''Dialah yang membentuk Kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yanh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' |
Manusia tidak mungkin dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya di muka bumi ini tanpamelalui proses yang sangat kompleks dalam sistem reproduksi- nya. Sistem reproduksi yang ada pada tubuh laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki alat-alat reproduksi dan fungsi yang berbeda. Keduanya saling melengkapi satu sama lain dalam sebuah proses yang sangat kompleks namun harmonis, dalam sebuah sistem yang sangat sempurna. Hasilnya adalah kehadiran makhluk baru ke dunia ini. Sungguh, pembentukan manusia dan penciptaannya dari dua orang manusia yang berbeda jasadnya adalah salah satu keajaiaban yang nyata, yaitu keajaiban penciptaan manusia.
Untuk terjadinya proses menakjubkan ini, berbagai persiapan penting telah berlangsung di dalam tubuh manusia selama beberapa tahun. Bermula dari berubahnya sel-sel reproduksi dalam tubuh laki- laki dan perempuan menuju tahap pematangan. Saat kesempurnaan proses pematangan ini dikenal dengan masa baligh atau puber. Sistem yang berperan dalam keberhasilan proses hubungan antar sel ini adalah sistem hormonal yang diatur dan dikendalikan oleh otak.
Allah swt telah menjadikan seluruh aktivitas perkembangan dan pematangan tubuh manusia berada di bawah sistem yang dikendalikan otak. Otak akan menyeleksi seluruh pesan dari semua anggota tubuh yang sampai kepadanya, lalu mengirimkan respon yang paling tepat dan cepat menuju tempat yang membutuhkannya. Semua proses seleksi dan komunikasi ini menggunakan sistem hor- monal. Allah swt telah menciptakan sistem jaringan komunikasi yang sangat sempurna. Hormon-hormon itu mengirim pesan ke otak, lalu ia mengirimkan perintah yang berasal dari otak kepada sel-sel yang berkepentingan, seperti tukang pos yang berkeliling kota mengantar- kan surat ke alamat yang tepat. Begitulah yang terjadi pada semua efektifitas kegiatan penting dalam tubuh manusia.
Namun kita tidak boleh lupa bahwa dalam menentukan arah, mengenal pesan yang akan ia bawa, dan kepada siapa pesan itu ditujukan, hormon ini tidak memiliki kesadaran dan perasaan seperti yang kita miliki, tidak mendapat pelatihan apa pun, dan tidak memiliki pengalaman ditahun-tahun sebelumnya. Hormon adalah struktur atau senyawa yang sangat kompleks yang hanya bisa digambarkan dengan persamaan-persamaan dan lambang (rumus) kimia yang sangat rumit. Melalui pesan yang akan dibawanya, hormon mampu mengenali sel-sel yang ditujunya. Hormon mampu melakukan perjalanannya dalam kegelapan di dalam tubuh (kerja ini hanya dapat dilihat dengan proses yang diperbesar beberapa miliar kali) tanpa sedikit pun tersesat. Selanjutnya hormon menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya tanpa kesalahan. Semua ini adalah pekerjaan yang luar biasa dan sangat menakjubkan. Semua ini sudah cukup menjadi bukti betapa sempurnanya sistem yang diciptakan Allah dalam tubuh manusia.
Efektivitas kerja sistem hormonal ini biasanya dimulai di dalam tubuh sejak manusia masih menjadi janin di perut ibunya dan terus berlangsung hingga ia wafat. Kerja alat-alat reproduksi dan anggota tubuh yang terlibat sangat dipengaruhi oleh hormon. Rangsangan hormon yang berhubungan dengan alat reproduksi baru dimulai pada masa baligh, ini berbeda dengan hormon yang lain. Pada masa baligh inilah pengatur sistem hormonal dalam otak, yaitu hipotalamus, mengirimkan perintah kepada hipofisis (kelenjar yang menggantung dibawah hipofisis) agar memberikan rangsangan kepada alat-alat reproduksi.
