Dengan tubuh tersusun atas atom-atom, Anda menghirup atom di udara, memakan atom dalam makanan dan meminum atom dalam air. Yang Anda lihat tidak lain adalah tabrakan elektron atom di mata Anda dengan foton. Dan bagaimana yang Anda rasakan dengan sentuhan? Sensasi itu dibentuk oleh atom-atom kulit Anda yang menolak atom-atom objek.
Memang, dewasa ini hampir setiap orang tahu bahwa tubuhnya, alam semesta, dunia, pendeknya, segala sesuatu, terdiri atas atom. Tetapi, barangkali sebagian besar orang sejauh ini tidak pernah memikirkan sistem macam apa yang dimiliki entitas yang kita sebut atom itu. Atau kalaupun mereka berpikir, mereka tidak merasakan kebutuhan untuk menyelidikinya, karena mereka selalu menganggap itu tugas ahli fisika saja.
Akan tetapi, manusia terkait dalam sistem yang sempurna ini sepanjang hidupnya. Sistem ini sedemikian rupa sehingga setiap atom dari trilyunan atom yang membentuk kursi yang kita duduki memiliki susunan yang jika diuraikan perlu satu buku tersendiri. Diperlukan banyak halaman untuk menyampaikan informasi, sistem dan kekuatan sebuah atom saja. Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan ilmu pengetahuan kita mengenai alam semesta, buku ini akan semakin tebal.
"Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."(QS. Al Jaatsiyah, 45: 36-37) |
Lalu, bagaimana susunan ini terbentuk? Tidak mungkin partikel-partikel yang tersebar setelah Big Bang membentuk atom dengan keputusan tiba-tiba, dan kemudian lingkungan kondusif terbentuk secara kebetulan, dan atom-atom ini lalu berubah menjadi materi. Jelas mustahil menjelaskan sistem seperti ini sebagai suatu kebetulan. Segala sesuatu yang Anda lihat di sekitar Anda, dan bahkan udara yang tidak dapat Anda lihat terdiri dari atom-atom, dan terdapat lalulintas yang sangat kompleks di antara atom-atom ini.
Jadi, siapa yang dapat mengatur lalulintas atom-atom? Andakah? Bila Anda mengira bahwa tubuh Anda terdiri dari atom-atom saja, maka atom mana yang mengatur apa? Apakah atom-atom otak Anda, yang tidak berbeda dengan atom-atom lain, mengontrol atom lainnya? Bila kita menganggap atom-atom di kepala adalah pengatur, maka kita harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Mengingat pertanyaan-pertanyaan di atas, jelas sebuah deduksi yang sangat tidak logis untuk mengatakan bahwa trilyunan atom yang membentuk otak seluruhnya adalah pengatur.
Jadi, bukankah tepat bila kita berpikir bahwa hanya satu dari trilyun-an atom ini yang menjadi pengatur dan yang lain adalah pengikutnya? Bila kita percaya bahwa satu atom menjadi pengatur maka pertanyaan yang akan muncul adalah:
Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada satu hal lagi yang perlu di-nyatakan: satu atom pengatur tersebut juga terbuat dari partikel-partikel lain. Mengapa dan dengan motif apa partikel-partikel ini bergabung membentuk atom pengatur? Siapa yang mengontrol partikel-partikel ini? Karena ada kehendak lain yang mengarahkan partikel-partikel ini, layakkah mempertahankan keyakinan tentang atom tunggal di otak yang menjadi pengatur?
Sampai di sini, tak terelakkan lagi bahwa pernyataan itu tidak berlaku. Bagaimana atom yang tak terhitung jumlahnya di alam semesta meneruskan eksistensinya dengan penuh keharmonisan, padahal orang, binatang, tumbuhan, tanah, udara, air, benda, planet, ruang angkasa, dan lain-lainnya terbuat dari atom? Atom mana yang dapat menjadi pengatur, padahal atom itu sendiri terbuat dari banyak subpartikel? Menyatakan pendapat seperti itu atau menganggap segala sesuatu terjadi begitu saja, dan mengingkari keberadaan Allah yang menciptakan seluruh dunia, hanyalah “mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya.“(QS. An-Naml , 27: 14).
Coba pikirkan: manusia, yang terbuat dari susunan atom dengan aneka kombinasi, dilahirkan, diberi makan dengan atom-atom, dan tumbuh besar dengan atom-atom. Kemudian dia membaca buku-buku yang terbuat dari atom dalam sebuah gedung yang terbuat dari atom pula. Kemudian, dia menerima ijazah yang terdiri dari atom-atom yang menyatakan "Sarjana Teknik Nuklir". Namun, dia masih bisa maju dan menyampaikan pidato seperti ini: " Atom-atom ini bergabung dengan spontan, dan sis-tem yang begitu hebat di dalamnya terbentuk secara kebetulan." Jika memang demikian, dari mana dia mendapatkan kesadaran, ke-inginan dan kecerdasan untuk memberikan pidato ini?
Dalam hampir setiap halaman buku ini, ki-ta berulang-ulang melihat bahwa sangat tidak mungkin bagi atom yang membangun benda-benda hidup atau mati di alam semesta untuk terbentuk secara kebetulan. Apa yang akan kita katakan kepada mereka, yang sudah mendengar penjelasan ini, namun tetap berpikir bahwa fenomena ini menjadi ada secara "kebetulam" atau terbentuk sampai seperti sekarang ini karena mekanisme "coba-coba", tidak akan berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim (Alaihis Salam) kepada orang-orang yang ingkar:
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, 'Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,' orang itu ber-kata: 'Saya dapat menghidupkan dan mematikan' Ibrahim berkata 'Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbit-kanlah dia dari barat,"'lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al Baqarah, 2: 258)
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS. Al Baqarah, 2:32)