''Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." 134 Keajaiban Penciptaan Manusia |
Tatkala semua persiapan telah sempurna dan bayi telah siap keluar menuju dunia barunya, Cairan amnion mulai melakukan hal baru yakni membentuk kantung-kantung kecil yang berfungsi memperluas mulut rahim agar mudah dilalui bayi saat kelahiran. Kantung-kantung ini juga mencegah agar bayi tidak mengalami gangguan di rahim. Pada saat awal persalinan, kantung- kantung ini pecah dan mengeluarkan cairan yang memperlancar saluran kelahiran sekaligus membuatnya steril dari kuman penyakit.51
Di samping itu bayi juga melakukan gerakan-gerakan bertahap dengan kakinya sehingga kepalanya masuk ke leher rahim, dan ia tak dapat mengeluarkan kepalanya lagi dari sana. Dengan posisi ini persalinan akan menjadi mudah.52 Namun dari mana bayi yang belum lahir ini mengetahui kondisi dan posisi terbaik kelahirannya? Dari mana ia tahu bahwa telah tiba saatnya untuk keluar dari rahim? Pertanyaan penting ini harus selalu kita ajukan dan pikirkan, agar kita sampai pada kenyataan bahwa bayi mendapat ilham dari Penciptanya, Allah.
Tatakala melewati jalan lahir, kepala bayi tidak boleh mengalami cedera. Untuk itu struktur kepalanya harus mendukung. Dan memang tengkorak bayi memiliki struktur khusus yang terdiri dari lima tulang yang salah satunya adalah jaringan elastis dan lunak yang disebut ubun-ubun. Jaringan ini menjamin kepala bayi dapat melewati persalinan tanpa mengalami cedera.
1. Rahim | 4. Bayi |
Telur yang telah dibuahi memerlukan tempat yang aman dalam perut ibu agar dapat berkembang. Merupakan tugas sel- sel untuk menemukan tempat di mana sel telur di samping ini harus terlindungi mendapatkan nutrisi, dan setelah sembilan bulan kemudian dapat lahir dengan mudah dari tempat tersebut. Rahim ibu merupakan tempat yang cocok untuk semua itu. Zigot akan menempati rahim selama sembilan bulan. Pada akhir bulan kesembilan dimulai proses-proses yang diperlukan untuk kelahiran. Pengontrolan dilakukan sehingga bayi dapat memulai kehidupan di dunia ini dalam keadaan telah siap. |
Begitu banyak persiapan lain menjelang kelahiran bayi. Namun siapakah yang menentukan bahwa semua persiapan telah matang dan sudah saatnya bayi lahir? Siapa yang mengetahui semua itu dan memberitahukannya kepada bayi? Tidak ada satu pun alat di tubuh bayi yang dapat melakukannya. Otak bayi yang menjadi pengendali masih dalam fase perkembangan, dan kalaulah ia telah matang, ini tidak berarti apa pun karena sampai saat itu bayi belum tahu dunia di luar dirinya. Bahkan sang ibu pun tidak dapat menentukan hari persalinannya karena ia tidak pernah terlibat menentukan proses kehamilan sejak awal. Lalu bagaimana mungkin ia menentukan hasil akhir dan saat kelahiran bayinya?!
Allah, Dialah yang mengatur segalanya: saat awal kehidupan setiap manusia di dunia, dan saat kematiannya. Dan menjadi kewajiban manusia untuk memikirkan penciptaan dirinya sebagai bukti betapa besar kekuasaan-Nya sehingga ia pun akan menjalani hidup sesuai kehendak-Nya demi meraih ridha-Nya.
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang hari kebangkitan, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian berangsur-angsur kamu sampai kepada kedewasa- an, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya... (Q.S. Al Hajj, 22: 5)
Sistem yang diciptakan agar bayi dapat tumbuh di dalam tubuh ibu merupakan proses yang sempurna. Bayi yang lahir sebelum proses pertumbuhan selesai karena terjadi sesuatu hal, memerlukan perawatan khusus seperti terlihat pada gambar di atas. |
Tubuh bayi yang baru saja membuka matanya di alam dunia harus beradaptasi dengan kehidupan baru. Dan kemampuan beradaptasi ini telah disiapkan sempurna di dalam rahim ibu. Contoh paling jelas tentang hal ini adalah tahap-tahap penyediaan air susu ibu (ASI).
Pada dasarnya, produksi ASI berasal dari hormon prolaktin yang diproduksi oleh bagian depan hipofsisa yang ada di otak. Pada fase kehamilan, hormon progesteron dan estrogen yang dihasilkan plasenta menghalangi aktivitas hormon prolaktin dalam memproduksi susu. Namun ketika plasenta keluar bersama kelahiran bayi, hormon prolaktin mulai bekerja. Berkat komunikasi rahasia antar hormon ini, sempurnalah penyediaan ASI bagi bayi.
Tentu saja hal ini merupakan keajaiban luar biasa, plasenta yang telah memainkan peran sangat penting saat kehamilan harus keluar pada saatnya untuk memberi kesempatan bagi yang lain untuk berperan. Kita menyaksikan di sini bahwa setiap detik dan detil penciptaan manusia adalah proses yang saling menyempurnakan. Jika yang satu tidak terjadi, yang lain takkan terwujud. Hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan secara mengagumkan oleh Yang Maha Kuasa.