1. Korteks | 3. Hipofisis |
Pada gambar terlihat hubungan antara hipotalamus yang menjadi bagian utama dalam sistem hormonal otak dengan pusat-pusat lain pada otak. |
Ada keajaiban lain yang perlu diperhatikan di sini: ternyata hipotalamus sangat mengetahui apa yang terjadi pada tubuh manusia, ia tahu kapan sistem dan alat reproduksi telah sempurna dan siap bekerja. Dengan kata lain ia bekerja menghitung umur manusia. Ketika ia mengetahui bahwa tubuh manusia telah mencapai masa baligh, ia segera memberikan perintah penting kepada alat-alat reproduksi melalui hormon-hormon reproduksi dalam waktu sangat singkat. Dengan cara ini, kelestarian manusia dapat dijaga. Semua itu tidak hanya dilakukan hipotalamus pada satu tubuh saja. Pekerjaan yang rumit dan sempurna ini telah berlangsung pada bermiliar-miliar manusia normal yang ada saat ini, dan yang hidup di masa lalu.
Adalah sebuah keajaiban yang patut direnungkan jika sekerat daging berukuran beberapa sentimeter kubik dapat mengenal waktu, melakukan perubahan-perubahan tertentu sesuai hitungan tahun tertentu pula. Bagaimana hipotalamus melakukan perhitungan seperti ini? Adakah yang mengajarkannya? Ataukah ia mengetahuinya sendiri tanpa pembimbing? Bagaimana ia mengetahui pentingnya perkembangan dan kematangan alat-alat reproduksi bagi kelestarian umat manusia? Bagaimana ia mengenal waktu yang tepat untuk mulai menghadirkan hormon itu? Bagaimana ia dapat mengenal hormon tertentu yang berfungsi merangsang sistem reproduksi pada waktu yang tepat di antara sekian banyak hormon yang diproduksi tubuh? Apakah pandangannya yang jauh ke depan yang telah membuat semua rencana dan skenario matang ini? Mengapa ia dapat menunggu hingga tubuh manusia siap secara psikologis untuk bereproduksi, dan bukan sebelum atau sesudahnya? Sesungguhnya yang menjadikan sepotong daging yang tak berakal, tak mendengar dan tak melihat ini seolah memiliki kecerdasan ini adalah Perancang Maha Hebat, yang kecerdasannya melebihi kita. Dialah zat yang tiada tanding, tiada banding.
Semua "kecerdasan" hipotalamus ini bukanlah sebuah kebetulan. Allah, Dialah yang Maha Pengatur, yang telah memberikan keistimewaan dan kesiapan baginya untuk melaksanakan semua tugas itu. Dia telah menyatakan hal ini kepada kita dalam firman-Nya :
Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (Al Ahzab 33: 52)
Untuk itu, sangat sangat berarti jika kita membaca uraian dan fakta dalam lembaran-lembaran berikut ini dengan pandangan yang mampu mengambil pelajaran).
1. Hipotalamus
8. Hipotalamus | ||
Pembentukan sel sperma pada laki-laki,(kiri) dihasilkan melalui kerjasama hipotalamus, kelenjar hipofisa depan dan testis. Sedangkan proses hormonal pada wanita (kanan) terjadi karena hipotalamus, hipofisis dan indung telur yang saling mempengaruhi satu sama lain. Proses biokimia yang masing-masing dikhususkan untuk laki-laki dan wanita ini merupakan suatu rancangan yang sempurna dan membuktikan kepada kita bahwa ini semua merupakan hasil dari satu perencanaan yang hebat. |
Langkah awal yang dilakukan hipotalamus dalam memulai masa puber pada seorang laki-laki atau perempuan adalah dengan mengirimkan hormon GN-RH (gonadotropin) ke pituitari melalui darah. Maka mulailah pituitari ini menghasilkan hormon LH dan hormon FSH yang dapat merangsang alat-alat reproduksi sesuai pesan yang diberikan oleh hipotalamus. Kedua hormon ini diproduksi di dalam tubuh laki-laki dan perempuan, namun pengaruh hormon ini terhadap keduanya jelas berbeda.1
Perbedaan pengaruh yang diberikan kedua hormon ini terhadap laki-laki dan perempuan tentu saja merupakan sebuah keajaib- an. Hormon FSH misalnya, adalah hormon yang bertang- gungjawab terhadap pemben- tukan, pematangan sel telur perempuan. Hormon ini juga bertanggungjawab terhadap terbentuknya sel sperma laki- laki. Sebaliknya, LH adalah hormon yang bertanggung- jawab mematangkan sel telur, dan membantu menghasilkan hormon progesteron yang menyiapkan rahim untuk menerima janin. Tetapi hormon ini juga merangsang sel-sel agar memproduksi hormon testosteron pada laki-laki. Hormon ini membantu munculnya tanda-tanda kejantanan serta proses pematangan sperma.
