesuatu.

Persiapan Untuk Bernafas yang Pertama Kali

Bernafas adalah hal terpenting bagi bayi setelah dilahirkan. Kedua paru-parunya yang belum pernah mengenal udara harus dipenuhi udara dan mulai melakukan tugasnya mengambil oksigen, dan ternyata ia berhasil. Padahal saat di dalam rahim, bayi hanya mengambil oksigen dari darah sang ibu.

Allah telah menyiapkan segala sesuatu bagi bayi termasuk paru- parunya. Dia telah memerintahkan diafragma (batas antara rongga dada dan perut) untuk menyiapkan paru-paru agar dapat berfungsi untuk bernafas. Pada saat usia kehamilan menjelang enam bulan, diafragma mulai melakukan gerakan mengerut dan mengembang, sehingga paru-paru memperoleh kesiapan untuk menjalankan tugasnya. Gerakan ini baru akan terus dilakukan tanpa henti setelah kelahiran bayi.

Contoh penyiapan di atas memberitahukan kita bahwa bayi benar-benar berada dalam pemeliharaan khusus yang bukan dilakukan oleh sang ibu sendiri. Karena saat kehamilan, ibu tetap dalam kondisi hidupnya yang biasa. Semua perubahan pada dirinya adalah di luar kehendaknya, tanpa ia dapat ikut campur apalagi mecegahnya. Semuanya terjadi karena rahmat dan karunia Allah, Penguasa Seluruh Alam. Dengan demikian, segala kebutuhan bayi telah terpenuhi sehingga tidak lagi membuat ibu berpikir bagaimana memenuhinya. Kalupun ia berpikir, ia tak akan mampu membawa sisa makanan janinnya ke dalam ginjal sang ibu untuk dibersihkan, atau mengeluarkannya dari dalam tubuh. Allah, Dialah yang Maha Mengetahui semua kebutuhan setiap bayi, dan Dialah yang telah menciptakan sistem untuk melakukan tugas tersebut.

Persiapan Lain

ultrasound, baby

Dengan teknologi modern kita dapat melihat pertumbuhan bayi dalam perut ibu dengan menggunakan alat ultrasound.

Semua anggota tubuh janin benar-benar telah siap untuk berfungsi di alam dunia. Kedua mata yang belum pernah digunakan, telah dirancang untuk menangkap cahaya di luar, kedua telinga telah dipersiapkan untuk menerima suara, dan semua alat pencernaan makanan telah dipersiapkan untuk menerima dan mengenal berbagai jenis makanan yang masuk ke dalamnya seperti karbohidrat, pro- tein, atau lemak. Tubuh bayi dapat mengetahui bagian tubuh mana yang membutuhkan zat-zat makanan, apa yang dibutuhkan, lalu mengirimnya.

Pandangan dan persiapan ke depan ini tidak mungkin dimiliki dan dilakukan oleh anggota tubuh itu sendiri. Sekali lagi kesiapan sel-sel itu adalah semata karunia Allah yang telah menciptakannya.

Pada bulan terakhir kehamilan, tampak jelas pertambahan berat janin yang bertambah. Hal ini disebabkan oleh lapisan lemak berwarna merah tua (kecoklatan) yang terbentuk di belakang leher, sekitar ginjal, dan belakang tulang dada. Lapisan ini berfungsi menjaga suhu bayi pada bulan pertama setelah kelahiran sekaligus sebagai cadangan makanan baginya.49 Pada saat yang sama lapisan tipis lemak yang berwarna putih mulai terbentuk di bawah kulit.

placenta

1. Pembuluh darah ibu
2. Placenta

3. Rh (+) yang di bayi
4. Rh (-) yang di ibu
5. 6. Rh (+) untuk melawan
antikor (anti-Rh)

plasenta melindungi bayi selama 9 bulan dari sel-sel pertahanan ibu

A. dari fetus melalui plasenta darah ibu sangat sedikit membawa Rh (+) dan eritrosit
B. darah ibu menganggap ini sebagai zat asing sehingga untuk mengimbangi Rh (+) dibentuk antikor (anti Rh)
C. antikor ini (anti Rh) melalui jalur plasenta dengan menuju fetus dan menyebabkan terjadinya hemolisa

Pada pembahasan yang lalu, telah disebutkan bahwa sel-sel sistem kekebalan dalam darah ibu tidak diizinkan masuk ke dalam tubuh janin. Janin akan dianggap sebagai benda asing yang pasti akan mendapat penolakkan darinya. Tapi situasinya amat berbeda pada bulan kesembilan, di mana antibodi ibu memasuki tubuh janin melalui plasenta. Hal ini disebabkan karena bayi membutuhkan antibodi untuk menghadapi kuman penyakit. Sel-sel antibodi ibu yang sebelumnya tidak dapat masuk, pada bulan terakhir diizinkan masuk untuk melindungi bayi dari penyakit pada awal keberadaannya di dunia.50 Setelah beberapa bulan, barulah sistem kekebalan bayi memproduksi sel-sel antibodi sendiri, di saat itu sel-sel antibodi yang berasal dari ibu telah habis dan berhenti melakukan tugasnya.

placenta, defense cells

1. Anti gen dari ibu
2. Anti gen dari bapak
3. Vena
4. Arteri
5. Maternal blood

6. Gabungan molekul harap
7. Antikor
8. Progesteron
9. T lenfositi
10. NK yang tersumbat

11. T lenfositi
12. Steroid
13. HLA-G
14. NK yang tersumbat

One of the functions of the placenta is to protect the baby from the mother's defensive cells (top). But this protection continues only up to a certain month. In the ninth month, this situation changes and the antibodies in the mother's body pass with the help of the placenta into the foetus (large picture). For the first six months of life in the world, the baby's immune cells will not be formed. This would mean death for the baby. Therefore, it is very important that the placenta gives permission for the antibodies to pass. It is clear to everyone that the cells comprising the placenta are by themselves incapable of such conscious behaviour. It is God Who creates these cells and inspires them as to what they must do.

