Amri Bertemu dengan Sang Tamu Misterius

Amri berjalan ke arah air sungai dengan pelan-pelan. Potongan pohon-pohon semakin banyak. Tapi tetap saja tak ada orang di sekitar tempat itu. Aneh, pikirnya.

Ketika Amri akan memanggil kakaknya, tiba-tiba sesuatu bergerak-gerak di dalam air. Segera Amri beringsut mundur dan bersembunyi. Dilihatnya dua ekor hewan yang lucu sedang berenang di dalam air. Mereka tampak belum mengetahui kehadiran Amri.

Tak berapa lama kakak Amri datang. Ia berbisik dengan penuh kekaguman, "Ah... ternyata pelaku pemotongan dan penyusun batang pohon ini adalah berang-berang!"

 ağaç kütüklerini taşıyan kunduzlar

Dari balik pepohonan, Amri dan Imran mengamati berang-berang yang lucu dan pekerjaan mengagumkan yang terus saja mereka lakukan tanpa menyadari mereka sedang diawasi.

Amri sangat gembira. Ia dapat melihat langsung hewan bernama berang-berang yang selama ini hanya ia saksikan dari buku-buku.

kunduz ağaçların yapraklarını yiyiyor

Hari itu Amri dan kakaknya menghabiskan waktu mereka mengamati bagaimana kedua makhluk lucu itu bekerja. Pemandangan yang sangat menarik.

Menurut kakaknya, berang-berang selalu membuat sarangnya dengan membendung air sungai. Mereka mengumpulkan ranting-ranting pohon dengan mulutnya dan menumpuknya di atas potongan-potongan batang pohon.

kunduz ağaçları kemiriyor

Tiba-tiba, salah satu dari kedua berang-berang itu keluar dari air. Ia berjalan menuju satu batang pohon di tepi sungai. Dipanjatnya pohon itu dan mulailah ia memotong daun dan rantingnya. Kemudian turun lagi dan menggerogoti pangkal batang pohon tersebut dengan giginya. Terlihat berang-berang itu berputar mengelilingi batang pohon sambil terus menggerogotinya. Hasil potongannya tampak sama dari setiap sisi hingga pangkal batang pohon itu kini menjadi lancip seperti ujung pensil.

Amri sangat kagum dengan cara berang-berang itu memotong pohon.

Krraaak...kraaak...kraakk ... buk! Tiba-tiba batang pohon yang digerogoti berang-berang tersebut roboh dan jatuh ke arah sungai. Kini tentunya tidak ada masalah bagi berang-berang itu untuk memindahkan batang pohon yang terapung di atas air.

kunduz yaprak yerken ve ağaç gövdesi kemirirken

Sebelum mulai bekerja, berang-berang memakan dedaunan yang mereka kumpulkan , ini memberi tenaga bagi mereka.

Pada halaman selanjutnya, kalian akan lihat pohon-pohon yang dirobohkan oleh berang-berang. Jangan lupa, hewan kecii yang mampu merobohkan pohon besar ini bertindak atas ilham dari Allah.

Berang-berang yang satu lagi tampak muncul dan menepi. Ia menuju satu pohon yang lain dan mulai menggerogotinya. Tak berapa lama, pohon itupun roboh. Kemudian, beberapa pohon lainpun roboh juga. Semuanya roboh ke atas air seolah-olah arah jatuhnya telah diperhitungkan oleh berang-berang tersebut.

kunduz ağaç taşıyor

Ketika mereka gagal merobohkan pohon ke arah air, berang-berang menyeret batang pohon dengan giginya ke air. Lihatlah Pak Berang sedang menyeret sebatang pohon.

Amri sungguh terkejut, ia tidak pernah mengira tentang cara berang-berang tersebut merobohkan dan mengangkut batang-batang pohon. Ia dan kakaknya memperhatikan hal itu dengan penuh kekaguman. Mereka saling berkomentar.

“Sungguh, belum pernah terpikir olehku teknik bekerja seperti itu. Tetapi aku pernah membaca di sebuah buku bahwa begitulah cara berang-berang merobohkan pohon agar jatuhnya ke atas air. Kadang sesekali gagal juga. Jika gagal, mereka akan menyeret batang pohon tadi dengan giginya ke arah air.

Amri, saatnya kita kembali ke kemah. Nanti, Kakak ceritakan lebih lengkap tentang berang-berang ini? Kalau kamu tertarik kamu juga bisa membaca beberapa buku tentang binatang yang kita bawa.” Kata kakaknya.

"Wah, asyik! Hebat sekali berang-berang itu. Tapi aku belum mengerti cara mereka membuat perhitungan dan bekerja atas perhitungan itu. Mengapa mereka membuat sarang di atas air sungai? Apakah gigi mereka tidak cepat tumpul, karena memotong pohon? Ah... sebenarnya masih banyak lagi yang ingin aku ketahui..." jelas Amri.

"Boleh saja. Tetapi sekarang kita harus segera kembali ke kemah. Hari sudah mulai petang. Aku takut Ibu sudah mencemaskan kita. Aku juga sudah mulai lelah. Yuuk...!" ajak kakaknya.

Segera mereka bergegas meninggalkan sungai itu. Sepanjang perjalanan, Amri masih saja penasaran. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Sesampai di kemah, Ibu telah mempersiapkan makanan yang amat lezat.

Seusai makan malam, mereka bersama-sama membaca buku. Namun kakak Amri segera tertidur lelap karena lelah. Akhirnya Amri pun membaca sendirian.

Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab siang tadi kini muncul kembali. Ia merencanakan sesuatu untuk acara besok pagi. Ia akan keluar pagi-pagi dan mendatangi berang-berang di sungai itu. Uuaaah... Amri menguap. Tidak lama kemudian Amri pun tertidur juga.

BAGIKAN
logo
logo
logo
logo
logo
Unduhan
  • Teman Misterius: Si Pembuat Bendungan
  • Hari Pertama dalam Perkemahan
  • Amri Bertemu dengan Sang Tamu Misterius
  • Kejutan Besar
  • Bersarang di Dalam Air
  • Berang-Berang Ciptaan Allah