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerejaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al Qur'an itu?
(Q.S. Al A'raf, 7: 185)
Pada gambar di atas terlihat struktur molekul-molekul hormon progesteron (1) dan estrogen (2) yang mengkristal. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh manusia yang diakibatkan hormon-hormon yang terbentuk dari beberapa atom ini sangat jelas tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Yang menciptakan hormon-hormon beserta keistimewaannya tersebut adalah Allah. |
Ketika telah diproduksi di dalam tubuh seorang laki-laki, hormon mengetahui bahwa sel-sel yang menjadi sasaran hormon ini adalah milik laki-laki. Lalu ia melakukan perubahan sesuai pengetahuannya, misalnya membantu proses pembesaran otot, membesarkan suara, dan menumbuhkan jenggot. Hormon yang sama, yang mampu mendorong berlangsungnya berbagai reaksi kimia ini, ternyata memberikan pengaruh yang berbeda pada tubuh perempuan, bahkan sangat berlawanan. Proses perkembangan tubuh yang dilakukannya sesuai dengan jenis kelamin tubuh tempat ia berada. Ini berarti hormon ini tahu betul proses kimia yang terjadi dalam tubuh laki-laki dan perempuan, beserta perbedaannya, seolah-olah ia memiliki akal dan sangat terlatih.
Mayoritas kita tidak mendalami ilmu khusus tentang masalah ini sehingga wajar bila kita tidak memilki pengetahuan tentang hormon yang mempengaruhi perkembangan tubuh laki-laki dan perempuan. Kita tidak memahami bagaimana metabolisme dan reaksinya yang terjadi, bagaimana rantai pengiriman perintah berlangsung, pesan apa yang datang dan pergi, bagaimana semua perkembangan tubuh sangat tergantung pada perintah dan pesan-pesan itu, bagaimana kesalahan sedikit saja di dalamnya dapat menyebabkan gangguan kehidupan yang besar? Dan kita pun tidak memiliki kemampuan untuk mengatur atau menghentikan semua proses itu. Pertanyaannya justru sepatutnya ditujukan pada hormon yang memiliki "pengetahuan dan informasi" akurat tentang semua hal yang berkaitan dengan tugasnya.
Dari manakah hormon mengetahui ilmu kimia? Ia tidak hanya tahu proses kimia tubuh dan menganalisa kode-kode kimiawi, namun juga bertindak tepat sesuai kebutuhan dalam semua proses tersebut bagaikan seorang pakar kimia atau bahkan melebihinya. Bagaimana sesuatu yang tak berakal dan tak berperasaan mampu berprilaku seperti itu? Jelaslah bahwa semua kesempurnaan proses ini tidak terjadi dengan sendirinya. Hanya ada satu penjelasan: ada kekuasaan yang mengatur, merencanakan, dan memprogramnya. Dialah Allah yang memiliki ilmu yang tak terbatas. Kewajiban manusia adalah berfikir dan merenungkan keajaiban ini lalu tunduk sepenuhnya kepada Pencipta yang Maha Kuasa atas seluruh sekalian alam.
Kromosom-kromosom yang terdi ri atas DNA | 1. Kromosom pada metafase | |
Gambar di samping memperlihatkan bagaimana kromosom menyimpan DNA. DNA yang menyimpan segala informasi tentang seluk-beluk manusia, terdapat dalam setiap inti sel yang keseluruhan- nya berjumlah 100 triliun dalam tubuh kita. DNA merupakan satu contoh nyata ciptaan Allah yang sangat sempurna. |
Ada banyak robot dalam setiap pabrik yang bertugas memproduksi mesin-mesin dan alat-alat modern. Seluruh sistem komputerisasi yang menjalankannya dan informasi penting yang berkaitan dengannya, terdapat pada pusat kendali pabrik tersebut sepanjang proses produksi berlangsung. Pusat kendali ini seperti bank informasi yang menyimpan seluruh informasi penting tentang tahap- tahap produksi dan jenis kendalinya, termasuk bagaimana mengantisi- pasi kegagalan yang mungkin timbul. Kalau kita mengumpamakan tubuh manusia seperti pabrik – meskipun tubuh manusia adalah pabrik yang paling rumit dan sempurna di bumi ini – kita dapat mengatakan bahwa seluruh informasi vital untuk mengatur proses kerja produksi ini terdapat dalam DNA yang ada di dalam sel.