Contoh singkat di atas dan contoh-contoh lain sebelumnya adalah bukti rancangan sempurna pada penciptaan manusia. Sistem yang sempurna telah dipersiapkan sehingga zat-zat yang membaha- yakan tidak dapat masuk. Namun tiba-tiba sistem ini berubah sama sekali tatkala kebutuhan menghendakinya dengan sistem lain yang sama sempurnanya. Tentu saja hal ini bukan kehendak sel-sel itu sendiri, tapi ia adalah satu lagi bukti penciptaan.

Penciptaan Dari Setetes Air

birth phases

Perkembangan janin selama sembilan tanpa cacat dan kesalahan telah membuat setetes mani yang masuk ke dalam tubuh ibu keluar dalam bentuk manusia sempurna. Kesalahan sedikit pun dalam proses kehamilan bermungkinan menyebabkan kematian. Sebagai contoh: jika otak tumbuh terlalu cepat dan lebih besar dibanding tulang yang melindunginya, janin pasti akan menderita. Demikian pula dengan anggota-anggota tubuh lain seperti tulang dan jaringan otot, kedua mata, kedua paru, jantung, dan bagian-bagian yang menutup dan melindungi mereka. Atau seandainya kedua ginjal terlambat terbentuk pada saat sirkulasi makanan telah berjalan, pastilah janin akan teracuni. Tetapi semua itu tidak terjadi, karena segalanya memang diciptakan dengan kesempurnaan yang tiada banding.

Kekuasaan yang mampu merubah setetes air menjadi manusia sempurna hanyalah Allah, Tuhan semesta alam.

Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawab- an? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim? Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan menyem- purnakannya, lalu Allah menjadikan dari padanya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah Allah yang berbuat demikian berkuasa pula menghidupkan orang mati? (Q.S. Al-Qiyamah, 75: 36-40)

Tentunya, kewajiban manusia yang mengetahui nikmat penciptaannya dari setetes mani sehingga ia mampu mendengar, melihat dan berfikir ini adalah selalu bersyukur kepada Allah.

Katakanlah: "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati. Tetapi amat sedikit kamu bersyukur. (Q.S. Al-mulk, 67: 23)

Catatan Kaki

21. Gerard J. Tortora, Introduction to the Human Body The Essentials of Anatomy and Physiology, Biological Science Textbooks, 1997, pp. 569-570

22. Solomon, Berg, Martin, Villee, Biology, Saunders College Publishing, USA 1993, p. 1066

23. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 28

24. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th ed., p. 1034

25. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, istanbul, 1996, 9th ed., p. 1039

26. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 33

27. Gerard J. Tortora, Introduction to the Human Body The Essentials of Anatomy and Physiology, Biological Science Textbooks, 1997, p. 556

28. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 38

29. Science Vie, Mar 1995, no : 190, p. 48-50

30. Hoimar Von Ditfurth, Dinozarlar1n Sessiz Gecesi 2, Alan Yayıncılık, 1997, p.126

31. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 42

32. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, pp. 42-43

33. Richard Dawkins, The Selfish Gene, Oxford University Press, New York, 1976, p. 37

34. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 34

35. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, pp. 21-22

36. Intimate Universe, The Human Body, Volume 1, 1998 British Broadcasting Corporation

37. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th ed., p. 1035

38. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, pp. 118-119

39. Solomon, Berg, Martin, Villee, Biology, Saunders College Publishing, ABD, 1993, p. 1069

40. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 73

41. Science Vie, Mar 1995, no: 190, p. 88

42. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 94

43. Hoimar Von Ditfurth, Dinozarlarin Sessiz Gecesi 2, Alan Yayıncılık, 1997, p.129-130

44. Keith L. Moore, The Developing Human – Clinically Oriented Embryology, W. B. Saunders Company, 1983, Canada, p. 374

45. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 74

46. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 74

47. Keith L. Moore, The Developing Human – Clinically Oriented Embryology, W. B. Saunders Company, 1983, Canada, p. 126

48. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 112-113

49. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 87

50. Laurence Pernoud, J’attends un enfant, Pierre Horay, Paris, 1995, p. 135

BAGIKAN
logo
logo
logo
logo
logo
Unduhan
  • Pendahuluan
  • Keajaiban Sistem Pembentuk Manusia Baru
  • Prajurit Sempurna Yang Menuju Sasaran Denagan Tepat
  • Sel Telur dan Peran Pentingnya Dalam Pembetukan Manusia
  • Penciptaan Manusia dari Satu Sel
  • Menyongsong Kehidupan Di Dunia Baru
  • Embriologi Menolak Dongeng Evolusi
  • Kesimpulan