Produksi ASI akan meningkat sesuai kebutuhan bayi terhadap- nya. Pada hari-hari pertama setelah kelahiran, 50 gram ASI dihasilkan, dan meningkat menjadi 1 liter pada bulan keenam. Para ahli mengakui tidak mampu membuat air susu yang menyamai kualitas ASI, meskipun mereka telah mengadakan berbagai penelitian. Hal ini disebabkan tidak ada ASI dengan sifat sama yang dimiliki para ibu yang berbeda. Setiap ibu memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayinya masing-masing. ASI adalah makanan terbaik bayi yang tidak dapat digantikan fungsinya oleh yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa ASI mengandung sel-sel antibodi, hormon, vitamin, dan mineral-min- eral lain sesuai kebutuhan bayi yang dilahirkan.
1. Tulang rusuk 4. Kelenjar alveoli |
Kebutuhan bayi yang dikandung dalam tubuh ibu telah diciptakan dengan penuh keserasian. Sebagai contoh air susu ibu mulai diproduksi bersamaan dengan proses kelahiran. Akan tetapi sejak masa kehamilan hormon-hormon telah mempersiapkan semua yang diperlukan untuk memproduksi air susu. Pada air susu ibu terdapat semua zat yang dibutuhkan oleh bayi. Jika dilihat fungsi umumnya sangat jelas bahwa tidak ada zat lain yang mampu menandingi air susu ibu. |
Penggunaan makanan atau susu lain sebagai pengganti ASI tidak akan mampu mencukupi kebutuhan bayi. Makanan lain tidak mengandung zat antibodi yang amat penting bagi kekebalan tubuh bayi. Tatkala kita membandingkan ASI dengan susu sapi, kita menemukan perbedaan yang amat jelas. Susu sapi mengandung zat kasein dalam jumlah besar, yaitu sejenis protein yang ada pada susu yang sulit dicerna. Zat ini sangat sedikit terdapat pada ASI sehingga memudahkan bayi mencernanya.
Susunan asam amino kedua susu ini juga berbeda. Hal ini menyebabkan jumlah asam amino yang terdapat pada plasma bayiyang meminum susu sapi meningkat. Sebagian jenis asam amino tertentu meningkat jumlahnya, sedangkan jenis yang lain berkurang. Hal ini menimbulkan pengaruh negatif pada sistem syaraf pusat dan bertambahnya beban kerja ginjal disebabkan meningkatnya protein.
Perbedaan lain adalah kandungan laktosa. Pada ASI kadar laktosa mencapai 7 gram per liter, sedangkan pada susu sapi 4,8 gram per liter. Partikel-partikel besar pada susu sapi bubuk juga melewati usus halus secara lamban. Pada ASI ini tidak terjadi, sebaliknya laktosa dan air melewati usus halus dan masuk ke usus besar. Dengan demikian usus lebih terjaga kesehatannya dan bakteri yang bermanfaat dapat hidup di sana. Kadar laktosa yang besar pada ASI juga mempermudah terbentuknya zat yang amat penting bagi sistem syaraf manusia.
Meskipun kandungan lemak dalam ASI dan susu sapi hampir sama, namun jenisnya berbeda. Asam linoleat yang terdapat pada ASI adalah asam lemak satu-satunya yang wajib dikonsumsi oleh bayi.
Perbedaan lain adalah kadar garam dan zat-zat lain. Dalam susu sapi terdapat jumlah kalsium dan fosfor dalam jumlah yang banyak, namun perbandingannya tidak seimbang sehingga menimbulkan efek negatif bagi pembaruan dan pembentukan kalsium secara alami dalam tubuh bayi. Oleh karena itu, pemberian susu sapi kepada bayi di hari-hari pertamanya menyebabkan turunnya kadar kalsium dalam darahnya disamping efek negatif lainnya.
Ketika bayi keluar dari dunia yang bebas dari kuman penyakit dalam perut ibunya menuju dunia luar, maka tubuhnya harus bertarung melawan kuman-kuman penyakit yang ada di sekeliling- nya. Di antara keistimewaan ASI adalah melindungi bayi dari bahaya penyakit, karena ia mengandung zat antibodi. Pada hari-hari pertama ibu mengeluarkan ASI yang mengandung zat kolostrum. Di dalamnya terdapat sejumlah besar antibodi yang sangat efektif melindungi bayi dari berbagai penyakit. Semakin lama masa menyusui bayi semakin kuat zat antibodi dalam tubuhnya. Hal ini menunjukkan pentingnya ibu menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Kenyataan ini telah diungkapkan Al Qur'an lebih dari empat belas abad yang lalu dalam firman-Nya:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapih setelah menyusuinya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu."(Q.S. Luqman, 31: 14)
51. Laurence Pernoud, J’attends un enfant, Pierre Horay, Paris, 1995, p. 138
52. Geraldine Lux Flanagan, Beginning Life, A Dorling Kindersley Book, London, 1996, p. 103