Allah meletakkan semua informasi yang akan menentukan keunikan manusia yang akan lahir di dalam DNA pada saat ia masih berupa sel telur yang baru saja dibuahi. Dengan kata lain, seluruh informasi dan keunikan manusia yang akan lahir ini, mulai dari warna mata, tinggi badan, sampai penyakit-penyakit yang dapat dideritanya di masa depan, semuanya tersimpan dengan rapi di dalam bagian kecil tubuh manusia yang tak dapat dilihat kecuali dengan mikroskop elektron ini.
Bagian-bagian DNA terdapat di dalam setiap inti sel tubuh kita yang jumlahnya mencapai 100 triliun sel, sedangkan ukuran rata- rata sel ini adalah 10 mikron (1 mikron sama dengan seperseribu milimeter). Bagaimana informasi yang sedemikian banyak dan padat tersebut dapat tersimpan dalam ruangan yang sangat kecil ini? Jika kita mengumpa-makan DNA yang berperan menjaga kelestarian makhluk hidup dalam hal perencanaan dan pemrograman ini seperti sebuah ensiklopedia, maka kromosom-kromosomnya ibarat bab-bab dalam ensiklopedia tersebut. Kromosom menempati posisinya pada DNA secara berpasangan. Ini adalah fase penting dalam penciptaan manusia di mana separuh kromosom ini berasal dari ayah, dan separuh lain dari ibu. Kromosom yang datang dari ibu yang berjumlah 23 ini membentuk pasangan dengan kromosom ayah yang berjumlah sama. Artinya, setiap sel tubuh manusia memiliki 46 kromosom dan membentuk 23 pasang. Akan tetapi pasangan ke-23 dari kromosom ini mempunyai kekhususan dan biasanya dilambangkan dengan lambang Y atau X. Pada laki-laki, salah satu dari pasangan kromosom ke-23 ini adalah jenis Y dan yang lainnya berjenis X. Sedangkan pada perempuan, keduanya berjenis X.2
Jadi, jumlah kromosom pada setiap sel manusia adalah 46. Tapi bagaimana jumlah kromosom bayi yang lahir dari gabungan kromosom ayah dan ibu juga berjumlah 46 dan bukan 92, yang kalu ini terjadi ia akan menjadi makhluk yang berbeda? Mengapa hal ini tidak terjadi? Jawaban dari pertanyaan ini akan mengantarkan kita kepada keajaiban penciptaan manusia yang lainnya.
Ada 2 jenis pembelahan yang terjadi pada sel tubuh, yang pertama disebut mitosis atau pembelahan sel secara sempurna. Pembelahan ini terjadi pada seluruh sel tubuh dan tidak menyebabkan perubahan jumlah kromosom serta perubahan pada sel itu sendiri, sehingga sel-sel yang dihasilkan semuanya serupa.
Perlu diingat bahwa jika sel-sel reproduksi membelah diri tidak dengan cara di atas, dapat dipastikan bahwa kelestarian umat manusia tidak akan dapat dipertahankan lagi, karena datangnya 46 kromosom dari ayah dan 46 kromosom dari ibu akan menghasilkan 92 kromosom pada bayi sehingga struktur tubuhnya akan berbeda sama sekali. Akan tetapi program menakjubkan yang ada dalam tubuh kita tidak mengizinkan itu terjadi, karena cara pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin yang dinamakan meiosis (pembelahan separuh) sangat berbeda dengan mitosis. Dalam meio- sis kromosom dalam sel-sel reproduksi dikurangi jumlahnya dari 46 menjadi 23. Sel-sel ini dikatakan matang setelah mengalami pembelahan ini sampai selesai. Ada peralatan khusus dalam tubuh laki-laki maupun perempuan yang berfungsi menyempurnakan kematangan sel-sel ini, dan kemudian menyiapkannya untuk sebuah perjalanan yang sulit. Sel-sel yang dihasilkan oleh sistem reproduksi laki-laki sudah disiapkan sempurna untuk menghadapi sel-sel yang diproduksi oleh sistem reproduksi tubuh perempuan, padahal kedua sistem reproduksi ini sangat berbeda dan satu sama lain tidak saling mengetahui. Bahasan ini akan diuraikan lebih dalam pada halaman- halaman berikutnya insya Allah.
Tahap-Tahap Pembentukan Sel Telur dan Sperma | ||
1. Oogonlum (2n; 46 kromosom) | ||
Sel telur induk yang berada dalam indung telur, setelah melewati sejumlah pembelahan, menghasil- kan 3 sel badan kutub sekunder yang sangat kecil dan sebuah sel yang dinamakan ootid. Sel-sel yang kecil akan mati dan yang besar akan membentuk telur. Jika sel-sel yang terbentuk mempunyai ukuran yang sama, zigot yang dihasilkan dari proses pembuahan tidak akan mendapat nutrisi yang cukup Di samping kiri terlihat tahap-tahap pemben- tukan telur yang merupakan sel reproduksi wanita. Telur terbentuk setelah sel telur induk (oogonium) pada indung telur melewati beberapa tahap pembelahan. Sedangkan pada laki-laki pembentukan sperma terjadi dari pembelahan sel-sel sperma induk (spermatogonium) di dalam testis. Sel-sel reproduksi sejak pembelahan pertamanya bergerak di bawah pemeriksaan ketat. Hubungan yang serasi antar bagian-bagian yang membentuk manusia (sel-sel, enzim, hormon) memperlihatkan keberadaan sistem yang mustahil terjadi secara kebetulan. Allah- lah yang menciptakan manusia. Segala peristiwa yang ada dalam tubuh kita merupakan salah satu bukti kehebatan Allah dalam menciptakan sesuatu. |
Sejak awal, pembelahan sel-sel reproduksi ini berlangsung di bawah kendali dan pengawasan. Mustahil serangkaian tahapan yang sangat rapi ini terjadi dengan sendirinya dan tanpa sebab. Sel-sel ini melakukan pembelahan sampai jumlahnya sesuai dengan kromosom, artinya tidak ada perubahan apa pun pada rangkaian proses yang telah diprogram, apalagi kesalahan. Semua yang mendukung proses reproduksi, anggota tubuh asal sel tersebut dan hormon semuanya bersesuaian secara sangat sempurna. Di samping itu, bagian-bagian hormon dan enzim yang berperan penting dalam menjalankan berbagai reaksi yang berbeda dalam tubuh, dan molekul-molekul yang membentuk bagian-bagiannya, semuanya mampu mengetahui kapan dimulainya sebuah reaksi melalui informasi rahasia yang sangat rumit. Mereka juga mengetahui pengaruh apa yang harus diberikan kepada setiap anggota tubuh. Sungguh, keselarasan yang terjalin di antara sel, enzim, hormon, dan seluruh bagian tubuh manusia ini merupakan hal-hal yang sepatutnya kita renungkan dan pikirkan.
Ada bagian-bagian tubuh yang membuat program tertentu, dan yang lain bekerja sesuai program tersebut. Ada pula yang mengirimkan perintah untuk diterima oleh sebagian yang lain, lalu dipahami dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Semua ini merupakan fenomena luar biasa yang mustahil terjadi secara kebetulan. Lebih dari itu, terjadinya fenomena menakjubkan ini pada tubuh miliaran manusia yang hidup di masa lalu, kini, dan yang akan datang semakin menambah kekaguman tersebut. Peristiwa kebetulan tidak mungkin dapat dikaitkan dengan sel-sel yang kecil, hormon, atau enzim. Semua ini membutuhkan kecerdasan dan pengetahuan luar biasa di luar kemampuan otak manusia.
Kecerdasan dan ilmu yang tak terhingga ini adalah milik Allah, Pencipta seluruh alam jagad. Dia menegaskan hal ini dalam kitab- Nya bahwa sesungguhnya tidak Pencipta selain Dia :
Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara kedua-Nya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Al-Baqarah, 2: 255)
1. Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, Istanbul, 1996, 9th ed., pp 1005, 1017
2 Keith L. Moore, The Developing Human - Clinically Oriented Embryology, W. B. Saunders Company, 1983, Canada, p. 141